Berita Gresik
Sosok Abah Yanto Dukun Pengganda Uang di Gresik, Seperti Ini Kesaksian Tetangga
Sosok dukun pengganda uang di Gresik yang ditangkap polisi, Abah Yanto menggunakan kursi roda dan selalu didampingi wanita muda
Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, GRESIK - Abah Yanto, begitu sapaan dukun pengganda uang di Gresik yang ditangkap polisi beberapa waktu lalu.
Pria berkepala plontos dengan nama lengkap Mohamad Yanto (43) itu, menurut warga sekitar, dihormati para pasien yang ingin menggandakan uangnya menjadi miliaran rupiah.
Namun, aktivitas dukun botak warga Menganti, Gresik itu disebutkan menganggu warga setempat. Karena, pasiennya sering datang malam-malam.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Paguyuban Perum Grand Verona, Edo Prasetya Saputra.
Baca juga: Dukun di Gresik Diamankan Polisi, Mengaku Bisa Gandakan Uang, Tapi Tinggal di Rumah Kontrakan
Baca juga: Ditemukan 34 Kantong Darah dari Rumah Dukun Pengganda Uang di Gresik, Diduga untuk Makan Jenglot
Baca juga: Dipastikan, Puluhan Kantong Darah di Rumah Dukun Pengganda Uang di Gresik Bukan dari PMI
Baca juga: Warga Perum Grand Verona Resah dengan Aktivitas Dukun Pengganda Uang di Gresik, Ini Alasannya
Ia mengatakan, Abah Yanto bolak-balik ditegur karena aktivitasnya yang mengganggu kenyamanan warga.
Tapi, Abah Yanto tidak bergeming, pasiennya tetap datang silih berganti hingga dinihari.
Ditambah lagi, Abah Yanto tidak menyetorkan data kependudukan dan tidak pernah aktif dalam kegiatan warga.
Hal tersebut membuat warga tambah geram. Mereka sudah berencana mengusir Yanto beserta para asistennya.
"Pak Yanto tinggal bersama istrinya dan dua orang sopir. Bahkan korbannya sempat nginap di sini. Keseharian tidak pernah ngobrol keluar, biasanya di rumah, duduk terima pasien, pasien ngobrol sampai malam," kata Edo, Jumat (13/1/2023).
Ia mengungkapkan, setelah Yanto ditangkap polisi, korbannya banyak yang datang untuk melihat tempat tinggal dukun.
Mereka melihat sendiri, tempat dukun yang dianggap bisa menggandakan uang tersebut telah dipasangi garis polisi karena kasus penipuan dan jual beli darah manusia.
Abah Yanto, terang Edo, selama ini menggunakan kursi roda karena stroke dan selalu didampingi wanita muda bernama Aimatul Choiriyah (31) warga Desa Setro RT 7/RW 4, Kecamatan Menganti. Mereka sudah tinggal serumah.
Diketahui, di kamar belakang rumah Abah Yanto, dipergunakan sebagai tempat dia menerima para pasiennya.
"Yanto sakit stroke, terakhir ditangkap kondisinya seperti itu. Alhamdulilah kami lega Yanto ditangkap, koordinasi dengan pihak terkait. Saya tekankan, agar malam itu Yanto langsung ditangkap," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.