Truk Tabrak Pengunjung Karnaval

SOSOK dan Nasib Sopir Truk yang Tabrak Penonton Karnaval hingga 2 Tewas Belasan Terluka di Mojokerto

Inilah sosok Anton Dwi Aryatama (33), sopir truk rangki air yang menabrak pengunjung karnaval di jalan turunan Simpang Tiga Karlina, Desa Sajen, Kecam

|
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Musahadah
kolase surya/mohammad romadoni
Anton, sopir truk tangki air yang menyeruduk penonton karnaval hingga 2 tewas dan belasan terluka di Mojokerto terancam dibui. 

5. Azizah (25) warga Desa/ Kecamatan Puri

Sosok dan Nasib Sopir Truk

Kapolres Mojokerto, AKBP Wahyudi di lokasi kejadian kecelakaan maut truk tabrak pengunjung karnaval di Pacet, Kabupaten Mojokerto, Kamis (24/8/2023) malam.
Kapolres Mojokerto, AKBP Wahyudi di lokasi kejadian kecelakaan maut truk tabrak pengunjung karnaval di Pacet, Kabupaten Mojokerto, Kamis (24/8/2023) malam. (surya.co.id/mohammad romadoni)

Sang sopir, Anton Dwi Aryatama (23) ternyata warga Surabaya. 

Dia tinggal di Tambakmayor Baru Timur, Kelurahan/ Kecamatan Asemrowo, Kota Surabaya. 

Setelah laka maut itu, nasib Anton terancam lama dibui.

Kapolres Mojokerto AKBP Wahyudi menegaskan kasus kecelakaan menonjol yang merengut korban jiwa akan diusut tuntas.

"Kita berkomitmen segera menuntaskan kejadian ini dengan proses secara hukum," jelasnya, Kamis (24/8/2023) dini hari.

Polisi kini masih terus melakukan pemeriksaan terhadap sopir truk di Polsek Pacet.

"Nanti kita akan dalami tentunya ada proses lebih lanjut. Ini kita masih menggali keterangan dari tersangka (Sopir truk) dan keterangan saksi-saksi yang ada di sekitar TKP," ucap Wahyudi.

Ia mengatakan dalam penyelidikan kasus kecelakaan pihaknya akan melibatkan tim ahli (Dishub) untuk memeriksa kelayakan truk tangki termasuk kondisi sistem pengereman kendaraan tersebut.

Apalagi hasil olah TKP sementara ditemukan fakta, persneling truk berada di posisi gigi 2 saat kendaraan muatan air itu melewati jalan turunan tajam.

Polisi juga tidak menemukan bekas pengereman di lokasi kejadian kecelakaan.

"Kita akan memanggil ahli untuk pengecekan kendaraan truk itu. Jadi kalau dilihat sementara itu berada di gigi 2. Menurut kami dari pihak Kepolisian dengan muatan seperti itu dan kemiringan jalan seharusnya berada di gigi 1," bebernya.

Menurut Wahyudi, nantinya hasil kajian dari penyidik Satlantas bersama tim ahli akan digunakan sebagai asumsi dan memperkuat alat bukti terkait penyebab terjadinya fatalitas kecelakaan yang diduga karena faktor manusia.

"Jadi kalau dilihat sementara itu berada diposisi gigi 2. Kita akan dalami kenapa dia (Sopir truk) seperti itu, karena seharusnya berada di gigi 1 saat di turunan tajam. Nah itu akan kita dalami, tentunya saja akan kita kaitkan dengan persangkaan pasal yang akan diterapkan," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved