Berita Gresik
Dipastikan, Puluhan Kantong Darah di Rumah Dukun Pengganda Uang di Gresik Bukan dari PMI
Pihak PMI Gresik akhirnya buka suara terkait penemuan puluhan kantong darah di rumah dukun pengganda uang yang ditangkap polisi di Perum Grand Verona.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, GRESIK - Pihak PMI Gresik akhirnya buka suara terkait penemuan puluhan kantong darah di rumah dukun pengganda uang.
Diketahui puluhan kantong darah itu terdapat logo PMI.
Puluhan kantong darah yang diduga digunakan untuk ritual itu, dipastikan bukan dari PMI Gresik.
Kantong darah itu, ditemukan tersimpan rapi di dalam kulkas milik dukun pengganda uang di Gresik.
Baca juga: Ditemukan 34 Kantong Darah dari Rumah Dukun Pengganda Uang di Gresik, Diduga untuk Makan Jenglot
Baca juga: Dukun di Gresik Diamankan Polisi, Mengaku Bisa Gandakan Uang, Tapi Tinggal di Rumah Kontrakan
Diduga kantong berisi darah itu dipakai untuk ritual bersama keris dan jengglot dalam praktik menggandakan uang di rumah MY (43), seorang dukun pengganda uang yang membuka praktik di Perum Grand Verona.
"Saya pastikan kantong darah itu bukan dari kami (PMI Gresik)," ujar Ketua PMI Gresik Ahmad Nadlir, Kamis (12/1/2023).
Nadlir mengaku mendapat surat dari Ketua PMI Jusuf Kalla. Dipastikan kantong darah yang keluar dari PMI Gresik, harus ada tanda tangan rumah sakit yang membutuhkan.
"Harus teregistrasi dan ada barcodenya. Jadi seandainya darah yang ditemukan itu bisa juga darah expired, pasti ada nomor seri barcodenya, tidak mungkin begitu saja keluar. Tidak mungkin begitu gampangnya keluar," bebernya.
Nadlir menjelaskan, mengeluarkan darah berdasarkan ada permintaan rumah sakit. Kemudian kantong darah pasti ada nomor seri, untuk mencocokkan pasien yang membutuhkan darah.
Puluhan kantong darah beserta barang bukti lainnya telah diamankan Satreskrim Polres Gresik.
Kini, puluhan kantong darah tersebut dibawa ke laboratorium. Polisi mengecek darah tersebut, apakah darah manusia atau darah hewan.
"Kami masih lakukan uji lab apakah darah manusia atau bukan," kata Kanit Pidek Satreskrim Polres Gresik, Ipda Luthfi Hadi, Kamis (12/1/2023).
Diketahui kantong darah tersebut digunakan sebagai ritual menggandakan uang. Darah tersebut diletakkan di wadah, kemudian keris dan jenglot digunakan untuk menghisap darah. Kemudian korban mendapatkan uang segebok.
"Terdapat adanya uang mainan. Usai mendapat laporan masyarakat opsnal datang TKP penyelidikan ternyata uang mainan. Sistemnya satu bendel uang misalnya Rp 10 juta. Uang di bagian depan dan belakang uang asli, tengahnya uang mainan," imbuhnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.