Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal

PAKAR EKSPRESI Analisis Tangisan Putri Candrawathi Tanpa Air Mata, Justru Takut saat Ucap Nama Tuhan

Ekspresi Putri Candrawathi saat pleidoi dianalisis pekar mikro ekspresi Monica Kumalasari. Katanya ada ketakutan saat sebut nama Tuhan.

Editor: Musahadah
kolase youtube metro TV/Kompas TV
Pakar Mikro Ekspresi Monica Kumalasari menganalisis ekspresi Putri Candrawathi saat membaca pleidoi. 

Menurut Rosti, jika dia memang mengalami kekerasan seksual, harusnya menunjukkan bukti, bukan memplintir dengan segala dalih, skenario dan fitnahan yang dilakukan. 

"Putri adalah manusia yang tidak punya hati nurania atau rasa kasihan kepada ajudannya sendiri yang dia perlakukan semaunya dengan menginginkan kematian anakku Yosua," ucap Rosti dengan lancang.

Rosti meyakini Putri Candrawathi mengetahui dan sumber malapetaka yang sangat sadis ini. 

Menurutnya, Putri juga menggiring Yosua ke tempat TKP yakni di Duren Tiga 46. 

Bahkan mulai dari Magelang dan Saguling dia melakukan rapat bersama Ricky Rizal dan Kuat Maruf.

"Namun semua alat bukti CCTV, alat komunikasi anak saya, mereka musnahkan, Putri terpenuhi dan berkesuasaian dengan pembunuhan berencana sesuai pasal 340," tegas Rosti.

"Jangan berpura-pura membuat dalih untuk mencari simpati dengan akting-akting yang tidak masuk akal," tegas Rosti. 

Sebagai orangtua yang melahirkan Yosua, Rosti yakin anaknya tidak akan melakukan pelecehan itu. 

"Dia begitu patuh hormat kepada orangtua. Bahkan kepada Putri Candrawathi sebagai atasannya, tidak mungiin anak saya melakukan pelecehan.

"Kalau pelecehan itu dilakukan, tidak mungkin seorang putri atau seorang atasan menghancurkan alat bukti yang sah yaitu CCTV di rumah itu, dan alat komunikasi anak saya, malah dia berpesta pora dengan para ajudannya sesudah terjadi pembunuhan.

Putri manusia yang sangat kejam, berhati sadis dan biadab," tukas Rosti. 

Lihat video selengkapnya

Minta Maaf

Ekspresi Putri Candrawathi dianggap sangat aneh oleh pakar mikro ekspresi saat bersaksi di sidang pembunuhan Brigadir J.
Ekspresi Putri Candrawathi dianggap sangat aneh oleh pakar mikro ekspresi saat bersaksi di sidang pembunuhan Brigadir J. (kolase tribunnews/kompas TV)

Sebelum mengakhiri pembelaannya, Putri Candrawathi mengutarakan permohonan maaf kepada beberapa pihak atas apa yang terjadi pada Juli 2022 silam.

Putri Candrawathi mengungkap permohonan maaf kepada keluarga Brigadir J dan turut menyampaikan duka atas meninggalnya mantan ajudan Ferdy Sambo itu.

"Saya ingin menyampaikan harapan tulus saya kepada orang Tua Almarhum Brigadir Yosua, Bapak dan Ibu Samuel Hutabarat, Saya turut berduka, memohon maaf dan berdoa semoga seluruh keluarga dikuatkan dan diberkati. Saya juga ingin menyampaikan dengan sungguh-sungguh, Saya tidak melakukan apa yang mereka tuduhan tersebut," kata Putri dalam persidangan.

Lebih lanjut, Putri Candrawathi juga turut menyampaikan permohonan maaf kepada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E beserta keluarganya.

Dia juga mengutarakan permohonan maaf kepada keluarga dari Ricky Rizal Wibowo dan Kuat Ma'ruf.

"Dek Richard dan Keluarga, mohon maaf karena harus melalui semua ini. Dek Ricky dan Om Kuat, beserta keluarga saya memohon maaf dan saya mendoakan Tuhan memberikan kekuatan untuk keluarga Dek Ricky dan Om Kuat," bebernya.

Tak hanya itu, Putri Candrawathi juga mengutarakan permohonan maafnya kepada para personel Polri yang turut terdampak atas perkara ini.

Bahkan, istri dari Ferdy Sambo itu juga meminta maaf kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo hingga Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Sebab dirinya meyakini kalau perkara ini telah menguras perhatian dalam kurun waktu yang cukup panjang.

"Saya juga meminta maaf kepada Bapak Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, Bapak dan Ibu Kapolri, dan para Bhayangkari serta masyarakat yang terdampak dan menguras perhatian selama proses hukum saya berlangsung," tukas Putri.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved