Wanita Sukabumi Tewas Usai Karaoke
FAKTA LENGKAP Dini Tewas Diduga Dianiaya Anak Anggota DPR di Surabaya, Terkuak Pesan Terakhirnya
Inilah fakta lengkap tentang kematian Dini Sera Afrianti, wanita Sukabumi yang tewas dianiaya anak anggota DPRD di Surabaya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Berikut pesan terakhir Andini di akun TikTok Bebyandine miliknya.
“Ceweknya mati-matian jaga hati buat cowoknya, eh cowoknya mati-matian buat matiin ceweknya,”
Unggahan itu sekarang dikomentari 52 pengguna TikTok. Kemudian, tercatat ada 11 orang menyematkan status tersebut.
Di unggahan lain, Andini juga menyinggung sosok yang pernah memaki dan menghinanya:
"Mbak Taylor, aku pernah dihina, dimaki, dianggap ga ada, dimanipulatif, tapi aku masih ttap mau ko sama dia," tulisnya.
Ada juga status:
"Ceweknya dibikin nangis, tapi cekel lagi malah diajak ketawa ketiwi.. oalaah"
3. Pesan Suara Sebelum Tewas
Ternyata sebelum tewas, janda muda Sukabumi ini sempat mengirimkan pesan pilu ke keluarganya.
Ibu satu anak ini mengirimkan pesan suara ketika korban dianiaya pacarnya berinisial GRT di diskotek di Jalan Mayjend Jonosewojo.
Kuasa hukum keluarga korban, Dimas Yemahura memastikan pesan suara itu sudah dikantongi dan siap diserahkan ke penyidik kepolisian jika kasus ini diusut serius.
"Voice note (pesan suara) korban saat dilakukan penganiayaan si RT ini kami ada," kata Dimas, kepada awak media di Gedung Graha Pena Surabaya, Kamis (5/10/2023).
Dimas mengungkapkan, pesan tersebut berisi suara korban yang masih tidak mengetahui alasan menerima penganiayaan tersebut.
"Memang tidak kami share dan tunjukan, sebelum proses hukum dijalani serius," jelasnya.
Selain itu, kata Dimas, korban juga sempat menghubungi keluarganya beberapa hari sebelum meninggal.
Dia mengaku tengah mengalami sakit di beberapa bagian tubuhnya.
"Korban sempat menghubungi keluarganya, tapi dengan alasan yang bersangkutan sakit. Dan keluarganya tahu anaknya memar," ucapnya.
4. Keinginan Terakhir
Dua bulan sebelum meninggal dunia, Dini sempat menyampaikan niatnya kembali ke Sukabumi, tempat kelahirannya,
Seperti diketahui, empat tahun terakhir ini, Dini tinggal di Surabaya bersama ibu dan anak semata wayangnya.
Keinginan Dini kembali ke Sukabumi diungkapkan Saepudin (63), Ketua RT. 12/04/ Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, saat ditemui di rumaf duka, pada Jumat (6/10/2023).
Menurut, Saepudin sebelum meninggal dunia, korban sangat jarang terlihat, bahkan bertahun-tahun tidak pulang.
Hingga akhirnya korban sebelum meningal sempat ingin pulang ke Sukabumi.
"Informasi itu, dari keluarga dua bulan yang lalu ada komunikasi di Surabaya dan ingin pulang ke Sukabumi. Ternyata sekarang pulang keadaan meninggal," tuturnya.
Jenazah Dini sudah tiba ke rumah kediaman keluarganya, Jumat (06/10/2023) sekitar pukul 04.00 WIB menggunakan mobil ambulan.
Pantaun Tribunjabar.id, suasana di rumah duka tampak kerabat dan masyarakat sekitar melakukan takziah kepada korban.
Sekitar pukul 08.15 WIB, jenazah Dini diantarkan keluarga, kerabat dan warga sekitar untuk dimakamkan di pemakanan umum Babakan.
Pihak keluarga pun, saat ditemui awak media belum berkenan memberikan keterangan.
Saepudin mengungkapkan jenazah korban dimakamkan pagi ini.
"Sesuai rencana, pemakaman kita siapkan di TPU Babakan," ucapnya.
Menurut yang diketahui berdasarkan keterangan keluarga korban, Saepudin menyebut korban diduga dibunuh oleh pacarnya, bukan ada penyakit
"Kenyataannya dia itu dianiaya dan dibunuh setelah diautopsi. Katanya itu yang membunuhnya anak dari anggota DPR RI," katanya.
Rencananya almarhul Dini pun akan dikuburkan di pemakaman umum terdekat tak jauh dari rumah keluarganya.
"Rencana pemakaman kita siapkan di TPU Babakan," tutupnya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.