Berita Viral
FAKTA LENGKAP Mohammad Arif, Guru di Pamekasan Dipecat Protes Kebijakan Toilet Sekolah Berbayar
Sederet fakta mengenai Mohammad Arif, guru yang dipecat karena protes kebijakan toilet sekolah berbayar Rp 500 terungkap. Berikut selengkapnya.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Sederet fakta mengenai Mohammad Arif, guru yang dipecat karena protes kebijakan toilet sekolah berbayar Rp 500 terungkap.
Viral di media sosial kisah Mohammad Arif, guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 di Pamekasan, Madura, yang diipecat karena protes kebijakan kepala sekolah yang nyeleneh.
Yakni mewajibkan siswa membayar Rp 500 setiap menggunakan toilet.
Mohammad Arif yang tak terima dengan kebijakan itu pun melayangkan protes kepada kepala sekolah, Lukman.
Bukan mendapat dukungan, ia justru dipecat dari sekolah tersebut.
Berikut fakta-faktanya.
Kronologi Munculnya Kebijakan Toilet Berbayar
Kejadian bermula ketika kepala sekolah bernama Lukman baru masuk ke MAN 1 Pamekasan.
Ia langsung membuat aturan terkait toilet untuk siswa.
Kepala sekolah memutuskan menggunakan tarif sebesar Rp 500 untuk siswa yang ke toilet.
Adanya aturan toilet siswa berbayar tersebut membuat Mohammad Arif meradang.
Ia tak terima dengan aturan tersebut lantaran tidak masuk akal.
"Ketika pak Lukman masih baru-baru masuk ke MAN 1, siswa ke kamar mandi harus membayar Rp 500," ujar Mohammad Arif, dikutip dari Instagram @ndorobei, Kamis (21/9/2023).
Adanya aturan tersebut membuat Mohammad Arif dengan lantang menentang.
Menurutnya, sekolah MAN 1 Pamekasan milik negara dan semua fasilitas ditujukan untuk siswa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.