Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

AKHIRNYA Dokter Hastry Blak-blakan Kasus Subang Demi Terkuak Pembunuh Ibu Anak: Maaf Pak Kabareskrim

Hampir dua tahun, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau Kasus Subang, Jawa Barat hingga kini belum ada titik terang. 

Editor: Musahadah
kolase istimewa/youtube Deddy Corbuzier
Dokter Hastry akhirnya blak-blakan Kasus Subang demi dirilisnya pembunuh ibu dan anak, Tuti SUhartini dan Amalia Mustika Ratu. 

SURYA.co.id - Hampir dua tahun, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau Kasus Subang, Jawa Barat hingga kini belum ada titik terang. 

Padahal Kasus Subang ini sudah diambilalih Polda Jabar dan Bareskrim Polri juga turun langsung menyelidiki terbunuhnya ibu dan anak, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu

Bahkan, sebelum kasus ini 'menguap' Polda Jabar sudah mengeluarkan sketsa seseorang yang dicurigai sebagai pelaku Kasus Subang. 

Namun, seiring berjalannya waktu, kasus ini tidak ada kelanjutannya dan Polda Jabar juga tak kunjung merilis tersangkanya. 

Terkait hal ini, ahli forensik Polri, Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti mengaku gees dengan kasus ini. 

Baca juga: KASUS SUBANG TERBARU, Pernyataan Tegas Yosef Disorot Lagi, Yoris Kembali Dicurigai Karena Ini

Pasalnya, di kasus ini Dokter Hastry ikut melakukan otopsi kedua jenazah Tuti dan Amel. 

Dokter Hastry juga sudah menjelaskan hasil otopsinya dan memaparkan serta memberikan klue-klue kepada penyidik. 

Namun, sampai sekarang penyidik Polda Jabar tak kunjung merilis tersangka. 

Terkait hal ini, Dokter Hastry mengaku diserang netizen yang mempertanyakan kasus ini. 

"Kalau di pekerjaan saya untuk menyajikan data, alat bukti sudah selesai.

Tapi saya gemes," ujarnya dikutip dari tayangan di channel youtube Deddy Corbuzier, Jumat (12/5/2023). 

Menurut Hastry, kasus ini sebenarnya bisa terungkap. 

Dokter Hastry blak-blakan alasan di balik tak kunjung selesainya kasus Subang.

Menurutnya, kasus ini bisa diselesaikan dengan identifikasi DNA.

Diterangkan, pemeriksaan DNA sudah dilakukan namun tidak ada yang cocok,

Karena tidak ada yang cocok, pihaknya lalu mencari DNA saksi-saksi, dan ternyata dari saksi juga tidak ada yang cocok. 

Terkait hal ini, sebenarnya bisa ditarik garus keturunan ibu, siapa tahu ada yang cocok. 

Namun, hal ini belum dikerjakan Polda Jabar.

"Terus saya bilang, saya punya jam kematian lho. Jam kematian nih. Jam kematian dia dibunuh, karena sudah otopsi dan olah TKP," terang Hastry. 

Menuut Hastry, jam Tuti Suhartini dibunuh antara pukul 2 hingga 4 dini hari. 

Sementara Amel dibunuh pukul 4 sampai 6 pagi. 

"Saya bermain dong di jam itu, handphone siapa yang online. Ambillah DNA nya," terang Dokter Hastry

Diakui, di TKP, sudag ada 2 DNA yang diduga pelaku yang asing.

Hal itu bisa dicocokkan di sana. 

"Udah lah Mas Deddy.

Mohon maaf ya Pak Kabareskrim," ujar Hastry sambil tersenyum. 

"Berarti lamban dong," tanya Deddy Corbuzier. 

Sambil ternyata Dokter Hastry berseloroh kalau dia tidak ngomongn seperti itu. 

"Saya gak ngomong. Gak pa pa lah, aku dipindah ke kamar mayat lagi," katanya sambil tertawa. 

Dokter Hastry mengaku rela kehilangan jabatannya dengan mengungkap kasus subang ini. 

Karena dia sudah tersiksa didatangi oleh para korbannya dalam mimpinya. 

"Aku nggak ngerti sih bagaimana untuk mempercepat ini, karena ya

Saya tersiksa kalau Subang itu, datang dalam mimpiku," katanya. 

Dokter Hastry bahkan trauma kalau kasus ini tidak sampai bisa menangkap pelakunya. 

Dia merasa kasihan dengan korbannya. 

"Kasihan korbannya dibunuh seperti itu, bentuknya itu. Datang dalam mimpiku. tapi aku gak bisa bantu.
Rasanya itu depresi gitu.

"Kok seenak gitu dia bunuh, sadis banget,

Saya penasaran. Ya, semoga dengan ini terungkap Kasus Subang," harapnya. 

Lihat video selengkapnya

Seperti diketahui, di kasus ini Tuti Suhartini dan Amelia Mustika Ratu dibunuh secara keji di rumahnya pada  18 Agustus 2021. 

Kasus ini ramai bahkan sempat memecah belah keluarga yang menjadi saksi-saksinya. 

Ada tiga saksi yang menjadi sorotan yakni Yosef Hidayah, istri Tuti. Lalu Yoris Raja Amanullah anak tertua Tuti dan Yosep, serta Danu keponakan Tuti. 

Sebelum kasus ini "menguap" rumah TKP sempat diserahkan polisi kepada Yosef. 

"Allhamdulillah setelah setahun rumah ini dalam proses penyidikan, akhirnya saya bisa masuk kembali ke rumah ini (TKP) rumah tempat istri dan anak saya ditemukan tewas," ujar Yosep kepada awak media, Rabu (17/8/2022) sore.

Meski demikian, Yosep mengatakan masih belum puas meskipun rumah sudah kembali kepada pihak keluarga.

Pasalnya hingga saat ini kasus kematian dari istri serta anaknya tersebut masih belum diungkap oleh pihak kepolisian. 

"Sebetulnya saya itu masih belum puas karena belum terungkapnya pelaku dari pembunuh kedua korban istri sama anak saya.

Mudah-mudahan cepat terungkap saja sebetulnya itu yang saya harapkan terlebih dahulu," katanya. 

Diketahui, Polda Jabar mencopot garis polisi yang terpasang di tempat kejadian perkara (TKP) kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang, tepatnya di Dusun Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Rabu (17/8/2022) sore, sekitar pukul 15.30 WIB 

Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian pukul 15.30 WIB, terlihat beberapa anggota kepolisian dari Polres Subang maupun Polda Jabar memasuki TKP setelah membuka garis polisi yang sebelumnya terpasang. 

Bukan hanya polisi, suami sekaligus ayah dari korban Yosep Hidayah pun turut hadir dalam pembukaan garis polisi tersebut yang didampingi langsung oleh kuasa hukumnya. 

Garis polisi ini diketahui sudah terpasang sejak tanggal 18 Agustus 2021.

Beberapa kali garis polisi yang terpasang di TKP ini diganti oleh pihak kepolisian. 

Kuasa hukum Yosep, Rohman Hidayat mengatakan, memang sebelumnya ia meminta pengajuan kepada pihak kepolisian agar kliennya bisa kembali tinggal di rumah yang menjadi lokasi kejadian pembunuhan keji tersebut. 

"Memang kami tim kuasa hukum bersama dengan Pak Yosep mengajukan kepada polisi buat dilepas garis polisi, rata-rata barang keperluan klien kami semuanya ada di rumah itu (TKP)," ujar Rohman. 

Menurut Rohman, pihaknya meyakini bahwa pengajuan persetujuan menggunakan kembali rumah tersebut buntut dari pihak keluarga yang mengirimkan surat kepada Presiden RI hingga Kapolri. 

"Saya meyakini bahwa ini hasil konferensi pers kami beberapa waktu lalu terkait kami dan pihak keluarga mengirim surat kepada Presiden RI dan Kapolri," katanya. 

Belum Ada Tersangka

Kasus Subang terbaru: Kubu Danu curigai ada apa penyidik dan pengacara Yosef, serta kebohongan Yoris dibongkar Rohman Hidayat.
Kasus Subang terbaru: Kubu Danu curigai ada apa penyidik dan pengacara Yosef, serta kebohongan Yoris dibongkar Rohman Hidayat. (Kolase tangkapan layar)

Diketahui, Kasus Subang sudah berlangsung setahun, namun belum ada tersangka pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu yang ditangkap polisi.  

Pada 2 Agustus 2022, polisi menangkap sosok S di Muara Angke, Jakarta. 

“Diamankan di Muara Angke Jakarta Utara, berinisial S. Telah diamankan dan masih dalam pemeriksaan,” kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo.

Sesaat setelah mayat Tuti dan Amalia ditemukan, S disebutkan pergi meninggalkan Subang dan naik kapal ke Kalimantan.

Menurut Ibrahim Tompo, sosok S ini diduga berada di TKP saat kejadian.

“Kita sekarang masih melakukan pendalaman terkait peran dan keberadaan yang bersangkutan di TKP. Karena sesuai dengan KUHAP Pasal 184 itu di mana harus ada kesesuaian antara alat-alat bukti yang ada tersebut. Makanya ini tetap kita lakukan pendalaman terhadap yang bersangkutan,” ujar Ibrahim Tompo.

Sosok S ini juga sempat dikabarkan merupakan seorang ABK atau anak buah kapal.

Hal itulah yang diduga menjadi alasan kenapa S pergi ke Kalimantan dan diamankana di Pelabuhan Muara Angke.

“Saudara S ini ikut dengan kapal Kalimantan, tanggal 2 akan berlabuh di sekitar Muara Angke. Akhirnya didapatkan seseorang bernama S ini,” jelas Ibrahim Tompo lagi.

Meski sudah diamankan polisi, namun status S hanya sebagai saksi dalam kasus ini. Dia pun tidak ditahan. 

Sementara itu, anak almarhum Tuti yang juga merupakan kakak dari Amalia, Yoris mengaku tidak kenal dengan sosok S.

“Tadi lihat sih enggak mengenal, tadi lihat fotonya. Mudah-mudahan ada titik terang, kepolisian bisa segera mengungkap kasus mamah dan Amel,” kata Yoris dilansir dari Kompas.com, Sabtu.

Mengenai kendala pengungkapan kasus ini, Ibrahim Tompo pun mengatakan kalau pihaknya sudah melakukan berbagai upaya.

Termasuk melakukan pemeriksaan 121 saksi, menyita 216 barang bukti, memeriksa 10 TKP dan melibatkan beberapa ahli.

“Kita yakin bahwa setiap kasus atau kejahatan pasti ada celahnya, kita meneliti alat bukti yang ada supaya mengungkap perkara ini. Kita berusaha merangkai persesuaian keterangan, alat bukti dan petunjuk yang mungkin bisa dilakukan,” ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya akan tetap melakukan pengembangan.

“Jadi memang segala kemungkinan yang ada kita tetap optimalkan untuk melakukan pendalaman,”. (tribun jabar/sumber lain)

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved