Berita Pamekasan

Ratusan Pedagang Didata Satpol PP, Pekan Depan Kota Pamekasan Harus Bersih dari PKL

bisa jadi nanti kalau PKL sudah masuk ke Food Colony tidak menutup kemungkinan PKL luar juga tertarik masuk.

Penulis: Muchsin | Editor: Deddy Humana
surya/muchsin
Petugas Satpol PP Pamekasan mendatangi sejumlah PKL untuk mendata dan memberitahu agar segera pindah ke lokasi yang sudah disediakan. 

SURYA.CO.ID, PAMEKASAN – Upaya Pemkab Pamekasan untuk menertibkan PKL yang banyak bertebaran di sejumlah zona terlarang, belum berhenti. Petugas Satpol PP pun kembali dikerahkan untuk menertibkan para PKL yang menggelar dagangannya di pinggir jalan di kawasan monumen Arek Lancor.

Sampai Selasa (1/8/2023), bagian penertiban dan ketentraman Satpol PP bersama sejumlah anggotanya mendatangi beberapa PKL yang masih berjualan di kawasan Arek Lancor dan beberapa ruas jalan yang dilarang bagi PKL.

Selain didata ulang, para PKL juga diberitahu agar dalam minggu ini tidak lagi berjualan di kawasan terlarang. Dan diminta pindah ke lokasi yang telah disediakan di sentra PKL, Food Colony di Jalan Kesehatan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pamekasan, Masrukin menjelaskan, upaya untuk penertiban ini bukannya pemkab tidak peduli terhadap PKL. Namun area Arek Lancor harus dikembalikan lagi fungsi, fasilitas dan kebutuhannya. Sementara pemkab sudah berkorban dengan membangun sentra PKL yang layak dan bagus untuk PKL.

“Bila sore hari, warga yang melintas di kawasan Arek Lancor mengeluh, lantaran jalan di sana macet, ramai dengan PKL dan parkir kendaraan bermotor pengunjung. Apalagi para jamaah shalat di masjid As Syuhada, kesulitan memarkirkan kendaraannya karena penuh dengan PKL,” kata Masrukin kepada SURYA, Selasa (1/8/2023).

Masrukin yang juga Ketua Tim Penertiban dan Penataan PKL Pamekasan menyatakan, kebijakan pemkab untuk merelokasi PKL di kawasan Arek Lancor dan di zona terlarang lainnya sudah lama dilakukan. Namun tidak sekaligus melainkan bertahap, di antaranya berkoordinasi dengan koordinator PKL dan sosialisasi langsung ke PKL.

Menurut Masrukin, penataan PKL ini merupakan kerja tim sehingga ada pembagian tugas. Seperti Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Tenaga Kerja (Diskop UKM dan Naker) diminta bertemu para koordinator PKL untuk memberitahu relokasi PKL yang segera dilakukan.

Masrukin mengakui jika dalam pekan ini, area Arek Lancor dan beberapa kawasan terlarang bagi PKL harus bersih. Dan mereka harus segera pindah ke beberapa lokasi yang direkomendasikan bagi PKL.

Diungkapkan, lokasi PKL Sae Rassa di Jalan Dirgahayu sekarang sudah ramai dan PKL di sana merasa nyaman. Bahkan ada beberapa PKL dari luar mengajukan permohonan masuk dan berjualan di sentra PKL Sae Rassa.

Dan bisa jadi nanti, kalau PKL sudah masuk ke Food Colony tidak menutup kemungkinan PKL luar juga tertarik masuk.

“Mari bapak dan ibu, tolong masuk dulu dan kembali ke Food Colony. Bila ada persoalan, kita atur bersama dan jika ada kekurangannya, silakan dirembuk lagi. Lambat laun, pengunjung juga akan ke sana dan ramai. Jangan sampai ada kesan pemerintah tak peduli PKL. Dulu tak punya tempat, sekarang sudah disediakan. Eman kalau tidak ditempati,” ujar Masrukin.

Beberapa PKL di kawasan Arek Lancor yang ditemui mengatakan, mereka didata dan diminta pindah. Namun mereka masih berpikir ulang untuk pindah ke Food Colony. Sebab sebagian besar mereka pedagang buah-buahan yang ditaruh di atas mobil bak terbuka.

Bila sudah selesai berjualan, mobilnya dibawa pulang. Beda dengan PKL lain, kalau malam hari gerobaknya dibiarkan ditinggal di lokasi.

“Kalau kami harus pindah ke Food Colony tidak mungkin. Karena di sana tidak disediakan tempat untuk PKL yang menjadikan mobil sebagai tempat dagangannya. Bila masuk ke kios dan berada di dalam, kami khawatir tidak laku,” kata salah seorang penjual buah-buahan, yang mengaku berjualan sejak lima tahun terakhir ini. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved