Berita Viral

'Saya Masih Cinta Dia' Penyesalan Nando Usai Habisi Nyawa Istri, Tangisnya Pecah saat Ingat Mega

Nando (25), pelaku pembunuhan istri di depan sang anak, mengaku menyesal telah memperlakukan Mega Suryani Dewi (24) begitu keji.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Instagram
Penyesalan Nando setelah habisi sang istri di depan kedua anaknya. 

SURYA.CO.ID - Nando (25), pelaku pembunuhan istri di depan sang anak, mengaku menyesal telah memperlakukan Mega Suryani Dewi (24) begitu keji.

Kata polisi, Nando sampai menangis mengingat perbuatan yang telah dia lakukan pada istri tercintanya.

Untuk diketahui, Nando menghabisi nyawa Mega setelah keduanya terlibat percekcokan.

Emosi Nando ketika bertengkar dengan Mega itu rupanya tak kunjung padam hingga dia menampar dan menjambak sang istri menuju dapur. Di situlah peristiwa keji itu dimulai.

Baca juga: Viral Momen Pilu Suami di Mataram Wakili Yudisium Almarhumah Istri yang Meninggal usai Melahirkan

Tanpa pikir panjang dan melihat bahwa dia memiliki dua balita yang melihat aksi itu, Nando langsung menghabisi sang istri dengan pisau dapur.

Melansir Kompas, baru-baru ini Nando mengadu pada polisi bahwa dia betul-betul menyesali perbuatannya itu.

"Ada (sempat nangis), ada merasa sedih (menyesal). 'Saya masih mencintai istri saya'," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Bennyahdi Aditya di Polda Metro Jaya, Senin (18/9/2023).

Menurut Twedi, Nando benar-benar menyesali perbuatannya dengan bukti tersangka memandikan jasad Mega setelah membunuhnya.

"Menyesal, buktinya dia masih memandikan istrinya katanya dia merasa menyesal," kata dia.

Curhatan Nando Pada Tetangga

Sebelum tragedi nahas itu, Nando rupanya pernah curhat soal permasalahan rumah tangganya dengan Mega kepada pemilik kontrakan.

Pemilik kontrakan bernama Dewi (41) menuturkan, Nando pernah bercerita pada saat Mega berniat untuk meminta cerai bulan Agustus lalu usai adanya dugaan KDRT pertama.

"Waktu itu kalau ke saya suka cerita 'Bu, gimana ya, saya enggak mau dicerai, saya masih sayang sama Mega'," ujar Dewi mengingat curhatan Nando, Selasa (12/9/2023).

Dewi menuturkan, pada saat itu dia menasihati Nando untuk bersabar dalam menghadapi ujian dalam rumah tangga.

"Saya bilang 'makanya Nando yang sabar, istighfar. Kalau kamu kesal, lempar saja pot ibu enggak apa-apa asal jangan kasar sama Mega'. Dia menyesali saat itu, saya kira sudah menyesal," ujarnya.

Sosok Nando, suami yang bunuh istri di rumah kontrakan di Cikarang Barat, Bekasi.
Sosok Nando, suami yang bunuh istri di rumah kontrakan di Cikarang Barat, Bekasi. (kolase instagram)

Dewi tidak menduga kalau Nando pada akhirnya gelap mata tega membunuh istrinya.

Dari pandangan Dewi, Nando dan Mega memang tengah dalam kondisi lelah menghadapi prahara rumah tangga.

"Dia capek, istrinya juga capek, anaknya nangis enggak langsung dipegang. Intinya dia (Nando) takut cerai, takut pisah," ujarnya.

Nasib Dua Balita

Kini, dua bocah tak berdosa itu sudah dirawat sang nenek, Linda. 

Saat diwawancara di program iNews Today, Linda mengungkap kondisi dua cucunya. 

"Alhamdulillah sehat, cuma agak rewel sedikit," ucap Linda saat menjadi narasumber di iNews Today, pada Senin (11/9/2023).

Linda menduga dua cucunya tersebut mencari-cari keberadaan sang ibu.

"Mungki karena biasanya ada mamanya," kata Linda.

"Jadi rewel, yang kecil nangis mulu, yang gede nangis mulu. Tapi enggak terlalu mengkhawatirkan sih," imbuhnya.

Dua anak balita Nando dan Mega tak bisa tidur dan terus menangis usai sang ibu dibunuh ayah mereka.
Dua anak balita Nando dan Mega tak bisa tidur dan terus menangis usai sang ibu dibunuh ayah mereka. (Thinkstock, Istimewa)

Linda menjadi orang yang pertama menemukan jasad putrinya dua hari setelah dibunuh menantunya.

Pada Sabtu (9/9/2023) sekira pukul 01:30 WIB, Linda datang bersama suaminya ke kontrakan M dengan tujuan mengembalikan cucu-cucunya.

Pasalnya pada Jumat siang, Nando menitipkan anak-anaknya kepada Linda karena hendak bekerja.

Kedua anaknya biasa dititipkan ke Linda ketika Nando dan M pergi bekerja.

Setiap malam, pasangan suami istri tersebut bakal menjemput anaknya kembali.

Singkat cerita, pembunuhan itu dilakukan Nando kepada istrinya pada Kamis sekira pukul 23:00 WIB.

Pembunuhan itu dilakukan di depan anak-anaknya di kontrakan.

Pagi harinya, Nando masih sempat mencuci lalu menjemur baju bak tak terjadi apa-apa.

Sedangkan jasad korban ada di dalam kontrakan dalam posisi sudah dibersihkan, bahkan diselimuti.

Jumat siang Nando akhirnya datang ke rumah Linda untuk menitipkan anak-anaknya.

Namun Linda mulai curiga lantaran sampai tengah malam Nando dan M tak juga mengambil anaknya.

"Waktu itu kan jam 12 malam malam Sabtu saya nelpon kok anaknya belum dijemput kan harusnya di jemput kan waktunya saya mau ke pasar,"

"Saya telepon ke Nando diangkat kata suaminya lagi makan, udah jam segini nih jemput anak kata saya," cerita Linda.

Kesabaran Linda sudah habis ketika waktu sudah menunjukan lewat dari tengah malam.

Linda dan suaminya memutuskan untuk mengantar cucu-cucunya ke kontrakan sang putri.

"Udahlah ini anak-anak kita anter aja sekitar jam 2 pagi, nanti pulang langsung belanja kata ibu ke suami," kata Linda.

Sampai di kontrakan anak, Linda tak melihat motor Nando. Akhirnya ia memutuskan untuk mengetuk pintu hingga jendela.

Linda mengaku cukup lama mengetuk pintu dan jendela rumah kontrakan putrinya hingga membuat tetangga sebelah keluar.

"Sampai tetangga sebelah buka pintu mungkin karena ibu berisik (gedor pintu),"

"Pas udah lama di atas sepatu ibu ngelihat kunci, ibu ambil kunci, ibu buka pintu. Pikir ibu suaminya gak ada mungkin kesisipan jalan sama ibu, dia lagi mau jemput anak, yaudah biarin deh ada M di rumah," kata Linda.

Linda sempat termenung ketika masuk ke kontrakan mendapati seorang wanita terbujur kaku tertutup selimut.

Melihat M yang terbujur kaku, Linda tak percaya bahwa wanita itu adalah anaknya.

"Ibu gak percaya itu, ditutupi selimut ijo mukannya kelihatan sama lehernya (luka), mata sebelah kanan ada darah kering,"

"Ibu pegang jidatnya dingin banget," ujarnya.

Tubuh M sudah terasa dingin ketika dipegang, Linda berpikir M meninggal dunia.

Seketika Linda histeris merasa tak percaya wanita ini adalah putrinya. Namun keraguannya terjawab ketika melihat kaki korban.

"Pas ibu lihat kakinya, itu anak ibu, ibu kan hafal kan namanya anak sendiri. Ibu keluar ibu teriak ke suami 'Itu kenapa M itu kenapa tolong lihat',"

"Terus ibu gedor rumah (tetangga) tolong lihat anak saya kenapa gitu," kata Linda.

Belum sempat tetangga lihat jasad korban ke dalam kontrakan, datanglah mobil polisi.

Linda saat itu melihat menantunya sudah dalam keadaan tangannya diborgol.

"Mobil polisi datang rombongan ibu lihat suaminya almarhum udah diborgol, ibu udah gak bisa nangis, ngomong, gak karuan," kata Linda terisak.

Jasad korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk diautopsi.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved