SOSOK Kakak Ipar Oknum Paspampres yang Bantu Penculikan Imam Masykur, Mau Memeras tapi Kelewatan

Inilah sosok kakak ipar Praka Riswandi Manik yang terlibat dalam penculikan dan penganiayaan Imam Masykur hingga berujung maut. 

Editor: Musahadah
kolase serambinews/instagram
Praka Riswandi Manik, oknum Paspampres yang menganiaya pemuda Aceh hingga tewas. 

SURYA.CO.ID - Inilah sosok Zulhadi Satria Saputra alias MS, kakak ipar Praka Riswandi Manik yang terlibat dalam penculikan dan penganiayaan Imam Masykur hingga berujung maut. 

Zulhadi Satria Saputra ditangkap bersama dua warga sipil lain berinisial AM dan H alias Heri yang juga terlibat dalam kasus tewasnya Imam Masykur

Saat ini kasus yang menjerat Zulhadi, AM dan Heri sedang ditangani Polda Metro Jaya dan ketiganya telah ditetapkan sebagai tersangka.  ]

Dengan penetapan tiga tersangka warga sipil ini menambah jumlah tersangka dalam kasus tewasnya Imam Masykur menjadi enam orang. 

Tiga tersangka sebelumnya, yakni oknum Paspampres Praka Riswandi Manik, anggota Satuan Direktorat Topografi TNI AD, Praka HS dan anggota Kodam Iskandar Muda, Praka J.

Baca juga: SEPAK TERJANG Praka Riswandi Manik Tersangka Pembunuh Imam Masykur Hingga Jadi Anggota Paspampres

Ketiganya kini ditahan di Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya/Jayakarta.    

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan, kakak ipar Praka Riswandi Manik ini berperan sebagai sopir mobil yang membantu Praka Riswandi Manik, Praka J dan Praka HS saat menculik Imam di toko kosmetik dan obat-obatan di Ciputat Timur, Tangerang Selatan. 

"Zulhadi Satria Saputra (kakak ipar tersangka Praka Riswandi Manik) yang bersangkutan berperan sebagai driver kendaraan pada saat perbuatan pidana terjadi," jelas Hengki.

Sementara dua warga sipil lainnya berperan sebagi penadah hasil kejahatan dari kelompok ini. 

Hanya saja, Hengki tidak menjelaskan apa barang ditadah dua orang ini. 

Di bagian lain, modus tiga oknum TNI saat menculik Imam Masykur terungkap. 

Saat menculik Imam Masykur, tiga anggota TNI ini mengaku sebagai anggota polisi saat beraksi.

"Pelaku berpura-pura sebagai aparat kepolisian yang melakukan penangkapan terhadap korban karena Korban diduga pedagang obat-obat ilegal (tramadol dan lain-lain)" kata Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar, Selasa (29/8/2023).

Dalam pelaksanaannya, kata Irsyad, ketiga anggota tersebut tidak saling mengenal.

Mereka menculik untuk nantinya meminta uang tebusan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved