SPESIFIKASI Heli Super Puma TNI AU yang Dikerahkan untuk Evakuasi Kapolda Jambi dari Hutan Kerinci

Helikopter super puma TNI AU dikerahkan mengevakuasi Kapolda Jambi dan rombongannya yang mendarat darurat. Simak spesifikasinya.

instagram @militer.udara
Heli Super Puma TNI AU saat akan Dikerahkan untuk Evakuasi Kapolda Jambi dari Hutan Kerinci. Simak spesifikasinya. 

SURYA.co.id - Inilah spesifikasi helikopter super puma TNI AU yang dikerahkan untuk mengevakuasi Kapolda Jambi dan rombongannya yang mendarat darurat di hutan kawasan Kerinci.

Diketahui, TNI Angkatan Udara memberangkatkan Helikopter Super Puma H 3211 yang diawaki oleh Mayor Pnb M. Ravi Rakasiwi (Instruktur Penerbang), Kapten Pnb Surya Mega (Penerbang I) dan Letda Pnb Wisnu Dwi (Penerbang II) dengan membawa personel Yonko 462 Kopasgat yang dipimpin oleh Danyonko Letkol Pas Muhammad Junaidi dari Baseops Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Senin (20/2/2023).

Helikopter Super Puma H 3211 dan personel Kopasgat membantu evakuasi korban Helikopter Polri jenis Bell 412 SP dengan nomor registrasi P-3001 yang membawa Kapolda Jambi Rusdi Hartono beserta rombongan yang mendarat darurat di kawasan lereng gunung Kerinci Jambi.

Helikopter Super Puma H 3211 ini dilengkapi dengan peralatan hoist untuk mengevakuasi korban tanpa harus mendarat di lokasi atau dikenal dengan istilah Hovering.

Helikopter TNI AU tersebut berhasil melakukan evakuasi Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono, Selasa (21/2/2023) pukul 16.20 WIB.

Helikopter telah mendarat di Bandara Jambi pada pukul 17.45 WIB dengan selamat.

Heli Super Puma mengevakuasi Kapolda Jambi dari perbukitan Tamiai, Muara Empat, Kabupaten Kerinci, menuju Kota Jambi. Adapun Heli tersebut diawaki oleh Mayor Pnb M. Ravi Rakasiwi dan Kapten Pnb Surya Mega. Evakuasi juga melibatkan tim Kopasgat yang dipimpin oleh Letkol Pas Junaidi, S.H.

Menurut spesifikasi, Helikopter Super Puma NAS332 C1+ rancangan PT Dirgantara Indonesia ini dilengkapi dengan sejumlah fitur canggih.

Helikopter ini dilengkapi dengan avionic glass cockpit yang didukung sensor optik attitude heading and reference system (AHRS), dan teknologi flight management system (FMS).

Super Puma juga didukung instrumen yang dapat digunakan pilot untuk mengatur rencana terbang (flight plan).

Instrumen itu meliputi jalur yang akan dilewati helikopter dan SAR direction finder untuk menangkap sinyal emergency locator transmitter (ELT).

Baca juga: BIODATA Komjen Arief Sulistyanto yang Pantau Langsung Evakuasi Kapolda Jambi dari Hutan Kerinci

Helikopter ini juga mempunyai kemampuan operasi terbang malam yang kompatibel dengan night vision goggle (NVG), weather radar, dan emergency floatation untuk melakukan pendaratan darurat di atas air.

Sementara, kemampuan terbangnya sendiri mampu bertahan selama empat jam dengan kecepatan maksimum 306 km per jam.

Sedangkan, kemampuan angkut helikopter ini bisa menampung 18 personel dan 3 kru yang terdiri dari pilot, kopilot dan juru mudi udara.

Super Puma sendiri merupakan heli angkut berat multipurpose yang dapat digunakan untuk military transport, cargo, paratroop transport, medical evacuation, serta VIP.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved