Berita Viral
NASIB Bayi Kritis usai Perawat Salah Beri Sufor, 6 Dokter Diturunkan, Ibu Pilu: Harapan Hidup Kecil
Seorang bayi berusia 2 bulan kritis setelah diberi sufor oleh perawat rumah sakit, kini ia ditangani oleh 6 dokter.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Musahadah
"Tiba-tiba hari Selasa itu udah kelihatan semuanya itu makin kuning. Itu kuning, dilihat pakai kasat mata kalau itu benar-benar kuning udah, sampai ke mata, lidah, semua itu udah benar-benar kuning pekat," jelas Chintia.
Baca juga: Kronologi Penemuan Bayi Perempuan yang Dibuang di Dapur Rumah Warga Kandat Kediri
Tak sampai di situ, beberapa hari kemudian, Chintia melihat feses LAH mengeluarkan darah yang berwarna merah kehitaman.
Namun lagi-lagi, kata dia, perawat yang mengurusi LAH menepis mentah-mentah pendapat Chintia.
Menurut perawat tersebut, gumpalan itu hanyalah feses, bukan darah.
Hingga akhirnya karena tak kunjung ditangani, malam harinya anak keduanya itu mengalami anfal atau kejang-kejang.
Napasnya memberat hingga membuat dadanya kembang kempis begitu dalam.
Di saat itulah, perawat tersebut panik dan memanggil dokter yang menangani saat LAH.
"Dokter IGD bilang, 'Bu begini dari jam berapa?' Dari pukul 07.00 WIB, 'Berarti udah lebih dari 10 kali ya?' Iya. Dokter bilang, 'Ibu enggak info ke suster?', karena susternya ada di situ, saya tunjuk. 'Saya sudah info sama suster ini' susternya diam saja," kata Chintia berkaca-kaca.
"Akhinya LAH dibawa ke ICU. Ternyata di ICU datanglah dokter ICU kalau LAH keadaannya itu udah kompleks banget, kritis, bahkan harapan hidupnya tuh kecil," katanya lagi.
Bahkan, ungkap Chintia, LAH mengalami pendarahan di kepalanya.
"Bahkan bibirnya pun udah miring-miring pas lagi kejang itu. Sampai kemaren itu masih miring-miring," pungkasnya.
Melihat kondisi putrinya jadi seperti itu, Chintia memutuskan untuk mempublikasikan di media sosial.
Baca juga: KISAH LENGKAP Bayi Usia 1 Bulan Alami Pendarahan Diduga Kelalaian, Sempat Ngadu tapi Tak Ditanggapi
Dia berharap, putrinya itu mendapatkan keadilan atau seminimalnya, perawat yang mengurusi LAH dan diduga salah memberikan susu formula, meminta maaf kepadanya.
"Kemaren pun udah keluarkan statement ini belum clear, karena belum ada bentuk tanggungjawab. Dan mereka juga tanya 'Buat apa ibu blow up ini'. Saya jawab, 'Kalau kami enggak blow up, kalian tuh enggak ada itikad baik'. Dia bilang, 'Saya ada itikad baik, ini buktinya saya samperin ibu', ya itu karena nunggu viral dulu, aku bilang," kata Chintia.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.