WANITA TANGGUH, Emak-emak Papua Kerja Keras Bersih-bersih Berhasil Kuliahkan 6 Anak, Ini Kisahnya
Inilah kisah emak-emak di Papua bernama Aminah Sabuku. Tukang bersih-bersih yang berhasil kuliahkan 6 anaknya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
"Dari hasil kerja sebagai tukang sapu ini Mama punya anak-anak. Semua sudah selesai sekolah di perguruan tinggi, ada yang sekolah di Manado, ada di Jakarta dan di Kalimantan," tuturnya.
Amina yang saat ini berusia lebih dari setengah abad bekerja sendirian sebagai tulang punggung keluarga.
Meski ada suami, namun selama ini hanya ia yang berperan mencari uang, mengingat usia suaminya pun tidak muda lagi sehingga hanya tinggal di rumah.
Ia pun tidak memungkiri selama 20 tahun rasa capek dengan pekerjaan yang ia geluti. Namun di sisi lain Amina harus bertahan karena sebagai tulang punggung keluarganya.
"Mama dapat penghargaan di bidang lingkungan karena bertugas sebagai tukang sapu, waktu dikasih piagam penghargaan, Bapak Gubernur juga kasih kitorang uang sedikit.
Mama pernah dapat penghargaan sebagai kader posyandu hanya itu di kabupaten, sekarang kitorang dipanggil ke provinsi kitorang dapat penghargaan dari Ibu Presiden yang dikasih sama bapak Gubernur" katanya.
Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw mengatakan, penghargaan yang diberikan merupakan bentuk pengakuan jelas atas kontribusi mereka yang tak terhitung.
"Penghargaan ini bukan hanya untuk menghormati mereka secara individu, tetapi juga dapat menginspirasi kita semua untuk terus berusaha menjadi yang terbaik dan menghasilkan perubahan positif dilingkungan sekitar kita," ucap Penjabat Gubernur Papua Barat.
Sebanyak tujuh perempuan asli Papua mendapat penghargaan berdasarkan surat Nomor:100.1.1/3570/OTDA dari Dirjen Otonomi Daerah Kementrian Dalam Negeri terdapat tujuh nama perempuan yang mendapat penghargaan di masing-masing bidang, yakni bidang pendidikan Marietje Parinussa dari Manokwari Selatan dan Monika Mogab dari Kabupaten Fakfak, Bidang kesehatan yakni Yubelina Ullo dari Pegunungan Arfak dan Yustina Asmoro dari Teluk Bintuni.
Sedangkan di bidang lingkungan hidup Amina Sabuku, serta bidang pertanian Feki Lisbeth Baab dari Manokwari.
"Saya mendapat penghargaan ini karena berperan sebagai bidan di kampung saya di Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak," kata Yubelina Ullo Yubelina sebagai pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Pegunungan Arfak, ia kerap berperan mengobati masyarakat di Minyambouw dengan pengobatan daun-daun tradisional.
"Kitorang punya masyarakat di Pegunungan Arfak sama sebagian besar belum bisa berinteraksi dengan warga lain, sehingga kalau mereka sakit tidak bisa bidan atau suster dari non OAP yang mengobati mereka," ucap Ullo.
Karena Daerah Distrik Minyambouw memiliki suhu dingin sehingga warga kerap mengidap penyakit paru-paru.
Bermodal pendidikan kesehatan dan bertugas di Puskesmas Minyambouw, Yebelina kerap diminta untuk melayani masyarakat yang sakit paru dengan pengobatan tradisional.
"Kemarin tiga orang warga kita berikan pengobatan karena paru-paru sehingga mereka sudah mulai membaik," ucapnya.
Mendapat penghargaan dari Ibu Negara melalui Gubernur Papua Barat merupakan sebuah kebanggaan bagi Yabelina.
"Saya bangga karena tidak disangka dipanggil untuk mendapat penghargaan ini," tuturnya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
emak-emak Papua
Aminah Sabuku
Tukang bersih-bersih
Kuliahkan 6 anak
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
KRONOLOGI Pelajar SMK Asal Sidoarjo Meninggal Ditabrak Truk di Mojosari Mojokerto |
![]() |
---|
Hasil Tes DNA Ridwan Kamil dan Anak Lisa Mariana Tak Cocok, Polisi Lakukan Proses Ini |
![]() |
---|
Bupati Subandi Pastikan Tidak Ada PHK Terhadap Pegawai Non-ASN di Sidoarjo |
![]() |
---|
Pengacara Dini Sera Angkat Bicara Soal Remisi Ronald Tannur : Bisa Saja Bayar Juga |
![]() |
---|
Nasib Lisa Mariana Usai Tes DNA Tegaskan Anaknya Bukan Anak Ridwan Kamil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.