Pesan Imam Masykur Bikin Merinding Sebelum Oknum Paspampres Menculik dan Menyiksanya

Pesan Imam Masykur membuat warganet merinding, seolah pertanda bahwa almarhum akan menemui ajal di tangan Paspampres.

Editor: Tri Mulyono
Youtube Tribunnews
Pesan Imam Masykur Bikin Merinding Sebelum Oknum Paspampres Menculik dan Menyiksanya. 

SURYA.CO.ID, ACEH - Pesan Imam Masykur membuat warganet (netizen) merinding, seolah pertanda bahwa almarhum memang akan menemui ajal di tempatnya merantau.

Imam Masykur (25) adalah warga Aceh yang disiksa hingga tewas oleh oknum anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Imam Masykur sempat menghubungi keluarga meminta uang tebusan Rp 50 juta setelah diculik dari toko kosmetik yang dijaga korban di Jalan Sandratek, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan pada Sabtu, 12 Agustus 2023.

Kodam Jaya telah menahan Praka Riswandi Manik atau RM (29), anggota Pasprampres pelaku penculikan dan penyiksaan.

Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan motif anggota Paspampres Praka RM dan dua rekannya menculik warga Aceh, Imam Masykur karena alasan ekonomi.

Irsyad mengatakan pihaknya telah menahan tiga tersangka anggota TNI yang terlibat, termasuk Praka RM.

Praka RM merupakan anggota Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres.

Sedangkan dua rekannya berasal dari satuan Direktorat Topografi TNI AD dan satuan Kodam Iskandar Muda.

Diketahui Masykur baru sekitar setahun merantau ke Tangerang, beberapa momen sempat direkamnya terutama saat berada di bandara.

Video tersebut diunggahnya melalui akun TikTok @imammasykur548 sekitaran April 2022 lalu.

Kemudian sebelum momen di bandara, Masykur juga mengunggah video permohonan maaf atas segala dosa-dosanya.

"Maafkan dosa-dosa saya ya Allah," tulis Imam Masykur di akun TikTok pada 23 Maret 2022 lalu.

Demikian kata-kata di video yang dieditnya:

Aku datang (dengan dosa)
Sekali lagi duhai Penciptaku
Sebagaimana yang Engkau inginkan duhai sesembahanku
Aku berharap Engkau mau menerima permintaan maafku
Balasan Surga yang kekal dan tambahan nikmat dari-Mu

Sementara di video sebelumnya lagi, Masykur juga sempat membuat video dengan kata-kata yang berkaitan dengan kehilangan.

Nanti kamu akan merasakan
Berharganya seseorang
Ketika kamu mencarinya tapi tidak lagi menemukannya
Nanti kamu sadar sudah kehilangan
Saat apa yg kamu genggam kemarin
Benar-benar pergi

Yang tulus tidak akan datang dua kali
Walaupun kamu menemukan yang baru
Pasti enggak akan sama
Seperti yang dulu lagi

Ingat!
Sesuatu yang sangat menyedihkan itu
Adalah PENYESALAN

Membaca beberapa unggahan terakhir memantik warganet meramaikan kolom komentar di akun TikTok Masykur.

“Caption-nya bikin merinding kita semua, tahun 2022 yang lalu tapi kita baca semua pada tahun 2023,” tulis salah seorang warganet di kolom komentar.

“Ya Allah, kabulkan doa pada caption-nya,” tambah warganet lainnya.

“Dari sini kita bisa ambil pelajaran tulislah yang baik-baik, saat kita meninggal tulisan itu tidak akan luntur,” tulis warganet lain.

“Asoe Surga bang Imam (ahli surga bang Imam),” timpal warganet lainnya.

Awal Kejadian

Pada tanggal 12 Agustus 2023, korban Imam Masykur didatangi pelaku lalu membawa pergi secara paksa.

Setelah itu, keluarga menerima telepon dari korban dan saat itu ia menyebutkan sedang dianiaya oleh pelaku yang menjemputnya.

Tak hanya itu, pelaku juga mengirimkan video penyiksaan Imam Masykur kepada keluarganya.

Setelah itu, korban tidak lagi bisa dihubungi dan tidak pulang-pulang lagi ke rumah.

Karena itu, keluarga korban bernama Said Sulaiman melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya pada 14 Agustus 2023.

Menurut Said Sulaiman, Imam Masykur dibawa paksa di kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, 12 Agustus 2023.

Setelah beberapa hari tak ada kabar lagi tentang Imam Masykur, baru pada tanggal 24 Agustus 2023, keluarga korban mendatangi RSPAD Jakarta Pusat untuk mengambil jenazah Imam Masykur.

Sebelum membunuh, terduga pelaku meminta uang Rp 50 juta kepada Masykur.

Video penyiksaan dalam mobil sambil korban meminta tolong ke keluarga agar segera mengirim uang, beredar cepat di grup WhatsApp masyarakat Aceh.

“Neu kirem peng siat 50 juta (tolong kirim uang 50 juta),” ucap Masykur melalui sambungan telepon dengan deru napas terengah-engah.

Lalu pria yang berkomunikasi dengan Masykur itu mengatakan tidak ada uang. Namun, si pria itu akan berusaha untuk mencarinya.

“Neu kirem jino aju bueh, meuhan matee lon (kirim terus sekarang ya, kalau tidak mati saya)” begitu suara yang terdengar di akhir percakapan.

Dalam video lain terlihat kondisi tubuh Masykur berdarah-darah. Saat itu terdengar korban berulang kali mengatakan “dek kirem peng Rp 50 juta peugah bak mak beuh, abang ka ipoh nyoe (Dek, tolong bilang sama mamak suruh kirim uang Rp 50 juta, abang sudah dipukul).

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayjen Rafael Granada mengatakan, anggotanya yang diduga melakukan penganiayaan hingga menewaskan seorang warga asal Aceh sudah diamankan.

Rafael menyebut terduga pelaku inisial Praka RM saat ini sudah ditahan di Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya) untuk dilakukan penyelidikan.

“Terduga saat ini sudah ditahan di Pomdam Jaya untuk diambil keterangan dan kepentingan penyelidikan,” ujar Rafael saat dikonfirmasi, Minggu (27/8).

Menurutnya, kasus yang melibatkaan anggotanya itu saat ini sedang ditangani oleh Pomdam Jaya.

Ia memastikan, jika Praka RM terbukti bersalah, maka akan memberi sanksi tegas.

“Pasti akan diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” tuturnya.

Sosok Imam Masykur

Imam Masykur merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Masykur (57) dan Fauziah (47).

Dia baru setahun ke Jakarta mencari kerja dan di sana bersama keluarga sepupu, Said Sulaiman.

Ditemui reporter Serambinews.com di rumah duka Desa Mon Keulayu, kedua orang tua Masykur terlihat hanya duduk termenung dan sedih. Beberapa warga juga masih di rumah duka.

Kursi plastik berjajar di depan rumah duka. Kedua orang tuanya berharap pelaku dihukum dengan hukuman setimpal.

Said Sulaiman, seorang keluarga mereka mengatakan, jenazah Masykur dibawa pulang menggunakan pesawat ke Medan, lalu ke Bireuen dengan ambulans.

Jenazah tiba sekitar pukul 19.00 WIB, Jumat (25/08/2023) dan dikebumikan beberapa saat kemudian di perkuburan keluarga.

“Saat Imam Masykur tidak diketahui keberadaan waktu itu, kedua orang tuanya juga ke Jakarta, maka ketika jenazah dibawa pulang juga didampingi kedua orang tuanya,” sebut Said.

Menyangkut motif, Said mengaku selama berada di Jakarta almarhum tidak ada masalah dengan siapa saja karena sering bersamanya.

“Almarhum tidak ada masalah dengan siapapun, biasa saja,” ujarnya.

Rekam Praka Riswandi Manik

Praka Riswandi Manik berdasarkan informasi yang diterima Serambinews.com (grup Surya.co.id), berasal dari Aceh Singkil, kelahiran 10 Juni 1994.

Pria yang dikenal dengan inisial Praka RM ini merupakan anggota Ta Walis 3/3/11 Ki C Walis Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres.

Berdasarkan Nomor Register Pokok (NRP), Praka Riswandi dilantik pada Juli 2013 lalu sebagai prajurit TNI Angkatan Darat (AD) usai menjalani pendidikan tamtama.

Kemudian ia mendapat kepercayaan menjadi anggota Polisi Militer (POM) dan menjalani pendidikan.
Selanjutnya Praka Riswandi bertugas di Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan Paspampres.

Dalam sejumlah video yang beredar, Praka Riswandi menikah di Masjid Raya Baiturrahman pada 17 November 2018.

Tidak mengenal korban

Berdasarkan hasil pemeriksaan Pomdam Jaya, Praka RM dan dua rekannya tidak mengenal Imam.

Irsyad menuturkan tersangka juga tidak mengenal atau punya masalah sebelumnya dengan korban.

“(Motifnya) Uang tebusan,” kata Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar saat dihubungi, Senin, 28 Agustus 2023.

Irsyad membenarkan Praka RM cs meminta tebusan Rp 50 juta. Namun karena tidak menyanggupi, ketiga pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban hingga tewas kemudian. (*)

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Serambi Indonesia berjudul: Postingan Terakhir Imam Masykur, Seolah Tahu Maut Bakal Menjemput?

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved