Berita Pasuruan

Konsisten Konservasi Satwa, Taman Safari II Jatim dan PCBA Lepasliarkan Burung Jalak Suren Jawa

Taman Safari Indonesia II Jatim bersama Prigen Conservation Breeding Ark (PCBA) melepasliarkan puluhan burung jenis Jalak Suren Jawa

surya.co.id/galih lintartika
Taman Safari Indonesia II Jatim bersama Prigen Conservation Breeding Ark (PCBA) melepasliarkan puluhan burung jenis Jalak Suren Jawa (Gracupica Jalla), Sabtu (5/11/2022). 

SURYA.CO.ID, PASURUAN - Taman Safari Indonesia II Jatim bersama Prigen Conservation Breeding Ark (PCBA) melepasliarkan puluhan burung jenis Jalak Suren Jawa (Gracupica Jalla), Sabtu (5/11/2022).

Kegiatan bertepatan dengan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) yang diperingati setiap 5 November serta ulang tahun dari Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI).

"Ada total 40 ekor Jalak Suren yang dilepasliarkan di area Taman Safari," kata Direktur Utama Taman Safari Indonesia II Jatim, Tony Sumampau.

Ia mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberi kebebasan burung terbang dan menjalankan fungsinya di alam sebagai penjaga keseimbangan ekosistem.

"Semoga, kami bisa menikmati kicaunya burung yang riang maupun keindahan bulunya. Upaya penangkaran juga masih dilakukan agar tidak punah,” urainya.

Menurut dia, ancaman yang dihadapi Jalak Suren dalam bertahan hidup adalah penurunan kualitas habitat tempat mereka tinggal.

Selain itu, penyempitan areal penyebaran karena eksploitasi atau penebangan, konversi untuk lahan pertanian, perkebunan dan pemukiman maupun kebakaran hutan.

Ancaman paling serius, lanjut dia, adalah perburuan liar dan menjadikan burung ini sebagai peliharaan di rumah. Itu yang selama ini terjadi.

"Jalak suren kini menjadi tawanan di rumahnya sendiri. Burung ini pernah hidup dan kumpul di pepohonan yang aman, setelah berburu larva serangga," paparnya.

Namun, hari ini, Jalak suren sudah tidak ada di alam liar, mereka dikurung di pasar dan rumah, sehingga populasinya sudah berkurang di alam bebas.

Penangkaran dan pengenalan kembali mungkin bisa menyelamatkan jalak suren dari kepunahan, dan dapat memulihkan fungsi ekologis yang berharga

Utamanya, kata dia, bagi ekosistem lokal. Berdasarkan catatan, jalak merupakan agen pengendalian hama yang efektif. "Jadi perlu diselamatkan," tuturnya.

Proses penangkaran, pelepasliaran, dan monitoring kualitas habitat serta perilaku burung di alam liar sangat menentukan keberhasilan satwa tersebut bertahan hidup.

Untuk mendukung kehidupan satwa liar diperlukan satu kesatuan kawasan yang dapat menjamin segala keperluan hidupnya, makanan, air, udara bersih, garam,mineral.

Selain itu, pentingnya tempat berlindung,dan peran serta masyarakat. Jalak Suren Jawa adalah burung berkicau yang status konservasinya Terancam Punah Kritis (CR).

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved