Berita Viral

PENYEBAB Kades Rumidi Hilang Misterius 2 Bulan Usai Pamit ke RS, Pemkab Blora Sebut Bawa Banyak Uang

Terkuak dugaan penyebab menghilangnya Rumidi Kepala Desa Nglebur, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. 

Editor: Musahadah
kolase tribun jateng/kompas.com
Rumidi Kepala Desa Nglebur, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah yang hilang 2 bulan seusai pamit berobat. 

SURYA.CO.ID - Terkuak dugaan penyebab menghilangnya Rumidi Kepala Desa Nglebur, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. 

Rumidi menghilang sejak  tanggal 19 Juni 2023, setelah berpamitan ke rumah sakit untuk mengobati luka di kakinya. 

Diketahui, Rumidi menderita luka di kaki yang tak kunjung sembuh seusai menjalani operasi akibat pembengkakan kaki.  

Dua bulan tak ada kabar, berembus kabar penyebab menghilangnya Rumidi karena dugaan tindak pidana korupsi. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Blora, Yayuk Windrati membenarkan permasalahan yang sedang menimpa Desa Nglebur itu.

Baca juga: SOSOK Rumidi Kades yang Hilang Misterius 2 Bulan Usai Izin Berobat ke RS, Kondisi Keluarga Memilukan

"Yang dibawa Pak Rumidi pokoknya banyak. Kalau soal itu angkanya ada di Inspektorat, kemudian saat ini juga sudah ditangani APH (aparat penegak hukum) baik polres maupun kejaksaan," kata dia saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (22/8/2023).

Pihaknya juga tidak akan mencampuri aparat penegak hukum dalam mengusut persoalan tersebut.

"Biarkan itu menjadi ranah tipikor, ranah pidana, tapi yang penting anggaran bisa kami selamatkan," jelas dia.

Yayuk menuturkan, pihaknya masih terus mengupayakan agar pemerintahan Desa Nglebur dapat berjalan optimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Bisanya ya itu Dana Desa tahap dua harus cair. Apabila tahap dua tidak cair, Dana Desa tahap tiga tidak bisa cair, yang dirugikan masyarakat," jelas dia.

Pihaknya pun telah menunjuk sekretaris desa setempat sebagai pelaksana tugas (Plt) kepala desa sementara selama 6 bulan menggantikan Rumidi.

Terkait hal ini Pemerintah Kabupaten Blora mempersilakan aparat penegak hukum untuk mengusut dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan Rumidi.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Inspektorat Kabupaten Blora, Irfan Agustian Iswandaru mengatakan kasus yang sedang menimpa Rumidi telah ditangani oleh aparat kepolisian.

"Intinya penyelidikan telah dilakukan Polres Blora, sehingga pernyataan resmi diberikan oleh penyidik polres atau yang ditunjuk," ucap Irfan dikutip dari Kompas.com, Rabu (23/8/2023).

Terkait dugaan jumlah uang yang diduga dikorupsi oleh Rumidi, dia meminta agar ditanyakan langsung kepada pihak kepolisian.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Blora, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Selamet membenarkan pihaknya sedang menyelediki kasus dugaan korupsi yang diduga dilakukan oleh Rumidi.

 Namun AKP Selamet belum mengungkap detail kasus dugaan korupsi tersebut.

"Ya mas masih proses penyelidikan," ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Kapolsek Jiken, Iptu Zaenul Arifin menyampaikan, pihaknya telah mengetahui informasi soal hilangnya Rumidi selama dua bulan terakhir.

Akan tetapi, dia melanjutkan, kepolisian belum menerima laporan orang hilang dari pihak keluarga Rumidi.

"Belum ada laporan masuk," terang Zaenul.

Zaenul memastikan, pihaknya akan langsung mencari keberadaan Rumidi setelah menerima laporan orang hilang.

"Kalau ada laporan ya kami terima, kemudian kami tindak lanjuti. Infonya memang (Rumidi) dua bulan pergi dari rumah," paparnya.

Kronologi Hilangnya Rumidi

ILUSTRASI. Rumidi, kades di Blora yang hilang misterius 2 bulan.
ILUSTRASI. Rumidi, kades di Blora yang hilang misterius 2 bulan. (kolase kompas.com/istimewa)

Sekretaris Desa (Sekdes) Nglebur, Mujianto mengatakan sejak izin berobat, Rumidi tak pulang ke rumah. 

"Pergi dari rumah itu tanggal 19 Juni, izinnya berobat karena punya luka di kaki, tapi sampai sekarang tidak kunjung pulang (ke rumah)," ujar Mujianto dikutip dari Kompas.com, Sabtu (19/8/2023).

Baca juga: SOSOK Idianto Kajati Sumut yang Tegas Pecat EKT Jaksa Pemeras yang Videonya Viral, Kariernya Moncer

Diterangkan Mujianto, saat pergi berobat Rumidi hanya diantar oleh sopir menggunakan mobil milik LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan).

Namun, di perjalanan Rumidi meminta sang sopir untuk meninggalkannya.

"Kemudian Pak Lurah meminta sopir tersebut untuk pulang terlebih dahulu karena mobil LMDH sudah ditunggu warga karena mobil sosial, sehingga (Rumidi) turun di wilayah Cepu," ucap Mujianto.

Setelah sopir kembali ke Kantor Desa Nglebur, Mujianto tak tahu lagi kabar serta keberadaan Rumidi.

"Tanggal 20 Juni Pak Lurah tidak masuk ke kantor, tapi dihubungi tidak bisa, kemudian kami menghubungi Bu Kades," kata Mujianto.

"'Pak Lurah di rumah Bu?', 'itu kemarin sore pamitnya kontrol (ke rumah sakit), kok tidak pulang'," imbuh Mujianto menirukan percakapannya dengan istri Rumidi.

"Keberadaan Pak Lurah sampai sekarang belum diketahui, karena belum bisa dihubungi, kami tetap mencari," ungkapnya.

Siapa sebenarnya Rumidi

Rumidi mulai menjabat sebagai kepala desa Nglebur sejak tahun 2019.

Sedangkan, Mujianto dan beberapa perangkat desa mulai menjabat sejak tahun 2021.

Mujianto menduga, Rumidi pergi dan belum kembali ke rumahnya hingga saat ini karena situasi keluarganya sedang tidak baik.

Selain Rumidi, anaknya pun kini tengah menderita sakit tumor, sedangkan mertuanya mengalami stroke.

"Kalau (harapan) dari pemerintahan desa ya Pak Lurah cepat pulang, soalnya ada tugas-tugas yang harus diselesaikan tahun ini," tutur Mujianto.

Dengan kepergian kepala desa, otomatis dapat mengganggu pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Terutama terkait dengan pencairan dana desa tahap kedua yang sampai saat ini tidak dapat dicairkan.

"Kaitannya dengan dana desa, kan sudah mulai pencairan tahap dua, karena bapak kepala desa tidak ada ya kita terhambat. Karena untuk itu harus tanda tangan kepala desa," jelas dia.

Selain itu, di lingkungan masyarakat sendiri juga sudah mulai bergejolak.

Pasalnya pembangunan dan bantuan langsung tunai di wilayah tersebut tidak dapat terlaksana dengan maksimal.

"Harusnya dana desa tahap dua sudah dapat, tapi ya terhambat. Warga pun sempat menanyakan, ya kami jawab dana desa belum dapat dicairkan karena kepala desa belum pulang," terang dia.

Kapolsek Jiken, Iptu Zaenul Arifin menyampaikan, pihaknya telah mengetahui informasi soal hilangnya Rumidi selama dua bulan terakhir.

Akan tetapi, dia melanjutkan, kepolisian belum menerima laporan orang hilang dari pihak keluarga Rumidi.

"Belum ada laporan masuk," terang Zaenul.

Zaenul memastikan, pihaknya akan langsung mencari keberadaan Rumidi setelah menerima laporan orang hilang.

"Kalau ada laporan ya kami terima, kemudian kami tindak lanjuti. Infonya memang (Rumidi) dua bulan pergi dari rumah," paparnya.

Terkait tugas kepala desa yang terbengkalai sejak hilangnya Rumidi, Zaenul menegaskan itu bukan ranah kepolisian.

"Laporannya baru ada di kecamatan. Kalau pun hilang ranahnya juga ke Dinas PMD (Pemberdayaan Masyarakat dan Desa), apakah itu di-Plt atau di-PAW (penggantian antar waktu)," pungkasnya. (tribun jateng/kompas.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Selidiki Kasus Dugaan Korupsi yang Dilakukan Kades di Blora yang "Hilang""

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved