Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal
Presiden Jokowi Dicatut Video Hoaks Imbas Bharada E Dituntut 12 Tahun Penjara, Berikut Faktanya
Presiden Jokowi kena imbas terkait keputusan jaksa menuntut Bharada E dengan hukuman 12 tahun penjara. Ia dicatut video hoaks. Simak faktanya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Hal ini pun terus dilakukan sampai proses di persidangan, dimana dia masih kooperatif dan terus jujur.
Ine masih mengingat janji Bharada E saat mau mengungkap kasus ini kali pertama hingga menjelang proses persidangan.
"Itu sudah janjinya sewaktu pertama kali kita ketemu. "Mamak papa, apapun yang akan terjadi, kita akan buka semuanya, kita akan bicara sejujur-jujurnya," ungkap Ine menirukan janji Bharada E.
Ine mengaku sangat kecewa dan terluka dengan tuntutan jaksa yang
"Tuntutan 12 tahun sangat berat bapak, sedangkan dia hanya melaksanakan perintah, perintah dari pak sambo.
Dia tidak ada masalah dengan almarhum Yosua, dia malah berteman baik. Kenapa dia diperintah untuk membunuh Yosua.
Dan ketika dia menjalankan perintah Pak Sambo, kenapa hukumannya 12 tahun. lebih berat dari mereka yang sudah mengatur semua perencanaan pembunuhan," seru Ine.
"Kami tidak bisa terima. Sakit hati kami, karena kami orang kecil tak punya apa-apa.
Mungkin karena kami tidak punya apa-apa untuk membela diri sampai anak kami menerima tuntutan seperti itu, Sakit hati kami bapak," katanya.
Ine pun langsung memohon kepada Presiden Jokowi, Kapolri dan hakim untuk memberikan keputusan seadil-adilnya untuk Icad.
Berikut permohonan selengkapnya:
"Pertama-tama saya memohon Bapak Presiden.
Kalau boleh Bapak Presiden yang kami sangat hormati, tolonglah anak kami. Kami tidak bisa berbuat apa-apa untuk menemui Bapak Presiden.
Semoga Bapak Presiden mendengarkan suara hati kami berdua. Kami orang kecil bapak. Kami melihat tidak ada keadilan bagi anak kami.
DIa sudah melakukan kejujuran, dia sudah membantu dalam penyelidikan, sehingga mereka tidak bekerja keras karena keterangan-keterangan yang Icad berikan.
Tolonglah Bapak Presiden, Bapak Kapolri siapapun yang mendengarkan.
Tolonglah anak kami karena kami merasa sangat tidak ada keadilan untuk Icad saat ini, Sangat tidak ada keadilan.
Jadi kami mohon Bapak Presiden bantulah kami, bantulah anak kami bapak.
Dimana pun bapak, mungkin bapak bisa mendengarkan suara hati kami.
Suara hati saya sebagai seorang ibu yang telah melahirkan, membesarkan dengan penuh kasih sayang, mengajarkan dia tentang hal kejujuran, hal hal baik, mengajarkan dia dekat dengan Tuhan.
Tapi ketika dia besar jadi polisi, dia menjadi seperti ini, menjadi hambing hitam.
Tolong lah bapak presiden kami mohon.
Hanya bapak presiden yang bisa membantu kami.
Juga Pak Hakim. Kami berharap Pak Hakim adil seadil-adilnya dalam memberikan putusan.
Hanya pak hakim, wakil Tuhan di dunia ini, yang bisa memberikan keadilan buat anak kami.
Kami sangat terluka bapak, kami tidak bisa berhenti menangis karena sakit rasanya kami sebagai orangtua mendapatkan perlakuan anak kami seperti ini.
Jadi kami mohon kepada Bapak Presiden buat bapak pesiden. Kami mohon, berikanlah keadilan yang seadil-adilnya buat anak kami Icad".
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.