DBHCHT Akan Disalurkan Menjadi BLT Untuk Buruh Tani di Situbondo, Prioritaskan Untuk Korban PHK

SURYA.CO.ID, SITUBONDO - Ribuan buruh tani tembakau di Kabupaten Situbondo akan menjadi penerima bantuan langsung tunai (BLT). Besaran bantuan itu mencapai Rp 300.000 per bulannya setiap orang, yang juga menyasar para karyawan pabrik yang terkena PHK dan buruh pabrik rokok.

Skema penyaluran BLT tersebut diambilkan dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang mencapai Rp 3,1 miliar.

Kepala Dinas Sosial Pemkab Situbondo, Timbul mengatakan, ada sebanyak 3.679 orang buruh tani tembakau yang nantinya akan mendapatkan BLT yang bersumber dari DBHCT itu.

Selain itu, sambung Timbul, sebanyak 152 warga Situbondo yang bekerja pabrik rokok juga akan mendapatkan BLT. "Ada 10 orang karyawan rokok yang kena PHK, juga kita perioritaskan. Sedangkan pencairan BLT itu dilakukan tiga bulan sekali," kata Timbul, Selasa (5/9/2023).

Sementara Bupati Situbondo, Karna Suswandi mengatakan, untuk anggaran BLT cukai itu sama dengan anggaran tahun lalu. Meski bantuan ini tidak terlalu besar, kata Bung Karna, namun bisa membantu pemda dalam pengendalian inflasi.

"Kita akan terus berupaya menindaklanjuti arahan Bapak Presiden untuk memberikan bantuan pangan kepada masyarakat sebagai pendamping untuk menekan inflasi," kata Bupati Karna.

Saat ditanya masih adanya desa yang tidak tersentuh BLT Cukai itu, Bupati Karna menjelaskan, pihaknya telah mengusahakan agar Bapedda dapat menyampaikan aspirasi.

Sedangkan mengenai kenaikan kenaikan harga beras saat ini, Bung Karna mengatakan, operasi pasar merupakan langkah yang tepat, tetapi pihaknya akan berkoorfinasi ke Bulog. "Jika memang ada (kenaikan harga beras), kita akan lakukan operasi pasar," pungkasnya. *****