Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal
UPDATE Brigadir J Curiga Pistol Tak Ada dan Pengakuan Bripka RR-Kuwat Sudutkan Istri Ferdy Sambo
Berikut ini update sidang eksepsi para tersangka pembunuhan berencana Brigadir J yakni korban curiga pistol tak ada dan Putri Candrawathi tersudutkan.
Putri Candrawathi tersudut
Pengakuan yang disampaikan oleh Kuat Maruf dan Ricky Rizal di persidangan hari ini seakan membuat Putri Candrawathi tersudutkan oleh sesama tersangka.
Sebab, pengakuan Kuat Maruf dan Ricky Rizal di persidangan hari ini membantah alasan yang dilontarkan kubu Putri candrawathi dalam kasus Brigadir J.
Sebelumnya, kuasa hukum Putri Candrawathi, Rasamala Aritonang membantah jika kliennya menjanjikan uang dan memberikan handphone untuk ajudannya setelah pembunuhan Brigadir J alias Brigadir Yosua.
Hal ini juga sebagai bantahan atas dakwaan JPU yang dibacakan pada sidang dakwaan di PN Jakarta Selatan, senin (17/10/2022).
"Bu Putri tidak pernah kasih handphone dan kasih uang ke ajudannya. Bu Putri tidak pernah," kata Rasamala di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (20/10/2022).
Sedangkan Kuat Maruf mengakui menerima handphone dari Ferdy Sambo.
Pengacara Kuat Maruf, Irwan Irawan mengatakan, kliennya memang melihat amplop saat sedang berada di lantai 3 rumah pribadi Ferdy Sambo, namun tidak tahu isinya.
"Dia tidak lihat apa isinya (amplop)," ujar Irwan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Pasar Minggu, Kamis (20/10/2022).
Irwan menegaskan Kuat Maruf tidak menerima dan tidak tahu isi dari amplop di rumah Sambo.
Pasalnya, amplop yang tidak diketahui isinya itu memang tidak diberikan oleh Ferdy Sambo.
Meski demikian, Irwan mengatakan Kuat Maruf menerima ponsel dari Sambo.
Irwan tak memaparkan merek dari ponsel yang diberikan.
Ponsel itu diterima lantaran ponsel lama milik Kuat Maruf sudah rusak.
"Oh diterima. Kalau handphone itu diterima. Karena hendphone dia rusak katanya dia ya," imbuh Irwan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Bharada-E-istri-Ferdy-Sambo-Putri-Candrawathi-dan-Bripka-RR-sidang-pembunuhan-Brigadir-J.jpg)