Berita Viral

Nasib Miris 3 Bocah SD di NTT Disuruh Jilat Tembok dan Makan Kertas oleh Kepsek usai Sumpit-sumpitan

Miris, 3 bocah SD di NTT mengaku disuruh jilat tembok dan kaca. Selain itu, mereka juga diminta makan kertas dan dipukul dengan kayu.

iStockphoto
Ilustrasi. Sebanyak 3 bocah SD mendapat tindakan tidak manusiawi oleh kepala sekolah. 

Orangtua yang mengetahui kejadian itu, lalu bersama JT mendatangi Markas Kepolisian Sektor Kualin, TTS, untuk membuat laporan polisi.

Baca juga: Miris Guru Bully Siswa hingga Nangis Sesenggukan, Diejek Gegara Gendut, Ortu: Banjir Tersedu-sedu

Hal itu dibenarkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy. 

"Kasus ini telah dilaporkan pada tanggal 18 September 2023, dengan laporan polisi nomor LP/B/25/IX/2023/Sek Kualin/Res TTS/Polda NTT," kata Ariasandy, kepada Kompas.com, Kamis sore.

Para korban lanjut Ariasandy, telah divisum et rerpertum.

Saat ini, polisi sedang memeriksa sejumlah saksi dan rencananya memanggil terlapor untuk dimintai keterangan. 

Siswa SMA Dibully Guru dan Teman hingga Takut Sekolah

Sebelumnya, dilansir Surya.co.id dari TribunBengkulu.com, 4 orang oknum guru dan 9 pelajar yang diduga melakukan aksi bullying atau perundungan terhadap salah satu siswa SMA Negeri di Kota Bengkulu.

Akibat dugaan aksi bullying dan perundungan tersebut, korban sampai mengalami trauma dan takut untuk berangkat ke sekolah.

Dikatakan Hermika Media Sari, yang merupakan orang tua korban, untuk 9 pelajar yang diduga melakukan perundungan, memang tidak merundung secara fisik.

Namun 9 pelajar yang merupakan teman sekelas korban tersebut, sering mengata-ngatai korban, dengan kata-kata yang kurang pantas.

Sedangkan untuk 4 oknum guru yang diduga juga terlibat melakukan aksi perundungan, dengan melakukan fitnah terhadap korban.

Dimana oknum guru tersebut mengatakan bahwa korban mendapatkan juara di kelas bukan karena kepintarannya.

Melainkan karena orang tua korban memberi sejumlah uang kepada wali kelas, maupun guru mata pelajaran yang memberi nilai.

Ternyata hal tersebut sempat didengar oleh korban, dan membuat keadaan korban menjadi semakin down.

"Selain itu ada beberapa guru yang bilang anak saya sakit mental atau psikisnya.

Baca juga: Bahaya, Perundungan Masa Kini pakai Akun Anonim Bully Korban di Media Sosial

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved