Mahasiswa Terseret Ombak di Malang
KONDISI Terkini Mahasiswi Spanyol yang Sempat Hilang Usai Terseret Ombak Pantai Panjang Malang
Anasempat hilang selama sehari di kawasan Pantai Panjang, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.
Penulis: Benni Indo | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, MALANG - Kondisi mahasiswa pertukaran di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya asal Spanyol, Ana Briva Ramirez berangsur membaik.
Ana berhasil diselamatkan setelah ia sempat hilang selama sehari di kawasan Pantai Panjang, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.
Direktur RS Universitas Brawijaya, Viera Wardani menjelaskan, Anna dirawat di ruang perawatan biasa, bukan ruang intensif.
Ada satu permasalahan, yakni dehidrasi karena yang Ana lama tidak mendapat asupan air yang cukup.
Selain itu, dokter di RS Universitas Brawijaya juga menemukan kondisi Ana yang terekspos sinar matahari (sun burn).
"Ketiga, ada pengalaman traumatis dari apa yang dialami. Tidak hanya satu dokter spesialis yang menangani Ana," ujar Viera dalam jumpa pers di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Selasa (11/7/2023).
Berdasarkan pertimbangan dokter, Ana perlu ditemani. Sejauh ini, ada mahasiswa yang menemani Ana secara bergantian.
Pihak RS Universitas Brawijaya mempertimbangkan tidak perlu terlalu banyak yang menjenguk sehingga ada pembatasan.
"Pejabat pun tidak ke sana, hanya dokter dan perawat. Hingga hari ini, 11 Juli 2023, kami sudah merangkum, ada perkembangan positif, dehidrasi sudah dikelola. Kami perlu waktu agar Ana bisa melakukan fungsinya secara mandiri. Besok akan kami lakukan evaluasi menyeluruh atas kondisinya. Setelah itu kami rencanakan pemulangan untuk saudari Ana," terang Viera.
Ketua International Relation Office, Happy Kurnia Permatasari mengatakan pihak univeristas telah memberitahu kedutaan Spanyol atas kondisi Ana.
Selain kedutaan, pihak kampus juga telah memberitahu keluarga Ana di Spanyol.
"Mereka sangat bersyukur karena Ana ditemukan selamat. Sedangkan korban yang lain, masih dilakukan pencarian hingga saat ini. Masih dicarikan pencarian secara intensif oleh Tim SAR, yang juga kerjasama dengan banyak pihak. Hingga saat ini belum ada keterangan dari saudari J yang merupakan warga negara Swiss," paparnya.
Dekan Fakultas Kedokteran Wisnu Barlianyo mengungkapkan, dirinya sangat sangat prihatin dengan kejadian tersebut.
Dirinya berharap sisa korban yang belum ditemukan dalam kondisi selamat. Segala upaya telah dilakukan untuk menemukan tiga orang korban lainnya.
"Kami sudah berupaya kerjasama. Ada dosen yang siaga di sana. Kami buat jadwal bergantian pagi dan malam. Mulai kemarin kami koordinasi dengan AU untuk penyisiran dengan pesawat Cassa 212. Masih nihil hasilnya," paparnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.