Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal
HATI HANCUR Ibu Bharada E Siap Gantikan di Penjara Kalau Divonis Berat, Permohonannya Dijawab Jokowi
Ibu Bharada E, Rynecke Alma Pudihang tak patah semangat memperjuangkan keadilan bagi putranya yang minggu lalu dituntut hukuman 12 tahun penjara
SURYA.co.id - Ibu Bharada E (Richard Eliezer Pudihang Lumiu), Rynecke Alma Pudihang tak patah semangat memperjuangkan keadilan bagi putranya yang minggu lalu dituntut hukuman 12 tahun penjara di perkara pembunuhan Brigadir J.
Rynecke Alma Pudihang bahkan rela menggantikan Bharada E di penjara kalau pada akhirnya nanti sang putra dihukum seperti yang dituntut jaksa penuntut umum.
Menurut Ine, panggilan Rynecke Alma Pudihang- tuntutan 12 tahun penjara itu sangat menyakiti hatinya sebagai orangtua.
Sambil menghela nafas panjang, Ine menceritakan detik-detik mendengar tuntutan sang anak lewat layar ponselnya.
"Saya terdiam, saya menangis. Tuhan, kenapa harus seberat ini, setinggi ini. Anak kami sudah melakukan sesuai dengan apa yang diinginkan, yaitu jujur," ungkap Ine dikutip dari tayangan Ni Luh yang diunggah di channel youtube Kompas TV, Selasa (24/1/2023).
Baca juga: AKHIRNYA Presiden Jokowi Jawab Permohonan Ibu Bharada E Soal Tuntuntan 12 Tahun: Saya Tidak Bisa
Sebelum mendengar tuntutan itu, Ine sudah berpikir sang anak akan mendapat keringanan mengingat statusnya sebagai justice collaborator dari LPSK.
"Tapi ternyata tuntutannya terlalu berat," ujar Ine dengan suara pelan.
Hati Ine semakin hancur ketika di persidangan dia melihat Bharada E yang selama ini tak pernah menangis di depannya, justru meneteskan air mati setelah dituntut 12 tahun penjara.
"Kasihan anakku menangis. Saya pikir dia tenang. Tapi mungkin 12 tahun itu membuat dia menangis. Saya tahu dia anak yang kuat," kata Ine.
Sehari setelah tuntutan itu, Ine langsung menemui sang anak di tahanan.
Meski saat itu, Bharada E tampak tenang di depannya, namun sebagai ibunya dia melihat hatinya terluka.
" Walaupun dia senyum, tapi saya tahu hatinya terluka dengan tuntutan yang mungkin begitu berat," katanya.
"Dia gak mau kita sedih. Dia yang memberikan kekuatan kepada kami berdua," sambung Ine.
Diakui Ine, dia tidak bisa membayangkan bagaimana nasib anaknya nanti jika tuntutan hukuman 12 tahun penjara itu disepaati hakim di putusannya.