Mahasiswa Terseret Ombak di Malang
Pencarian 2 Korban Terseret Ombak di Pantai Jembatan Panjang Dihentikan, Ini Kata Tim SAR
Pencarian 2 Mahasiswa Terseret Ombak di Pantai Jembatan Panjang Dihentikan, Ini Kata Tim SAR
SURYA.CO.ID, MALANG - Tim SAR menghentikan pencarian dua korban yang terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang, Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang di hari ketujuh, tepatnya pada Jumat (14/7/2023).
Hal tersebut Standar Operasional Prosedur (SOP) pencarian yang berlaku.
"Sudah tidak ada tanda-tanda ditemukan korban, sesuai dengan SOP pencarian, bila sudah hari ketujuh akan dihentikan dilanjutkan dengan pemantauan," ucap Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Hariyadi ketika dikonfirmasi.
Namun, jika nantinya ditemukan info mengenai keberadaan korban, operasi SAR dapat dibuka kembali.
Meskipun pencarian telah ditutup, Hariyadi menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan masyarakat sesuai dengan SAR prediction.
"Bahwa angin di wilayah pantai selatan mengarah ke barat, sesuai dengan penemuan I Made Indraprasta di Pantai Popoh Tulunggung," ucapnya.

Ia mengatakan, pihaknya juga berkoordinasi dengan wilayah kerja SAR tetangga, seperti SAR Jogja untuk melakukan pantauan.
Mengenai salah satu korban yang berasal dari luar negeri, yakni Jana Olovia Soland, pihak SAR telah berkoordinasi dengan kedutaan besar Swiss dan Kementerian Luar Negeri.
"Informasinya, keluarga dari Jana dalam waktu dekat akan melihat ke lokasi kejadian," terangnya.
Namun, pihak keluarga telah menerima atas kejadian tersebut.
"Apabila ada permintaan dari keluarga dan disesuaikam dengan kondisi di lapangan memungkinkan, kami buka kembali," tukasnya.
Diketahui, rombongan mahasiswa dari Universitas Brawijaya Malang, Fakultas Kedokteran, mengadakan tour bersama dengan 29 mahasiswa ke Pantai Jembatan Panjang. 29 mahasiswa terdiri dari 17 WNA dan 12 WNI, Sabtu (8/7/2023).
Setibanya di lokasi, rombongan berenang di pantai, termasuk korban Anna dan Janna. Nahasnya karena ombak terlalu besar, Anna dan Janna tidak bisa menepi.
Mereka justru terbawa ombak dan menyangkut di pulau kecil.
Melihat wisatawan asing yang tidak bisa kembali, tiga tour leader yakni Bayu, Pendik, dan Made berusaha menolongnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.