Berita Madiun

Polisi di Madiun yang Mengasuh Puluhan Anak Yatim Piatu, Iptu Rohmat Tri Marwoto Tutup Usia

Untuk membesarkan 92 anak yatim piatu, selain mengandalkan gaji seorang polisi, Iptu Rohmat Tri Marwoto juga merintis usaha perkebunan.

|
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Febrianto Ramadani
Putra sulung Iptu Rohmat, Naufal Arrozi (kiri) mewakili keluarga menemui warga yang datang takziah di rumah duka Desa Klagenserut, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jumat (10/10/2023). 

SURYA.CO.ID, MADIUN - Sejumlah pelayat masih mendatangi rumah duka keluarga Iptu Rohmat Tri Marwoto di Desa Klagenserut, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jumat (10/10/2023).

Nampak tenda dan tikar masih digelar di ruang tengah untuk menerima tamu yang datang.

Iptu Rohmat Tri Marwoto meninggal dunia di usia 45 tahun karena sakit, setelah mendapatkan perawatan darurat di Rumah Sakit Paru Dungus, Kabupaten Madiun pada Rabu (8/2/2023) sore. Jabatan terakhir yang diemban, Kanit Reskrim Polsek Wungu.

Iptu Rohmat dikenal sebagai polisi, sekaligus bapak asuh anak-anak yatim piatu.

Putra sulung Iptu Rohmat, Naufal Arrozi mewakili keluarga menyalami satu persatu warga yang datang takziah.

"Sepekan lalu, kondisi bapak dalam keadaan sehat. Bahkan kemarin dulu masih sempat makan satu buah durian,” ujar Naufal.

Menurutnya, sebelum dilarikan ke rumah sakit dan menghembuskan nafas terakhir, seorang petani mendapati Iptu Rochmat jatuh di rumah kayu yang tak jauh dari kebun durian miliknya.

"Sempat mengalami penurunan kesehatan. Keluarga membawa bapak untuk periksa di salah satu rumah sakit di Kota Madiun. Namun saat hendak diperiksa CT Scan, almarhum menolak," jelasnya.

"Almarhum memilih pulang dan berobat jalan lantaran merasa tidak sakit berat. Pagi harinya, Rabu (8/2/2023), bapak pamit hendak masuk kerja lantaran badannya merasa sehat," imbuhnya.

Usai pulang kerja, lanjut Naufal, Iptu Rohmat mengecek kondisi kebun duriannya yang berada di wilayah Bodag, Kecamatan Kare. Bertepatan dengan masa panen durian di Madiun.

“Setelah bapak datang di kebun langsung duduk. Tak lama kemudian jatuh. Petani langsung menolong dan membawa bapak ke rumah sakit,” tutur Naufal.

Naufal menilai, kebun milik bapaknya di wilayah Kecamatan Kare menjadi salah satu andalan Iptu Rohmat untuk menghidupi puluhan anak yatim piatu yang diasuhnya.

Untuk membesarkan 92 anak yatim piatu, selain mengandalkan gaji seorang polisi, Iptu Rohmat juga merintis usaha perkebunan. Almarhum menanam aneka buah di kebun lalu dijual ke pasar.

"Hasil penjualannya digunakan untuk biaya makan minum, keperluan harian dan sekolah anak-anak yatim-piatu," ungkapnya.

Kini setelah Iptu Rochmat meninggal, masih terdapat anak yatim piatu yang tinggal di rumah almarhum. Naufal juga memiliki tanggungan dua adiknya yang masih kecil yakni Alfarabi (7) dan Asyifa (4).

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved