Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal

PAKAR EKSPRESI Analisis Tangisan Putri Candrawathi Tanpa Air Mata, Justru Takut saat Ucap Nama Tuhan

Ekspresi Putri Candrawathi saat pleidoi dianalisis pekar mikro ekspresi Monica Kumalasari. Katanya ada ketakutan saat sebut nama Tuhan.

Editor: Musahadah
kolase youtube metro TV/Kompas TV
Pakar Mikro Ekspresi Monica Kumalasari menganalisis ekspresi Putri Candrawathi saat membaca pleidoi. 

Dari sini, Monica membuat hipotesis: apakah statemen tersebut tidak jujur atau takut di suasana persidangan atau hal-hal lain yang membuat takut.

Dijelaskan Monica, meskipun saat pembelaan itu dilakukan Putri dengan membaca, namun tetap bisa dilihat emosi yang terlibat di situ. 

Emosi Bisa dilihat dari lima hal yakni facial ekspression. body language, voice, statement analysis kemudian verbal style.

Terkait lima hal ini, menurut Monica, ada perbedaan ekspresi yang dilakukan Putri dari sidang-sidang sebelumnya.  

Di persidangan sebelumnya, Putri masih memanggil Yosua dengan dek Yosua,  namun kemarin sudah tidak dilakukan lagi.

"Karena dulu waktu dia memangil Dek Yosua kita mempertanyakan seseorang yang memiliki emotional yang intens sebagai korban, biasanya memanggil sudah nama atau panggilan yang lebih sarkas," katanya. 

Monica menduga perbedaan panggilan itu dimungkinkan setelah Putri mendengar analisis dari sejumlah pakar. 

Lihat video selengkapnya

Ekspresi Ibu Brigadir J

Inilah ekspresi Rosti Simanjuntak, ibunda Brigadir J (Nofriansyah Yosua Hutabarat), saat menonton sidang pembacaan pledoi (pembelaan) Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2023).

Rosti Simanjuntak yang saat itu mengikuti sidang pledoi Putri Candrawathi dari layar kaca televisi tampak tenang, meski mimik mukanya tak bisa menyembunyikan kegeramannya. 

Apalagi ketika dia mendengar Putri Candrawathi kembali menuduh sang putra, Brigadir J telah melecehkan hingga menganiayanya. 

"Saya mengalami kejadian yang sangat menyakitkan dan menimbulkan luka mendalam hingga saat ini.

Kebahagiaan kami direnggut, dicampakkan dan diinjak-injak.

Saya membeku bahkan tak sempat memikirkan hal seburuk ini menimpa saya," ungkap Putri Candrawathi di awal menceritakan pelecehan yang dialami tanggal 7 Juli 2022. 

Baca juga: DUKUNGAN ke Bharada E Jelang Pledoi: Ada Rekan Sesama Bharapana Nusantara hingga Eliezers Angels

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved