Berita Gresik

Bahaya, Perundungan Masa Kini pakai Akun Anonim Bully Korban di Media Sosial

Bahkan pelaku perundungan menggunakan akun anonim melakukan aksi bullying kepada korban di media sosial

Penulis: Willy Abraham | Editor: Rudy Hartono
tangkapan layar
Pelajar SMANU Gresik sosialisasi Stop Bullying di kawasan Alun-alun Gresik, Jumat (10/12/2021). 

SURYA.co.id | GRESIK - Perundungan di masa sekarang jauh lebih parah dibanding tahun sebelumnya. Bahkan pelaku perundungan menggunakan akun anonim melakukan aksi bullying kepada korban di media sosial.

Dari jenis perundungan yang bersifat verbal maupun non verbal, temuan di SMA Nahdaltul Ulama 1 Gresik menjelaskan ada jenis bulliying baru. Yakni perundungan melalui media sosial. Biasanya pelaku akan menggunakan akun palsu untuk menyasar korbannya.

"Dari temuan kami para guru, bentuk perundungan terbaru melalui cyber, menyerang korban dalam kolom komentar di media sosial. Pelaku menggunakan akun anonim," kata Guru SMANU Gresik Wildan Erhu Nugraha, Jumat (10/12/2021).

Dampak perundungan disebutkan bisa sangat fatal. Dari mulai tidak percaya diri, sampai paling fatal korban pindah sekolah. Untuk melakukan antisipasi itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi dengan penyadaran anti perundungan.

"Sosialisasi langsung ke masyarakat, lalu pembuatan film pendek, menggunakan naskah teater tentang bahaya bulliying, dan bentuk media lainnya," bebernya.

Saat acara peringatan hari Hak Asasi Manusia (HAM) di Alun-alun Gresik, dia bersama murid SMANU Gresik melakukan sosialisasi anti perundungan langsung ke masyarakat pada Jum'at (10/12/2021) siang.

Para siswa dari SMANU Gresik yang tergabung dalam Agen Perubahan, melakukan sosialisasi anti perundungan di sekitar Alun-alun Gresik. Mereka menjelaskan setiap orang ditemui tentang bahaya tindakan perundungan. Sambil membawa poster, Salsabilla Amelia Hikmah menjelaskan bahaya perundungan atau bullying bermula dari bercandaan dari hal sederhana. Dampak perundungan bisa membuat korban mengalami mental illness, kondisi seseorang kehilangan kepercayaan diri sendiri. Karena itu, bentuk bullying diharapkan tidak terjadi lagi. Utamanya di lingkuangan sekolahnya.

"Meski bercanda, tapi setiap orang kan mentalnya berbeda-beda. Jadi tidak bisa disamakan, ini yang kami sosialisasikan bahaya bullying," kata siswi kelas 12 SMANU Gresik itu.

Selain melakukan sosialisasi di depan publik, para siswa juga membagikan masker dan kalender sekolah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved