Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal
PAKAR EKSPRESI Analisis Tangisan Putri Candrawathi Tanpa Air Mata, Justru Takut saat Ucap Nama Tuhan
Ekspresi Putri Candrawathi saat pleidoi dianalisis pekar mikro ekspresi Monica Kumalasari. Katanya ada ketakutan saat sebut nama Tuhan.
"Pelakunya adalah orang yang kami percaya, orang yang kami tempatkan sebagai bagian keluarga, kami anggap anak sama dengan ajudan suami saya lainnya," sambung Putri Candrawathi.
Putri lalu melanjutkan ceritanya tentang pelecehan itu.

Katanya, Brigadir J tak hanya melakukan kekerasan seksual, tapi juga penganiayaa dan pengancaman.
:Yosua melakukan perbuatan keji kepada saya, dia melakukan kekerasan seksual, penganiayaan dan mengancam membunuh bukan hanya bagi saya, tapi juga bagi orang-orang yang saya cintai jika ada orang lain yang mengetahui apa yang ia lakukan," akunya.
Dengan suara pelan, Putri mengaku ketakutan saat itu,
"Atas peristiwa itu saya mengalami trauma yang mendalam, dan rasa malu yang berkepanjang. Bukan hanya bagi saya tapi juga seluruh anggota keluarga kami," sambungnya.
Mendengar ucapan Putri Candrawathi, Rosti yang tertangkap kamera di siaran langsung Breaking News Metro TV seolah tak terima.
Rosti yang saat itu mengenakan baju atasan putih tampak mengamati mendalam layar televisi yang menyorot Putri, sesekali dia menoleh ke samping.
Sesekali Rosti juga menuliskan sesuatu di secarik kertas.
Sementara Putri terus melanjutkan tentang cerita pelecehan yang dialami.
Dia bahkan siap mempertanggungjawabkan kesaksiannya itu di depan Tuhan.
"Yang mulai majelis hakim. Dalam kesempatan ini saya menyatakan siap mempertanggungjawabkan kesaksian saya, kepada sang pemilik hidup Tuhan Yang Maha Esa, bahwa saya benar-benar mengalami kekerasan seksual dan penganiayaan yang dilakukan oleh Yosua," kata Putri.
Mendengar hal ini, Rosti tampak tak percaya dan terus menatap layar televisi yang memperlihatkan Putri Candrawathi.
Dalam wawancara di program yang sama, Rosti menyebut PUtri Candrawathi sebagai manusia yang sangat aneh yang memiliki kemunafikan atau mulut yang sangat licik.
"Melakukan fitnahan-fitnahan dengan tidak memebrikan bukti yang sah, terlebih yang dia tangiskan di persidangan sebagai korban kekerasan seksual," kata Rsti dikutip dari tayangan Kompas TV.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.