Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal

PAKAR EKSPRESI Analisis Tangisan Putri Candrawathi Tanpa Air Mata, Justru Takut saat Ucap Nama Tuhan

Ekspresi Putri Candrawathi saat pleidoi dianalisis pekar mikro ekspresi Monica Kumalasari. Katanya ada ketakutan saat sebut nama Tuhan.

Editor: Musahadah
kolase youtube metro TV/Kompas TV
Pakar Mikro Ekspresi Monica Kumalasari menganalisis ekspresi Putri Candrawathi saat membaca pleidoi. 

SURYA.CO.ID - Pakar Mikro Ekspresi Monica Kumalasari melihat ada ekspresi janggal yang ditunjukkan Putri Candrawathi saat membacakan nota pembelaan (pleidoi) di sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu (25/1/2023). 

Seperti diketahui, saat membacakan pledoi atas tuntutan jaksa di perkara pembunuhan Brigadir J, Putri Candrawathi tampak banjir tangisan.  

Menurut Monica, menangis adalah upaya untuk mendapatkan empati. 

Namun, tangisan Putri Candrawathi ini berbeda dengan terdakwa-lainnya, seperti Bripka Ricky Rizal saat membacakan pleidoi-nya di sidang sebelumnya. 

Menurut Monica, ekspresi yang ditampilkan Ricky Rizal cenderung genuine atau asli saat bercderita tentang orangtuanya. Di situ ada tisu dan air mata. 

Baca juga: SOSOK Ling Ling Tunangan Bharada E yang Dapat Pesan Menyentuh di Pleidoi: Bahagiamu, Bahagiaku Juga

Namun, kemarin di sidang Putri justru tidak ada tisu.

"Kalau kita genuine menilai ekspresi atau emosi: paling kita lihat, pejamkan mata dan rasakan. Kita ikut tergerak gak dengan statemen yang disampaikan," ujar Monica dikutip dari tayangan Primetime News Metro TV, Kamis (25/1/2023). 

Monica melihat yang dilakukan Putri Candrawathi adalah bereskpresi dulu untuk mendapatkan emosi sedih. 

"Jadi, terisak dulu, dari mata tidak keluar air mata. TIdak perlu tisu lagi untuk menghapus," kata Monica. 

Menurut Monica, jika memang ke luar air, meskipun pakai masker, setidaknya kalau air tidak ke luar dari mata, akan keluar dari hidung. 

"Ternyata saya amati, luar biasa ini. Artinya dari durasi yang sedemikian panjang suara terlebih dahulu untuk menimbulkan ekspresi," ujarnya.

Monica justru melihat ada ekspresi takut yang ditunjukkan Putri. 

Seperti ketika Putri mengatakan : Yang mulai majelis hakim. Dalam kesempatan ini saya menyatakan siap mempertanggungjawabkan kesaksian saya, kepada sang pemilik hidup Tuhan Yang Maha Esa, bahwa saya benar-benar mengalami kekerasan seksual dan penganiayaan yang dilakukan oleh Yosua.

Saat itu, Monica mendapati ekspresi fear atau takut dari wajah Putri Candrawathi

Hal ini dianggap aneh Monica, karena jika seseorang itu berkata jujur maka ekspresi yang tampak adalah spontan dan rileks. 

Dari sini, Monica membuat hipotesis: apakah statemen tersebut tidak jujur atau takut di suasana persidangan atau hal-hal lain yang membuat takut.

Dijelaskan Monica, meskipun saat pembelaan itu dilakukan Putri dengan membaca, namun tetap bisa dilihat emosi yang terlibat di situ. 

Emosi Bisa dilihat dari lima hal yakni facial ekspression. body language, voice, statement analysis kemudian verbal style.

Terkait lima hal ini, menurut Monica, ada perbedaan ekspresi yang dilakukan Putri dari sidang-sidang sebelumnya.  

Di persidangan sebelumnya, Putri masih memanggil Yosua dengan dek Yosua,  namun kemarin sudah tidak dilakukan lagi.

"Karena dulu waktu dia memangil Dek Yosua kita mempertanyakan seseorang yang memiliki emotional yang intens sebagai korban, biasanya memanggil sudah nama atau panggilan yang lebih sarkas," katanya. 

Monica menduga perbedaan panggilan itu dimungkinkan setelah Putri mendengar analisis dari sejumlah pakar. 

Lihat video selengkapnya

Ekspresi Ibu Brigadir J

Inilah ekspresi Rosti Simanjuntak, ibunda Brigadir J (Nofriansyah Yosua Hutabarat), saat menonton sidang pembacaan pledoi (pembelaan) Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2023).

Rosti Simanjuntak yang saat itu mengikuti sidang pledoi Putri Candrawathi dari layar kaca televisi tampak tenang, meski mimik mukanya tak bisa menyembunyikan kegeramannya. 

Apalagi ketika dia mendengar Putri Candrawathi kembali menuduh sang putra, Brigadir J telah melecehkan hingga menganiayanya. 

"Saya mengalami kejadian yang sangat menyakitkan dan menimbulkan luka mendalam hingga saat ini.

Kebahagiaan kami direnggut, dicampakkan dan diinjak-injak.

Saya membeku bahkan tak sempat memikirkan hal seburuk ini menimpa saya," ungkap Putri Candrawathi di awal menceritakan pelecehan yang dialami tanggal 7 Juli 2022. 

Baca juga: DUKUNGAN ke Bharada E Jelang Pledoi: Ada Rekan Sesama Bharapana Nusantara hingga Eliezers Angels

"Pelakunya adalah orang yang kami percaya, orang yang kami tempatkan sebagai bagian keluarga, kami anggap anak sama dengan ajudan suami saya lainnya," sambung Putri Candrawathi

Putri lalu melanjutkan ceritanya tentang pelecehan itu. 

Inilah ekspresi ibu Brigadir J saat menyaksikan pledoi Putri Candrawathi.
Inilah ekspresi ibu Brigadir J saat menyaksikan pledoi Putri Candrawathi. (kolase youtube Metro TV)

Katanya, Brigadir J tak hanya melakukan kekerasan seksual, tapi juga penganiayaa dan pengancaman. 

:Yosua melakukan perbuatan keji kepada saya, dia melakukan kekerasan seksual, penganiayaan dan mengancam membunuh bukan hanya bagi saya, tapi juga bagi orang-orang yang saya cintai jika ada orang lain yang mengetahui apa yang ia lakukan," akunya. 

Dengan suara pelan, Putri mengaku ketakutan saat itu,

"Atas peristiwa itu saya mengalami trauma yang mendalam, dan rasa malu yang berkepanjang. Bukan hanya bagi saya tapi juga seluruh anggota keluarga kami," sambungnya. 

Mendengar ucapan Putri Candrawathi, Rosti yang tertangkap kamera di siaran langsung Breaking News Metro TV seolah tak terima. 

Rosti yang saat itu mengenakan baju atasan putih tampak mengamati mendalam layar televisi yang menyorot Putri, sesekali dia menoleh ke  samping. 

Sesekali Rosti juga menuliskan sesuatu di secarik kertas. 

Sementara Putri terus melanjutkan tentang cerita pelecehan yang dialami. 

Dia bahkan siap mempertanggungjawabkan kesaksiannya itu di depan Tuhan. 

"Yang mulai majelis hakim. Dalam kesempatan ini saya menyatakan siap mempertanggungjawabkan kesaksian saya, kepada sang pemilik hidup Tuhan Yang Maha Esa, bahwa saya benar-benar mengalami kekerasan seksual dan penganiayaan yang dilakukan oleh Yosua," kata Putri. 

Mendengar hal ini, Rosti tampak tak percaya dan terus menatap layar televisi yang memperlihatkan Putri Candrawathi

Dalam wawancara di program yang sama, Rosti menyebut PUtri Candrawathi sebagai manusia yang sangat aneh yang memiliki kemunafikan atau mulut yang sangat licik.

"Melakukan fitnahan-fitnahan dengan tidak memebrikan bukti yang sah, terlebih yang dia tangiskan di persidangan sebagai korban kekerasan seksual," kata Rsti dikutip dari tayangan Kompas TV. 

Menurut Rosti, jika dia memang mengalami kekerasan seksual, harusnya menunjukkan bukti, bukan memplintir dengan segala dalih, skenario dan fitnahan yang dilakukan. 

"Putri adalah manusia yang tidak punya hati nurania atau rasa kasihan kepada ajudannya sendiri yang dia perlakukan semaunya dengan menginginkan kematian anakku Yosua," ucap Rosti dengan lancang.

Rosti meyakini Putri Candrawathi mengetahui dan sumber malapetaka yang sangat sadis ini. 

Menurutnya, Putri juga menggiring Yosua ke tempat TKP yakni di Duren Tiga 46. 

Bahkan mulai dari Magelang dan Saguling dia melakukan rapat bersama Ricky Rizal dan Kuat Maruf.

"Namun semua alat bukti CCTV, alat komunikasi anak saya, mereka musnahkan, Putri terpenuhi dan berkesuasaian dengan pembunuhan berencana sesuai pasal 340," tegas Rosti.

"Jangan berpura-pura membuat dalih untuk mencari simpati dengan akting-akting yang tidak masuk akal," tegas Rosti. 

Sebagai orangtua yang melahirkan Yosua, Rosti yakin anaknya tidak akan melakukan pelecehan itu. 

"Dia begitu patuh hormat kepada orangtua. Bahkan kepada Putri Candrawathi sebagai atasannya, tidak mungiin anak saya melakukan pelecehan.

"Kalau pelecehan itu dilakukan, tidak mungkin seorang putri atau seorang atasan menghancurkan alat bukti yang sah yaitu CCTV di rumah itu, dan alat komunikasi anak saya, malah dia berpesta pora dengan para ajudannya sesudah terjadi pembunuhan.

Putri manusia yang sangat kejam, berhati sadis dan biadab," tukas Rosti. 

Lihat video selengkapnya

Minta Maaf

Ekspresi Putri Candrawathi dianggap sangat aneh oleh pakar mikro ekspresi saat bersaksi di sidang pembunuhan Brigadir J.
Ekspresi Putri Candrawathi dianggap sangat aneh oleh pakar mikro ekspresi saat bersaksi di sidang pembunuhan Brigadir J. (kolase tribunnews/kompas TV)

Sebelum mengakhiri pembelaannya, Putri Candrawathi mengutarakan permohonan maaf kepada beberapa pihak atas apa yang terjadi pada Juli 2022 silam.

Putri Candrawathi mengungkap permohonan maaf kepada keluarga Brigadir J dan turut menyampaikan duka atas meninggalnya mantan ajudan Ferdy Sambo itu.

"Saya ingin menyampaikan harapan tulus saya kepada orang Tua Almarhum Brigadir Yosua, Bapak dan Ibu Samuel Hutabarat, Saya turut berduka, memohon maaf dan berdoa semoga seluruh keluarga dikuatkan dan diberkati. Saya juga ingin menyampaikan dengan sungguh-sungguh, Saya tidak melakukan apa yang mereka tuduhan tersebut," kata Putri dalam persidangan.

Lebih lanjut, Putri Candrawathi juga turut menyampaikan permohonan maaf kepada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E beserta keluarganya.

Dia juga mengutarakan permohonan maaf kepada keluarga dari Ricky Rizal Wibowo dan Kuat Ma'ruf.

"Dek Richard dan Keluarga, mohon maaf karena harus melalui semua ini. Dek Ricky dan Om Kuat, beserta keluarga saya memohon maaf dan saya mendoakan Tuhan memberikan kekuatan untuk keluarga Dek Ricky dan Om Kuat," bebernya.

Tak hanya itu, Putri Candrawathi juga mengutarakan permohonan maafnya kepada para personel Polri yang turut terdampak atas perkara ini.

Bahkan, istri dari Ferdy Sambo itu juga meminta maaf kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo hingga Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Sebab dirinya meyakini kalau perkara ini telah menguras perhatian dalam kurun waktu yang cukup panjang.

"Saya juga meminta maaf kepada Bapak Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, Bapak dan Ibu Kapolri, dan para Bhayangkari serta masyarakat yang terdampak dan menguras perhatian selama proses hukum saya berlangsung," tukas Putri.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved