Berita Jember
Peduli sesama, Umat Katolik di Jember Jual Nasi Bungkus Rp 2000 Saat Ramadan
Para Wanita dari Katolik di Jember ingin berbagi kepada umat Muslim dengan cara menjual nasi bungkus murah seharga Rp 2000 setiap sore
Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID , JEMBER - Warga Katolik Republik Indonesia (WKRI) Cabang Kartini Jember membuka warung murah, selama bulan Ramadan 1444 Hijriah.
Para wanita dari Katolik di Jember ini, rupanya ingin berbagi kepada umat Muslim dengan cara menjual nasi bungkus murah seharga Rp 2000 setiap sore, sejak pukul 16.30 WIB .
Terlihat, para pembeli silih berganti menyerbu nasi bungkus murah yang dijual umat Katolik di Jalan Kartini, depan Kantor Disnaker Jember.
Bahkan, mereka ada yang membeli lebih dari satu bungkus.
Pantauan di lapangan , setiap kali memasuki azan magrib, sekitar 200 nasi bungkus milik perempuan Katolik Jember ini ludes terjual.
Ketua WKRI Kartini Cabang Jember, Elucia Francisca Elly Krisnaningsih mengatakan, kegiatan tersebut telah dilakukan sejak dulu setiap bulan Ramadan umat Muslim. Bahkan, disebutnya sudah berlangsung selama 21 tahun.
Menurut Elly, kegiatan tersebut bermula merasa kasihan kepada umat Muslim yang tidak bisa pulang saat waktu berbuka puasa.
"Karena rumahnya jauh atau masalah lain, sehingga kami berinisiatif buka warung murah ini bagi mereka yang membutuhkan," tutur Elly, Selasa (4/4/2023)
Elly mengaku sengaja tidak memberikan nasi bungus tersebut secara gratis. Sebab, jika hal tersebut dilakukan, akan membuat menyinggung perasaan penerima manfaat.
"Karena kami menghargai orang kan, karena biar bagaimana pun orang masih punya harga diri. Kalau diberi secara cuma-cuma, mungkin mereka bisa tersinggung atau bagaimana," paparnya
"Belum lagi nanti ada yang menyalahgunakan, dengan cara dijual lagi. Jadinya hal tersebut kami hindari," imbuh Elly.
200 bungkus nasi seharga Rp 2000 an tersebut, lanjut Elly, ada yang lauknya ayam, ikan tongkol dan telur.
"Kemudian ada tambahan tahu dan tempe, kemudian sayur. Telurnya didadar, ayamnya di suwir, ada sayur lodeh dan air mineral," katanya.
Elly menegaskan, setiap konsumen dibatasi jumlah pembeliannya.Tdak boleh membawa lebih dari sepuluh bungkus.
"Soalnya tahun lalu ada yang beli banyak di sini, kemudian dijual lagi ke orang lain. Jadinya kami batasi hanya sepuluh bungkus, karena kalau ini dijual Rp 5000 saja mereka masih untung," katanya.
Sebenarnya penjualnya nasi bungkus murah ini, ujar Elly, bukan untuk umat muslim saja, tetapi bagi sesama manusia. Sebab target utama pembagian makanan ini untuk orang yang membutuhkan.
"Dan kenapa kami buka saat Ramadan saja, karena di bulan ini kan semua orang butuh makan secara serentak, jadi banyak yang mau. Kalau hari biasa, kadang ada yang sudah makan ada yang belum, jadi gak serentak makannya," jelas Elly.
Elly juga mengungkapkan pengadaan nasi murah ini, tentu anggarannya berasal dari iuran anggota gereja, ada juga donatur dari agama lain.
"Jadi ada juga dari Agama Hindu, Budha dan Islam memberi sumbangan kepada kami dalam mendukung kegiatan sosial ini," katanya.
Pengadaan nasi bungkus murah ini, kata Elly, dikerjakan secara tim dari perempuan Katolik. Bahkan persiapan mereka dilakukan sejak pukul 11.00 WIB.
"Jadi ada bagian masak, itu mulainya pukul 11.00 WIB. Kemudian ada bagian membungkus, biasanya mulai pukul 15.30, nanti kalau sudah ada 100 bungkus nasi baru di jual, kisaran pukul 16.30-an lah," paparnya.
Selama Ramadan, warung murah perempuan Katolik selalu buka setiap hari Senin hingga Kamis sore.
"Karena Jumat, Sabtu dan Minggu, teman-teman ada kegiatan ibadah di Gereja," ungkap Elly.
Menanggapi hal tersebut, Slamet Surojo seorang pembeli di warung umat Katolik Jember ini mengaku, adanya nasi bungkus murah tersebut sangat bermanfaat bagi kalangan masyarakat ekonomi kelas bawah.
"Kalau di warung biasanya harganya Rp 10.000, kalau disini cuma Rp 2000, jadi sangat bermanfaat sekali," tuturnya sambil menunjukan tiga nasi bungkus yang dia beli.
Pria yang bekerja sebagai juru parkir (Jukir) ini mengungkapkan, sudah lima tahun berlangganan nasi bungus murah tersebut saat Ramadan.
"Pokok saya setiap Ramadan saya selalu beli. Saya berharap kegiatan ini bisa berlanjut setiap bulan puasa, jadi saya tidak perlu kemana-mana cari makan untuk berbuka puasa," tandas Slamet.
Kabupaten Jember
Warga Katolik Republik Indonesia (WKRI)
WKRI Kartini Cabang Jember
Elucia Francisca Elly Krisnaningsih
nasi bungkus
Ramadan
Gagalkan Bentrokan di Jember, Polisi Amankan 3 Anggota Persilatan Membawa Senjata Tajam |
![]() |
---|
Penyakit Mulut dan Kuku Kembali Serang Sapi di Jember, Pemkab Alokasikan Anggaran Vaksinasi |
![]() |
---|
Baru Bebas Dari Penjara, Warga Surabaya Tepergok Bertransaksi 25 Gram Sabu di Jalanan Jember |
![]() |
---|
Dalami Dugaan Korupsi DD di Desa Pedomasan, Satreskrim Polres Jember Masih Pelit Komentar |
![]() |
---|
Gelapkan Dana Nasabah Rp 250 Juta, Oknum Pegawai Bank Negara di Jember Akhirnya Dipecat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.