Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal
PAKAR EKSPRESI Analisis Tangisan Putri Candrawathi Tanpa Air Mata, Justru Takut saat Ucap Nama Tuhan
Ekspresi Putri Candrawathi saat pleidoi dianalisis pekar mikro ekspresi Monica Kumalasari. Katanya ada ketakutan saat sebut nama Tuhan.
SURYA.CO.ID - Pakar Mikro Ekspresi Monica Kumalasari melihat ada ekspresi janggal yang ditunjukkan Putri Candrawathi saat membacakan nota pembelaan (pleidoi) di sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu (25/1/2023).
Seperti diketahui, saat membacakan pledoi atas tuntutan jaksa di perkara pembunuhan Brigadir J, Putri Candrawathi tampak banjir tangisan.
Menurut Monica, menangis adalah upaya untuk mendapatkan empati.
Namun, tangisan Putri Candrawathi ini berbeda dengan terdakwa-lainnya, seperti Bripka Ricky Rizal saat membacakan pleidoi-nya di sidang sebelumnya.
Menurut Monica, ekspresi yang ditampilkan Ricky Rizal cenderung genuine atau asli saat bercderita tentang orangtuanya. Di situ ada tisu dan air mata.
Baca juga: SOSOK Ling Ling Tunangan Bharada E yang Dapat Pesan Menyentuh di Pleidoi: Bahagiamu, Bahagiaku Juga
Namun, kemarin di sidang Putri justru tidak ada tisu.
"Kalau kita genuine menilai ekspresi atau emosi: paling kita lihat, pejamkan mata dan rasakan. Kita ikut tergerak gak dengan statemen yang disampaikan," ujar Monica dikutip dari tayangan Primetime News Metro TV, Kamis (25/1/2023).
Monica melihat yang dilakukan Putri Candrawathi adalah bereskpresi dulu untuk mendapatkan emosi sedih.
"Jadi, terisak dulu, dari mata tidak keluar air mata. TIdak perlu tisu lagi untuk menghapus," kata Monica.
Menurut Monica, jika memang ke luar air, meskipun pakai masker, setidaknya kalau air tidak ke luar dari mata, akan keluar dari hidung.
"Ternyata saya amati, luar biasa ini. Artinya dari durasi yang sedemikian panjang suara terlebih dahulu untuk menimbulkan ekspresi," ujarnya.
Monica justru melihat ada ekspresi takut yang ditunjukkan Putri.
Seperti ketika Putri mengatakan : Yang mulai majelis hakim. Dalam kesempatan ini saya menyatakan siap mempertanggungjawabkan kesaksian saya, kepada sang pemilik hidup Tuhan Yang Maha Esa, bahwa saya benar-benar mengalami kekerasan seksual dan penganiayaan yang dilakukan oleh Yosua.
Saat itu, Monica mendapati ekspresi fear atau takut dari wajah Putri Candrawathi.