Warga Kalitengah Lamongan Demo Tolak Pengurukan Makam, Sebut Tak Ada Musyawarah

SURYA.co.id | LAMONGAN - Warga Desa Tunjungmekar, Kecamatan Kalitengah, Lamongan, melakukan unjuk rasa sebagai aksi penolakan pengurukan makam desa, Minggu (1/10/2023).

Aksi  penolakan adanya pengurukan makam oleh sebagian warga tersebut, karena dinilai tidak musyawarah dengan warga.

Aksi unjuk rasa warga ini diwarnai kericuhan, lantaran mendapat perlawanan dari warga yang pro dengan program pengurukan makam.

 "Aksi yang kami lakukan ini  sebagai ungkapan kekecewaan warga atas kebijakan pemerintah desa yang  sepihak dan tidak ada sosialisasi dengan warga desa," ungkap salah satu warga, Fauzi yang turut dalam aksi, Minggu (1/10/2023).

Aksi sempat memanas saat mendapatan perlawanan dengan sejumlah kelompok yang mendukung pengurukan.

Adu mulut tidak terhindarkan.

Sementara pengunjuk rasa yang mendapati alat berat yang masih menyala, terpancing dan membuat warga semakin marah.

Keributan tak terhindarkan dan beruntung, keributan berhasil diredam dan tidak berlanjut.

Anggota Polsek Kalitengah yang ada di TKP berhasil menguasai keadaan dan menghentikan keributan antara warga yang pro dan kontra.
 
Setelah alat berat dihentikan, warga berlanjut menyegel alat berat dan menempelkan spanduk berisikan penolakan pengurukan area makam.

Kekhawatiran warga yang menolak, jika pengurukan lahan makam yang bertujuan untuk menghindari banjir ini tidak terlebih dahulu disosialisasikan dan musyawarah sehingga warga  dikhawatirkan akan merusak dan menghilangkan batu nisan.

Setelah pengurukan dihentikan, warga membubarkan diri.

Massa mengancam akan kembali melakukan aksi yang lebih besar jika pengurukan kembali dilakukan.

Kepala Desa Tunjungmekar, Parlan belum berhasil dikonfirmasi.

SURYA beberapakali konfirmasi melalui sambungan teleponnya tidak aktif.