Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
RENCANA Yosef Hilangkan Jejak Pembunuhan di Subang, Kelabuhi Warga Ingin Bangun Masjid: Buat Korban
Jika saja Ramdanu alias Danu, tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang tidak meyerahkan diri ke Polda Jabar, bisa jadi jejak kasus itu akan hilang.
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Jika saja Ramdanu alias Danu, tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang tidak meyerahkan diri ke Polda Jabar, bisa jadi jejak kasus itu akan hilang.
Bagaimana tidak, satu tersangka lainnya, Yosef, rupanya memiliki rencana untuk menghilangkan jejak pembunuhan ibu dan anak di Subang dengan mewakafkan bangunan tersebut.
Hal itu disampaikan Yosef tahun lalu, tepat satu tahun setelah kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang mencuat.
Baca juga: ANAK Yosef Simpan Dendam Sebelum Kasus Pembunuhan Subang Terjadi, Status FB Disorot: Sadar Diri
Yosef sempat berencana mewakafkan rumah kosong tersebut untuk dibangun masjid.
Harapannya, agar bangunan tersebut banyak didatangi warga untuk berdoa.
Melansir Tribun Bogor, lelaki yang hobi bermain golf itu berencana akan mewakafkan rumahnya tersebut untuk dijadikan tempat ibadah.
Jika dijadikan tempat ibadah, otomatis bangunan 1 lantai tersebut akan dirobohkan terlebih dahulu sebelum dijadikan mesjid.
"Alangkah lebih baiknya ini dijadikan tempat rumah ibadah, kita wakafkan jadikan masjid, supaya banyak orang yang berdoa minimal ada yang mendoakan korban," kata Yosef pada Kamis (18/8/2022) lalu.
Saat itu, ia menyebut jika ingin rumah yang diwakafkan untuk dibangun masjid itu pahalanya mengalir kepada almarhum Tuti dan Amalia.
"Kita ingin, doa dan pahala terus mengalir kepada anak dan istri saya yang tak berdosa, yang nyawanya dihilangkan secara sadis oleh pelaku yang hingga saat ini belum ketemu siapa pelakunya," ucapnya.
Polisi Bakal Lakukan Olah TKP Ulang
Saat ini TKP kasus Subang sudah kembali dipasangi garis polisi untuk kepentingan penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di subang yang terjadi 2 tahun silam.
"Pemasangan garis polisi ini, agar TKP tidak terus dimasuki oleh orang luar dan juga pemasangan garis polisi ini untuk kepentingan penyelidikan nantinya, yang rencanannya kita akan lakukan oleh TKP ulang," ungkap Kepala Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, Sabtu (21/10/2023).
Kombes Pol Surawan, mengatakan, penyidik berencana melakukan olah TKP ulah setelah ditetapkannya lima orang tersangka.
"Hari Selasa (24/10/2023) kami akan lakukan olah TKP ulang. Kami kembali hadirkan Inafis, tim identifikasi dan Puslabfor Polri guna mencocokkan dengan keterangan tersangka Danu," katanya.
Baca juga: KASUS SUBANG TERKINI, Polda Jabar Gerak Cepat Setelah Danu Mengaku, 3 Jam Ubek-ubek TKP Lagi
Danu Tak Bohong soal Kematian Tuti dan Amalia
Danu terbukti tak berdusta saat menceritakan kronologi kematian korban kasus Subang, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Hal ini lantaran ditemukan adanya kecocokan antara cerita Danu dengan hasil analisa Dokter Hastry.
Seperti diketahui, Danu mengungkap kronologi kematian Tuti dan Amel yang sedikit ia ketahui.
Termasuk dengan perannya yang disuruh oleh Yosef untuk menjaga TKP saat pembunuhan berlangsung di tanggal 17 Agustus 2023 malam.
"Dia (Danu) dengar teriakan Amel. Langsung masuk dia (Danu) ke kamar Amel, itu sebelum subuh.
Itu Mimin belum datang," kata pengacara Danu, Achmad Taufan, melansir dari TribunnewsBogor.com.
Di momen mencekam itu, Danu mengaku sempat melihat Amel disiksa oleh anak Mimin.
Baca juga: KASUS SUBANG TERKINI, Polda Jabar Gerak Cepat Setelah Danu Mengaku, 3 Jam Ubek-ubek TKP Lagi
Ia juga menyaksikan tubuh Tuti tergeletak lemas.
"Danu masuk ke dalam (kamar), melihat Amel lagi koma sakaratul maut gitu, dia hanya lihat Abi jedukin kepalanya (Amel) ke tembok. Danu lihat bu Tuti tergeletak," ungkap Taufan.
Mendengar kesaksian Danu, dokter Hastry pun angkat bicara.
Dilansir dari Youtube Anjas Asmara, dokter Hastry menyebut cerita Danu sesuai dengan hasil analisa yang ia lakukan.
Sebab menurut perkiraan dr Hastry, Tuti meninggal dunia lebih dulu ketimbang Amel.
"Pertama saya jelaskan waktu kematian ibu Tuti dulu (yang meninggal) dan baru Amel, dari kaku mayatnya, dari pembusukannya.
Walaupun saya waktu itu melihat lebam mayatnya dari foto, dari kaku mayat terbentuk," ujar dokter Hastry.
"Kalau menurut Danu seperti itu (melihat Amel sakaratul maut di samping jenazah Tuti) bisa jadi berdua itu masih dalam (kondisi) hidup," sambungnya.
Lebih lanjut, dr Hastry pun mengurai kondisi jenazah Tuti saat ditemukan penyidik kepolisian.
Turut melihat kondisi TKP melalui foto, dr Hastry mengurai kecocokan dengan kesaksian Danu.
Yakni terkait Danu yang sempat disuruh menyiram air ke ruang tengah rumah korban.
"Soalnya kita temukan keadaan korban ibu Tuti ada di sofa ruang tengah, jenazahnya ditemukan di situ. Di situ banyak darah di bawah, seperti sisa-sisa. Itu mungkin waktu itu berusaha disiram air (oleh pelaku), di situ berantakan banyak genangan air kayak disiram," ujar dr Hastry.
Mengenai kondisi luka di tubuh korban, dr Hastry detail.
Baca juga: KESAKSIAN Danu Soal Sosok Pengemudi Mobil Alphard di Kasus Subang, Akui Lihat Yosef Lakukan Ini
Bahwa ada perbedaan kondisi kematian antara Tuti dan Amel.
Diperkirakan oleh dr Hastry berdasarkan hasil autopsi, Tuti meninggal dunia dalam kondisi tak sadar karena penganiayaan.
"Kalau korban atau foto-foto, kayaknya bu Tuti enggak ada perlawanan. Mungkin saat enggak sadar ya," kata dr Hastry.
Hal tersebut bisa dilihat dari jenis luka di wajah dan kepala Tuti.
"Kalau ditanya sama enggak luka yang didapat dan senjata yang ditemukan ya sama, memang tajam dan tumpul, golok kan ada tajam tumpul," ungkap dr Hastry.
Mengenai isu Tuti sempat dihantam ke meja, dr Hastry mengurai hasil analisanya.
"Danu melihat bu Tuti dihantamkan ke ujung meja?" tanya Anjas.
"Mungkin juga, saya enggak melihat yang pertama, saya lihat dari foto, secara keyakinan saja. Saya enggak fokus di situ, saya lihat jam kematian yang pasti. Kalau kesaksian seperti itu, saya lihat trauma tumpul di dagu (Tuti) kayak terbentur benda keras," ujar dr Hastry.
Berbeda dengan Tuti, Amel diduga meninggal dunia karena penganiayaan berat dari pelaku.
Hal tersebut lantaran dr Hastry melihat ada memar di mata Amel.
"(Di wajah Amel) ada memar di mata, kayak dipukul. Mungkin (Amel) terbangun, teriak, makanya Danu dengar teriakan Amel. Lalu karena melihat siapa yang mukul jadi gitu (Amel dibunuh)," ungkap dr Hastry.
Pembunuhan ibu dan anak di Subang
kasus pembunuhan Subang
Yosef
rencana Yosef hilangkan jejak pembunuhan
Polda Jabar
surabaya.tribunnews.com
SURYA.co.id
UPDATE Kasus Subang: Sopir Alphard Bawa Jasad Tuti dan Amel Ternyata Anak Tiri Yosep, Ini Nasibnya |
![]() |
---|
Ingat Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang? Terbaru Anak Tiri Yosep dan Mimin Ditahan Polda Jabar |
![]() |
---|
Ipda Taryono Tak Hanya Merusak TKP Kasus Subang, Pengacara Danu Beber Siasatnya Halangi Penyidikan |
![]() |
---|
Siasat Ipda Taryono Kaburkan Kasus Subang Dibongkar Achmad Taufan: Komplotan, Mau Tumbalkan Danu |
![]() |
---|
Besaran Gaji Ipda Taryono Tersangka Baru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Begini Nasibnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.