Berita Surabaya

PT Amartha Mikro Fintek Rilis Hasil Riset Pentingnya Manfaatkan Kanal Digital buat Pengembangan UMKM

PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) meluncurkan hasil riset terbaru yang bertajuk The Indonesia Grassroots Entrepreneurs Report.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
habibur rohman/surya.co.id
AVP Marketing & PR Amartha Rezki Warni (jas putih) da Chief Editor UKMIndonesia.Id Dewi Meisari Haryanti (berkacamata) membahas temuan hasil The Indonesia Grassroots Entrepreneur Report di Surabaya, Rabu (7/9/2022). PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) akan memperluas jangkauan pembiayaan UMKM di Jawa Timur. 

Layanan non-tunai dan perbankan belum dipilih karena dinilai sulit untuk menggunakannya.

Kemudian untuk dimensi adopsi digital berada di skor baik yaitu 66,08.

Kepemilikan smartphone dan internet sudah tinggi namun penggunaannya hanya sebagai hiburan semata dan bukan untuk kebutuhan produktif yang dapat menunjang usaha.

"Misalnya mereka punya akun Tik-Tok, tenyata untuk hiburan saja," tambah Dewi Meisari, Chief Editor UKMIndonesia.id, dalam kesempatan yang sama.

Sementara kendala bagi yang tidak menggunakan perangkat digital dan internet disebabkan oleh keterbatasan dan kualitas jaringan serta persepsi harga internet yang mahal.

Dewi membeberkan, pertama karena memang belum terpapar dengan pengetahuan bahwa aplikasi digital itu banyak bisa digunakan untuk menunjang bisnis, jadi bukan hanya untuk akses hiburan.

"Kedua, terkait dengan transaksi keuangan atau jual beli, masih banyak yang belum bisa percaya dengan keamanan transaksinya karena uangnya tidak muncul dalam bentuk fisik," bebernya.

Ketiga, mereka sudah tertarik tapi takut mencoba jadi perlu adanya pendampingan yang membantu mereka secara step by step.

Berdasarkan hasil riset ini, Amartha merekomendasikan beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh berbagai stakeholder untuk turut mendukung pengembangan potensi UMKM lokal.

Bagi pemain di sektor fintech, pendampingan dan edukasi yang dilakukan secara berkala dapat mendorong pelaku UMKM untuk lebih percaya diri dalam mengadopsi teknologi dan mengembangkan usahanya.

“Memang diperlukan pendekatan personal seperti menyediakan tenaga lapangan atau agen untuk melakukan edukasi dan pendampingan bagi UMKM, supaya mereka lebih terbuka pada teknologi. Jadi penetrasinya bisa lebih mudah karena dibantu agen di lapangan”, papar Tia.

Dari sisi regulator, sangat direkomendasikan untuk menciptakan ekosistem layanan perbankan yang lebih inklusif, yang dapat menjangkau pelaku ekonomi informal di daerah-daerah.

Misalnya dengan kebijakan perizinan yang mudah, pembebasan biaya transaksi bagi pelaku UMKM, hingga penyediaan infrastruktur digital yang merata.

Masyarakat umum juga dapat berkontribusi untuk mendukung kemajuan UMKM di Indonesia.

Misalnya dengan bangga menggunakan produk UMKM lokal, serta menjadikan UMKM sebagai alternatif diversifikasi portofolio investasi.

Masyarakat dapat menyalurkan pendanaannya lewat platform yang menyediakan layanan keuangan inklusif, seperti Amartha.

"Kolaborasi dengan banyak pihak, tentunya dapat mengakselerasi pertumbuhan UMKM di Indonesia”, pungkas
Tia.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved