Berita Viral
Mengenal Balon Helium yang Dikira UFO saat Terbang di Bukit Teletubbies Kawasan Bromo Probolinggo
Berbeda dengan balon yang ditiup, balon helium dapat terbang tinggi ke langit sehingga harus diberi pemberat agar tidak terbang.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
Dilansir Surya.co.id dari Kompas.com, benda dengan massa jenis atau kerapatan zat yang lebih rendah akan berada di posisi lebih atas daripada benda dengan massa jenis yang lebih berat.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, massa jenis helium adalah 0,1785 gram per liter.
Sedangkan massa jenis udara di bumi adalah 1,225 kilogram per liter
Perbedaan massa jenis inilah alasan mengapa balon helium bisa terbang di udara.
Hal ini juga berlaku pada balon yang diisi dengan gas hidrogen.

Gas hidrogen memiliki massa jenis yang lebih rendah dari gas helium, yaitu 0,0898 gram per liter.
Sehingga balon hidrogen mengapung lebih cepat daripada balon helium.
Kekurangannya adalah gas hidrogen lebih mudah terbakar dan berpontensi menyebabkan ledakan.
Lantas, mengapa balon yang ditiup oleh napas manusia tidak bisa terbang?
Jawabannya adalah karena gas yang dihembuskan napas manusia massa jenisnya lebih berat dari udara.
Hembusan napas manusia sebagian besar adalah gas nitrogen dan karbondioksida.
Mengutip dari How Stuff Works, nitrogen lebih berat dari helium karena memiliki lebih banyak elektron, proton, dan neutron yang membuatnya lebih berat.
Belum lagi, embusan nafas manusia mengandung uap air.
Selain udara hembusan nafas merupakan gas berat, uap air juga menambah massa jenisnya.
Sehingga, hembusan udara manusia lebih berat massa jenisnya daripada udara luar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.