Berita Mojokerto

Di Kota Malang, Ojol Perempuan Ada yang Berasal Dari Warga Kelas Ekonomi Mapan

Sejumlah pengemudi ojek online perempuan di Kota Malang diketahui berasal dari warga kelas ekonomi mapan.

Penulis: Benni Indo | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/benni indo
Para perempuan pengemudi ojek online berkumpul di Aula Dinsos P3AP2KB dalam sebuah acara yang diselengarakan oleh pemerintah. 

"Kami mendatangkan dari pihak Polresta Malang Kota. Kalau misalkan nanti ada apa-apa, bisa kontak ke nomor pengaduan. Kami merespon keluhan ojol perempuan setiap bulan," ujar Ani.

Pemerintah juga mengupayakan para perempuan yang berporfesi sebagai pengemudi ojek online bisa memiliki usaha lainnya.

Sejauh ini, upaya itu coba diwujudkan melalui pelatihan yang bekerjsama dengan lembaga lain.

"Ini kan kehendak mereka sendiri yang punya niat. Kami tidak bisa menekan mereka harus begini atau begitu. Mereka kan ingin mencari uang awalnya tapi mungkin mereka berpikiran ingin buka usaha yang lain. Kami upayakan itu seperti kerjasa dengan IWAPI," kata Ani.

Deny Dwi, warga Kota Malang yang telah menjalani profesi pengemudi ojek online sejak 2019 mengutarakan keinginannya bisa memiliki usaha sendiri.
Saat ditemui, ia mengatakan ingin memiliki usaha berjualan frozen food. Sejauh ini, keinginannya itu belum bisa terwujud karena terkendala permodalan.

"Belum ada usaha lain, tapi mau buka usaha. Saya ingin dapat dukungan atau bantuan modal. Belum pernah mengajukan permohonan bantuan karena belum tahu caranya. Ingin buka frozen food. Saya akan jualan online juga," ungkapnya.

Sebagai seorang pngemudi ojek online, tantangan yang dihadapi saat ini adalah kurang lancarnya pesanan dari konsumen. Akibatnya, pendapatannya tidak stabil.

Deny mulai bekerja pada pukul 7.00 hingga 23.00.

Di sela-sela bekerja, ia menyempatkan diri untuk mengantar dan menjemput dua orang anaknya yang masih sekolah di SD dan SMP.

"Anak saya kelas 3 SMP dan 3 SD. Saya antar jemput mereka semuanya," katanya.

Deny mengaku kerap mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah.

Berbagai macam pelatihan telah ia ikuti seperti membuat kue hingga menjahit.

Di sisi lain, ia berharap ada bantuan permodalan sehingga para perempuan bisa memulai usaha mandirinya.

Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Malang mendorong agar para perempuan lebih produktif untuk mencapai kemandirian.

Ketua IWAPI Kota Malang, Arien Suprastiwi menyatakan, saat ini banyak perempuan yang bekerja sebagai ojek online.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved