Berita Gresik

Lestarikan Alam, Buddhist Education Centre Surabaya dan Ecoton Lepas Ribuan Ikan ke Sungai Brantas

Buddhist Education Centre Surabaya yakin, bahwa ikan-ikan yang selama ini menderita dapat bebas untuk melanjutkan hidupnya

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochamad sugiyono
Pelepasan ikan oleh Yayasan Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) Foundation bersama Buddhist Education Centre Surabaya di Kawasan Suaka Ikan Kali Surabaya, Desa/Kecamatan Wringinanom – Gresik, Sabtu (24/6/2023). 

SURYA.CO.ID, GRESIK – Yayasan Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) Foundation bersama Buddhist Education Centre Surabaya melepaskan ikan lokal endemik Sungai Brantas di Kawasan Suaka Ikan Kali Surabaya.

Diharapkan, kegiatan tersebut dapat menjaga keseimbangan ekosistem ikan dan biota di Sungai Brantas, khususnya Kali Surabaya tetap lestari.

Kegiatan yang diinisiasi organisasi Buddhist Education Centre Surabaya dan Ecoton itu diikuti 40 orang lebih dari beberapa mahasiswa di Jawa Timur, komunitas lingkungan, aktivis lingkungan dan warga setempat.

Melepaskan ikan-ikan lokal yang biasa dikonsumsi masyarakat ke tempat habitat aslinya yaitu di Sungai Brantas, diyakini dapat memberikan banyak keberkahan dan manfaat bagi alam.

“Buddhist Education Centre Surabaya yakin, bahwa ikan-ikan yang selama ini menderita dapat bebas untuk melanjutkan hidupnya dan dapat berkembang biak untuk mendukung terjaganya kawasan konservasi dan ekosistem Sungai Brantas. Sehingga alam tetap lestari,” kata koordinator panitia Fang Sheng, Yuska, Minggu (25/6/2023).

Lebih lanjut Yuska menambahkan, ritual tersebut merupakan salah satu ritual agama Buddha, yang dengan melepaskan makhluk hidup kembali ke alam bebas atau ke habitat aslinya.

“Kegiatan pagi ini merupakan salah satu ritual dalam agama Buddha yang dikenal dengan Fang Shen, yaitu kegiatan melepaskan satwa ke alam bebas yang terancam terbunuh. Kami melepaskan beberapa bibit ikan lokal di Kali Surabaya, agar kita sebagai manusia terhindar dari marabahaya dan mendapatkan kebaikan, karena menolong mahluk yang menderita,” imbuhnya.

Kegiatan tersebut diawali pembacaan doa yang dipimpin biksu dari India. Kemudian, dilanjutkan pelepasan ikan yang dilakukan di dermaga Ecoton di Desa /Kecamatan Wringinanom-Gresik dan beberapa bibit ikan dilepas di tengah sungai menggunakan perahu.

Salah satu panitia Fang Sheng, Kartono menjelaskan, setelah melepas satwa iar di kawasan suaka ikan di Kali Surabaya, ada melakukan bakti sosial membagikan paket sembako kepada warga Desa Wringinanom yang tinggal berdampingan dengan Kali Surabaya.

"Baksos ini sebagai rasa terima kasih kepada warga sekitar yang sudah ikut berpartisipasi menjaga kelestarian ekosistem dan satwa air. Sembako ini diharapkan dapat membantu meringankan kebutuhan sehari-hari,” kata Kartono.

Sementara Deputi Eksternal dan Kemitraan Ecoton, Aziz mengatakan, kegiatan pelepasan makhluk hidup di kali Surabaya sebuah kawasan lingkungan perairan itu memperoleh Surat Keputusan Kawasan Suaka Ikan dari Gubernur Jawa Timur.

“Sudah puluhan tahun, kawasan suaka ikan kali Surabaya menjadi kawasan konservasi dan juga sebagai tempat bertelur dan berkembang biak hewan/satwa air,” kata Aziz.

Lebih lanjut Aziz berharap, seluruh elemen masyarakat terlibat menjaga kelestarian sungai, sebab sungai membutuhkan air yang bersih dan ekosistem yang layak untuk mendukung perkembangbiakan dan kelangsungan hidup keanekaragaman hayati. “Termasuk kelangsungan hidup manusia sepanjang hidup,” katanya. ******

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved