Berita Blitar

Banjir Blitar Lemparkan Truk Tebu dari Atas Dam Sungai, Sopir Tewas; Tiga Penumpang Lainnya Hilang

Saat warga berramai-ramai mencari para korbannya, Pendik tiba-tiba sudah terlihat berada di tepi sungai dengan kondisi syok

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Deddy Humana
surya/imam taufiq
Petugas dan warga mencari penumpang truk tebu yang hanyut terbawa arus banjir di Dam Sungai Kedung Cengit, Dusun Wonorejo, Desa Plandirejo, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, Selasa (25/10/2022) malam. 

SURYA.CO.ID, BLITAR - Banjir yang melanda sebagian kawasan Kabupaten Blitar memakan korban di wilayah hilir di aliran sungai Dusun Wonorejo, Desa Plandirejo, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, Selasa (25/10/2022) malam. Sebuah truk tebu hanyut saat banjir mendadak terjadi di Dam Sungai Kedung Cengit yang mengakibatkan sopir tewas dan tiga penumpang lainnya belum ditemukan.

Tragedi kecelakaan maut itu terjadi ketika truk tebu nopol AG 9310 KH yang dikemudikan oleh Obet Khoiri (21), yang nekat menyeberangi sabuk dam tersebut. Saat melintasi sabuk dam sepanjang 20 meter di tengah kegelapan dan licinnya jalan karena hujan, truk terhempas aliran sungai yang mendadak meluap.

Akibatnya, truk bermuatan tebu yang cukup berat itu langsung terjungkal ke sungai, hingga terseret arus. Celakanya, lima orang yang berada di truk itu ikut terseret. Dari lima orang di truk itu, hanya satu yang selamat yaitu Pendik (32), warga Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko.

Sedangkan empat orang lainnya terjebak dalam kabin kemudi, dan sopir yang merupakan warga Desa Tumpak Oyot, Kecamatan Bakung, ditemukan sudah meninggal sekitar 100 meter dari TKP, Rabu (26/10/2022) pagi. "Kalau sopirnya sudah ditemukan, dengan kondisi sudah meninggal dunia," ujar AKP Zainal Arifin, Kapolsek Bakung.

Sedangkan tiga penumpang lain yang saat itu berada di dalam kabin kemudi belum ditemukan. Mereka adalah Andik (21), Yopi (23), keduanya warga Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko; dan Rianto (55), warga Dusun, Sumberasri, Desa Tumpak Oyot, Kecamatan Bakung.

"Untuk korban yang selamat itu, informasinya tidak menumpang di dalam ruang dalam kemudi, melainkan duduk di atas bak truk yang mengangkut tebu," paparnya.

Menurut kapolsek, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, ketika truk dalam perjalanan usai mengambil tebu yang baru dipanen di seberang Selatan sungai itu. Sudah menjadi kebiasaan warga di sekitar TKP, kalau sabuk dam itu merupakan jalan umum.

Bahkan bukan hanya sepeda motor, truk juga melintas di jalan yang ada di atas sabuk dam itu karena bisa memotong kompas. Selain itu jalannya lebar meski tidak bisa menjadi jalur berpapasan dua mobil atau harus bergantian.

"Mungkin, sudah jadi jalan umum dan sering lewat jalan di situ (TKP), mereka sehingga tak khawatir meski malam hari dan jalannya gelap," ungkap Zainal.

Truk itu hendak pulang usai mengambil muatan tebu yang baru dipanen oleh empat korban itu. Mereka adalah para tukang tebang tebu. Karena satu arah, sehingga mereka ikut menumpang karena truk itu akan mengirim tebu ke pabrik gula PT RMI (Rejoso Manis Indo) yang ada di Kecamatan Binangun.

Untuk memperpendek waktu, sopir truk lewat jalan pintas dengan menyeberangi sabuk dam itu meski kondisinya gelap dan hujan. Mereka melaju dari arah Selatan atau Dusun Sumberasri, menuju ke Utara di Desa Tumpak Oyot. Informasinya, ia berani menyeberang sabuk dam karena dianggap aman.

"Meski malam itu katanya hujan namun air sungai wajar atau tak ada tanda-tanda meluap sehingga mereka berani melewatinya," ujarnya.

Namun tanpa diduga, saat truk melaju di tengah-tengah dam, dari arah kanannya mendadak air sungai meluap dengan arus yang sangat deras. Celakanya arus air yang naik dengan cepat itu langsung menerjang sampai ke atas jalan dam, dan menghantam truk itu.

Karuan truk bermuatan berat itu tidak bisa bertahan dan terjungkal ke sungai bersama semua penumpangnya. Diperkirakan, empat orang lainnya terjebak dalam kabin kemudi ketika truk terseret arus.

"Kejadiannya begitu cepat sehingga para korban yang ada di dalam kabin tidak sempat melompat, ditambah kondisinya gelap sehingga tak menyangka kalau air sungai mendadak meluap," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved