Pemkab Jember Temukan 50 Ibu Hamil Berisiko Tinggi, Terbanyak di Kecamatan Silo dan Jelbuk
Pemkab Jember, Jatim, temukan 50 ibu hamil berisiko tinggi lewat skrining nakes desa, pendampingan intensif untuk cegah kematian ibu & bayi
Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Cak Sur
Ringkasan Berita:
- Pemkab Jember, Jatim, terjunkan ratusan 212 nakes, temukan 50 ibu hamil berisiko tinggi (bumil risti).
- Bumil risti didampingi dokter spesialis, pendataan dilakukan lewat buku harian kandungan.
- Faktor risiko: usia di atas 35 tahun, obesitas dan usia terlalu muda.
SURYA.CO.ID, JEMBER - Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Jawa Timur (Jatim) dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi mulai menunjukkan hasil.
Sebanyak 212 tenaga kesehatan (nakes) yang diterjunkan ke desa-desa, berhasil menemukan 50 ibu hamil berisiko tinggi (bumil risti), dari total 1.313 bumil yang telah diperiksa.
Temuan tersebut, berasal dari enam Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di wilayah Jember.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember, Akhmad Helmi Luqman, menyebutkan bahwa para nakes melakukan skrining intensif dan pendampingan langsung terhadap para ibu hamil.
“Dari semua bumil yang kami skrining, ditemukan 50 bumil risti. Paling banyak di Kecamatan Silo dan Jelbuk,” ujar Helmi, Kamis (30/10/2025).
Dokter Spesialis Kandungan Turut Dilibatkan
Para ibu hamil berisiko tinggi tersebut, kini mendapatkan pendampingan khusus dari nakes dan dokter spesialis kandungan.
Setiap puskesmas telah ditugaskan untuk memantau kondisi bumil melalui buku harian kandungan, yang dilaporkan secara berkala.
“Kami turunkan nakes untuk mendata dan melaporkan ke dokter spesialis yang bertugas di masing-masing puskesmas,” jelas Helmi.
Faktor Risiko: Usia, Obesitas dan Kondisi Fisik
Menurut Helmi, faktor risiko yang ditemukan meliputi usia bumil di atas 35 tahun, obesitas, serta usia terlalu muda seperti 17 tahun, dengan kondisi tubuh yang belum ideal untuk melahirkan.
“Ada yang terlalu muda, ada juga yang berat badannya berlebihan. Ini yang kami waspadai,” tambah Helmi.
Program ini, merupakan bagian dari strategi Pemkab Jember untuk menekan angka kematian ibu dan bayi, melalui deteksi dini dan pendampingan intensif di tingkat desa.
Pemkab Jember
angka kematian ibu dan bayi
ibu hamil berisiko tinggi
Jember
Meaningful
Multiangle
Dinkes Jember
Akhmad Helmi Luqman
Berita Jember
| Efisiensi Anggaran, WK DPRD Jatim Deni Wicaksono Tegaskan Kunker ke Luar Negeri Dicoret di APBD 2026 |
|
|---|
| Antrean Panjang di SPBU Tuban, Warga: Sejak Pagi hingga Siang Belum dapat Solar |
|
|---|
| Residivis Curanmor di Jojoran Surabaya Terbakar Hidup-hidup Saat Hendak Diamankan Polisi |
|
|---|
| Promo Nataru 2025 KAI hingga Pesawat: Ada Diskon Tiket Kereta Api 30 Persen, Catat Tanggalnya |
|
|---|
| Gelar Kelas Finansial Daring 2025, Jenius Ajak Masyarakat Digital Savvy Hadapi Dinamika Ekonomi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Akhmad-Helmi-Luqman-30102025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.