Marak Jenazah Dirudapaksa, Orang Tua di Pakistan Pasang Jaring Besi di Kuburan Anak, Ini Faktanya
Takut jenazah anaknya dirudapaksa, orang tua di Pakistan memasang jaring besi di kuburan anaknya
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
Tetapi kesehatannya tetap tidak membaik.
Oleh karena itu, Ly Con Lan harus meninggalkan rumah untuk pergi bekerja.
Ia meminta orang tua suaminya tinggal di rumah untuk menjaga suaminya.
Hari itu, mertuanya membawakan nasi ke Luong Kim Thach seperti biasa.
Tetapi tiba-tiba menemukan putranya terbaring tak bergerak di tempat tidur, tangan dan kakinya dingin.
Seorang tabib di desa dipanggil untuk memeriksa dan menemukan bahwa Luong Kim Thach sudah tidak bernafas lagi.
Niatnya berziarah ke makam suami yang baru meninggal dunia, wanita syok suami memanggil dari dalam kubur (Eva)
Denyut nadinya tidak berdenyut, sehingga dipastikan bahwa dia telah meninggal dunia.
mertua buru-buru memanggil Ly Con Lan untuk melakukan pemakaman suaminya.
Setelah itu, Ly Con Lan mengunjungi makam suaminya menurut kebiasaan setempat.
Namun secara tak terduga menemukan bahwa suaminya masih hidup di dalam peti mati.
Berkat dan putri Ly Con Lan, Luong Kim Thach terselamatkan.
Setelah itu, dokter melakukan pemeriksaan kesehatan Luong Kim Thach untuk mengetahui penyebab "kebangkitan" pria ini.
Ternyata Luong Kim Thach menderita diabetes yang sangat parah, gula darahnya mencapai 38,5, sedangkan rata-rata orang hanya sekitar 5,9.
Karena sudah lama tidak dirawat karena diabetes, tubuhnya mengalami dehidrasi hipertonik, denyut nadinya menjadi sangat lemah, sehingga muncul fenomena kematian palsu.
Fakta bahwa Luong Kim Thach terbangun di dalam peti mati adalah karena tiba-tiba kekurangan oksigen.
Untungnya, rumah sakit mengetahui keluarga miskin Luong Kim Thach, sehingga memutuskan untuk menanggung seluruh biaya perawatannya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.