Berita Surabaya
PT Amartha Mikro Fintek Rilis Hasil Riset Pentingnya Manfaatkan Kanal Digital buat Pengembangan UMKM
PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) meluncurkan hasil riset terbaru yang bertajuk The Indonesia Grassroots Entrepreneurs Report.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
Berita Surabaya
SURYA.co.id | SURABAYA - PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) meluncurkan hasil riset terbaru yang bertajuk The Indonesia Grassroots Entrepreneurs Report.
Temuan utama riset ini menunjukkan bahwa pelaku UMKM di Indonesia sudah memiliki tingkat inklusi keuangan yang baik.
Namun tidak banyak UMKM yang sudah memanfaatkan kanal digital untuk mengembangkan usaha mereka.
Rezki Warni, AVP Marketing & PR Amartha, mengatakan, Amartha sebagai perusahaan yang fokus pada pengembangan UMKM, melakukan riset ini dengan tujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mendukung kemajuan UMKM.
"Terutama dari sisi inklusi keuangan dan adopsi digital. Harapannya, riset ini dapat menjadi referensi bagi berbagai stakeholder, untuk bersama-sama mengambil peran dalam memajukan UMKM Indonesia," kata Tia, sapaan akrab Rezki Warni, Rabu (7/9/2022) saat media briefing di Surabaya.
Dalam menjalankan riset ini, Amartha menggandeng Katadata Insight Center untuk mengetahui lanskap UMKM Indonesia terhadap penggunaan produk keuangan dan adopsi digital.
"Riset ini diukur menggunakan Amartha Prosperity Index, yaitu sebuah indeks yang disusun untuk memahami bagaimana kondisi pelaku UMKM pada saat ini dalam ranah perilaku finansial dan digital," jelas Tia.
Survei ini dilakukan pada bulan November 2021 dan melibatkan 402 orang pelaku usaha mikro dan ultra mikro yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, yaitu Bodetabek, Jawa Tengah, Yogyakarta, Lampung, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Riset ini mengutamakan responden yang berdomisili di wilayah sub-urban, sesuai dengan karakteristik mitra Amartha.
Amartha Prosperity Index Indeks membagi pengukuran menjadi tiga dimensi utama yang mengukur kesejahteraan berdasarkan tingkat inklusi keuangan, penggunaan produk finansial tingkat lanjutan, dan adopsi digital bagi UMKM.
"Pada dimensi inklusi keuangan, skornya sangat baik dengan nilai 84,33, artinya sebagian besar pelaku UMKM memiliki satu atau lebih produk layanan keuangan, meskipun tidak digunakan setiap hari," ungkap Tia.
Pengguna aktif berasal dari UMKM di bidang jasa dan perdagangan.
Pada dimensi penggunaan produk keuangan tingkat lanjut, skornya cukup rendah yaitu 29,98.
Mayoritas UMKM masih menggunakan uang tunai.
