Pesan Imam Masykur Bikin Merinding Sebelum Oknum Paspampres Menculik dan Menyiksanya

Pesan Imam Masykur membuat warganet merinding, seolah pertanda bahwa almarhum akan menemui ajal di tangan Paspampres.

Editor: Tri Mulyono
Youtube Tribunnews
Pesan Imam Masykur Bikin Merinding Sebelum Oknum Paspampres Menculik dan Menyiksanya. 

Dia baru setahun ke Jakarta mencari kerja dan di sana bersama keluarga sepupu, Said Sulaiman.

Ditemui reporter Serambinews.com di rumah duka Desa Mon Keulayu, kedua orang tua Masykur terlihat hanya duduk termenung dan sedih. Beberapa warga juga masih di rumah duka.

Kursi plastik berjajar di depan rumah duka. Kedua orang tuanya berharap pelaku dihukum dengan hukuman setimpal.

Said Sulaiman, seorang keluarga mereka mengatakan, jenazah Masykur dibawa pulang menggunakan pesawat ke Medan, lalu ke Bireuen dengan ambulans.

Jenazah tiba sekitar pukul 19.00 WIB, Jumat (25/08/2023) dan dikebumikan beberapa saat kemudian di perkuburan keluarga.

“Saat Imam Masykur tidak diketahui keberadaan waktu itu, kedua orang tuanya juga ke Jakarta, maka ketika jenazah dibawa pulang juga didampingi kedua orang tuanya,” sebut Said.

Menyangkut motif, Said mengaku selama berada di Jakarta almarhum tidak ada masalah dengan siapa saja karena sering bersamanya.

“Almarhum tidak ada masalah dengan siapapun, biasa saja,” ujarnya.

Rekam Praka Riswandi Manik

Praka Riswandi Manik berdasarkan informasi yang diterima Serambinews.com (grup Surya.co.id), berasal dari Aceh Singkil, kelahiran 10 Juni 1994.

Pria yang dikenal dengan inisial Praka RM ini merupakan anggota Ta Walis 3/3/11 Ki C Walis Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres.

Berdasarkan Nomor Register Pokok (NRP), Praka Riswandi dilantik pada Juli 2013 lalu sebagai prajurit TNI Angkatan Darat (AD) usai menjalani pendidikan tamtama.

Kemudian ia mendapat kepercayaan menjadi anggota Polisi Militer (POM) dan menjalani pendidikan.
Selanjutnya Praka Riswandi bertugas di Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan Paspampres.

Dalam sejumlah video yang beredar, Praka Riswandi menikah di Masjid Raya Baiturrahman pada 17 November 2018.

Tidak mengenal korban

Berdasarkan hasil pemeriksaan Pomdam Jaya, Praka RM dan dua rekannya tidak mengenal Imam.

Irsyad menuturkan tersangka juga tidak mengenal atau punya masalah sebelumnya dengan korban.

“(Motifnya) Uang tebusan,” kata Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar saat dihubungi, Senin, 28 Agustus 2023.

Irsyad membenarkan Praka RM cs meminta tebusan Rp 50 juta. Namun karena tidak menyanggupi, ketiga pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban hingga tewas kemudian. (*)

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Serambi Indonesia berjudul: Postingan Terakhir Imam Masykur, Seolah Tahu Maut Bakal Menjemput?

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved