Wanita Sukabumi Tewas Usai Karaoke
FAKTA LENGKAP Dini Tewas Diduga Dianiaya Anak Anggota DPR di Surabaya, Terkuak Pesan Terakhirnya
Inilah fakta lengkap tentang kematian Dini Sera Afrianti, wanita Sukabumi yang tewas dianiaya anak anggota DPRD di Surabaya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Inilah fakta lengkap tentang kematian Dini Sera Afrianti, wanita Sukabumi yang tewas dianiaya anak anggota DPRD di Surabaya.
Diketahui, kasus tewasnya Dini hingga kini masih ramai jadi perbincangan publik.
Wanita yang berdomisili di apartemen kawasan Pakuwon Mall, Jalan Puncak Indah Lontar itu tewas dengan luka memar di paha kiri dan beberapa luka lecet di kedua kakinya.
Dini tewas setelah karaoke di Blackhole KTV Club, Lenmarc Mall bersama 7 teman dan pacarnya, R, Kamis (5/10/2023) dini hari.
Kematian Dini diduga tak wajar karena tampak beberapa luka bekas penganiayaan.
Pelakunya diduga kuat adalah R, yang tak lain merupakan pacara korban.
Hal ini diperkuat dengan bukti pesan suara Dini yang dikirimkan ke keluarganya saat penganiayaan terjadi.
Jenazah Dini saat ini sudah tiba ke rumah kediaman keluarganya, Jumat (06/10/2023) sekitar pukul 04.00 WIB menggunakan mobil ambulan.
Korban telah dimakamkan di TPU Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Berikut rangkuman fakta lengkapnya.
1. Kronologi
Andini tewas dengan luka memar di paha kiri dan beberapa luka lecet di kedua kakinya pada Kamis (5/10/2023) dini hari.
Tewasnya janda muda yang sudah empat tahun tinggal di Surabaya ini diduga tidak wajar.
Informasi yang dihimpun wartawan surya.co.id, sebelum ditemukan tewas di apartemen, Andini sempat karaoke di Blackhole KTV Club, Lenmarc Mall.
Saat itu dia bersama 7 teman dan pacarnya, R bernyanyi-nyanyi di room VIP.
Saat semuanya dalam kondisi mabuk, Andini dan R malah bertengkar.
Tak lama, teman-temannya pergi meninggalkan Andini dan R di lokasi.
Ternyata setelah ditinggal berdua pertengkaran tidak mereda.
Cekcok malah berlanjut di parkiran mobil.
R saat itu berniat pergi meninggalkan Andini, bahkan, ketika mobil R melaju janda muda ini berusaha membuka pintu mobil. Akibatnya dia terseret di jalan.
Setelah Andini terjatuh, R menghentikan laju mobilnya.
Andini dimasukkan ke dalam bagasi, lalu diantar ke apartemen di kawasan Pakuwon.
Di sana Andini mengalami sesak nafas.
R lalu mengantarkan Andini ke National Hospital.
Baru sampai di rumah sakit nyawa Andini melayang.
Lantaran National Hospital tak bisa menerbitkan surat kematian, jenazah pun dirujuk ke RSUD dr Soetomo.
2. Polisi Lakukan Penyelidikan
Satreskrim Polrestabes Surabaya sekarang tengah menyelidiki kasus tersebut.
Dini hari itu sejumlah anggota Jatanras datang di kamar mayat.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, dokter sekarang sedang melakukan autopsi jenazah.
"Kamis (5/10) pagi autopsi selesai. Biar nanti dokter menyampaikan penyebab kematian korban," ucap Hendro.
Hendro juga menuturkan saat ini anggotanya sedang memeriksa orang-orang yang sempat berkaraoke Andini.
Interogasi tersebut berlangsung di Polrestabes Surabaya. Mereka semua sekarang berstatus saksi.
Polisi untuk membuktikan kejanggalan tidak hanya mengumpulkan keterangan orang-orang terdekat korban.
Rekaman CCTV lokasi karaoke, termasuk apartemen juga diperiksa.
Ini dilakukan untuk mencocokkan keterangan para saksi.
Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Lakarsantri Iptu Samikan mengatakan, berdasarkan penyelidikan, Andini sempat menikmati minuman keras (miras) bersama kekasih dan teman-temanya di diskotek.
"Habis (minum) itu turun sama pacarnya, berdasarkan informasi minum sedikit," kata Samikan.
Sebelum keluar dari diskotek, A dan kekasihnya bertengkar.
Kemudian, keduanya pun memutuskan untuk langsung pergi ke apartemen.
"Iya bertengkar, terus mau masuk apartemen kondisinya (korban) sudah enggak berdaya," jelasnya.
2. Pesan Pilu Korban Sebelum Tewas
Terungkap pesan pilu Andini (29), perempuan asal Sukabumi, Jawa Barat, sebelum tewas di Surabaya.
Ternyata janda muda beranak satu asal Sukabumi ini sempat menyinggung soal kematian dalam status yang diunggah di akun TikTok miliknya.
Dalam tulisannya, Andini yang tewas seusai pulang dari tempat karaoke Blackhole KTV Club, Lenmarc Mall, Surabaya, itu tampak menyinggung seseorang.
Berikut pesan terakhir Andini di akun TikTok Bebyandine miliknya.
“Ceweknya mati-matian jaga hati buat cowoknya, eh cowoknya mati-matian buat matiin ceweknya,”
Unggahan itu sekarang dikomentari 52 pengguna TikTok. Kemudian, tercatat ada 11 orang menyematkan status tersebut.
Di unggahan lain, Andini juga menyinggung sosok yang pernah memaki dan menghinanya:
"Mbak Taylor, aku pernah dihina, dimaki, dianggap ga ada, dimanipulatif, tapi aku masih ttap mau ko sama dia," tulisnya.
Ada juga status:
"Ceweknya dibikin nangis, tapi cekel lagi malah diajak ketawa ketiwi.. oalaah"
3. Pesan Suara Sebelum Tewas
Ternyata sebelum tewas, janda muda Sukabumi ini sempat mengirimkan pesan pilu ke keluarganya.
Ibu satu anak ini mengirimkan pesan suara ketika korban dianiaya pacarnya berinisial GRT di diskotek di Jalan Mayjend Jonosewojo.
Kuasa hukum keluarga korban, Dimas Yemahura memastikan pesan suara itu sudah dikantongi dan siap diserahkan ke penyidik kepolisian jika kasus ini diusut serius.
"Voice note (pesan suara) korban saat dilakukan penganiayaan si RT ini kami ada," kata Dimas, kepada awak media di Gedung Graha Pena Surabaya, Kamis (5/10/2023).
Dimas mengungkapkan, pesan tersebut berisi suara korban yang masih tidak mengetahui alasan menerima penganiayaan tersebut.
"Memang tidak kami share dan tunjukan, sebelum proses hukum dijalani serius," jelasnya.
Selain itu, kata Dimas, korban juga sempat menghubungi keluarganya beberapa hari sebelum meninggal.
Dia mengaku tengah mengalami sakit di beberapa bagian tubuhnya.
"Korban sempat menghubungi keluarganya, tapi dengan alasan yang bersangkutan sakit. Dan keluarganya tahu anaknya memar," ucapnya.
4. Keinginan Terakhir
Dua bulan sebelum meninggal dunia, Dini sempat menyampaikan niatnya kembali ke Sukabumi, tempat kelahirannya,
Seperti diketahui, empat tahun terakhir ini, Dini tinggal di Surabaya bersama ibu dan anak semata wayangnya.
Keinginan Dini kembali ke Sukabumi diungkapkan Saepudin (63), Ketua RT. 12/04/ Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, saat ditemui di rumaf duka, pada Jumat (6/10/2023).
Menurut, Saepudin sebelum meninggal dunia, korban sangat jarang terlihat, bahkan bertahun-tahun tidak pulang.
Hingga akhirnya korban sebelum meningal sempat ingin pulang ke Sukabumi.
"Informasi itu, dari keluarga dua bulan yang lalu ada komunikasi di Surabaya dan ingin pulang ke Sukabumi. Ternyata sekarang pulang keadaan meninggal," tuturnya.
Jenazah Dini sudah tiba ke rumah kediaman keluarganya, Jumat (06/10/2023) sekitar pukul 04.00 WIB menggunakan mobil ambulan.
Pantaun Tribunjabar.id, suasana di rumah duka tampak kerabat dan masyarakat sekitar melakukan takziah kepada korban.
Sekitar pukul 08.15 WIB, jenazah Dini diantarkan keluarga, kerabat dan warga sekitar untuk dimakamkan di pemakanan umum Babakan.
Pihak keluarga pun, saat ditemui awak media belum berkenan memberikan keterangan.
Saepudin mengungkapkan jenazah korban dimakamkan pagi ini.
"Sesuai rencana, pemakaman kita siapkan di TPU Babakan," ucapnya.
Menurut yang diketahui berdasarkan keterangan keluarga korban, Saepudin menyebut korban diduga dibunuh oleh pacarnya, bukan ada penyakit
"Kenyataannya dia itu dianiaya dan dibunuh setelah diautopsi. Katanya itu yang membunuhnya anak dari anggota DPR RI," katanya.
Rencananya almarhul Dini pun akan dikuburkan di pemakaman umum terdekat tak jauh dari rumah keluarganya.
"Rencana pemakaman kita siapkan di TPU Babakan," tutupnya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.