Polisi Terjerat Kasus Narkoba
4 FAKTA Kapolsek Sukodono Ditangkap Salahgunakan Narkoba, Pernah Jabat Kasi Propam Polresta Sidoarjo
Berikut ini empat fakta tentang penangkapan Kapolsek Sukodono, AKP KTW terkait dugaan penyalahgunaan narkoba oleh Polda Jatim.
Penulis: M Taufik | Editor: Iksan Fauzi
Sementara terkait jabatan Kapolsek Sukodono, kapolres menyebut akan segera mengeluarkan surat penunjukan pengganti. Sementara, jabatan Kapolsek Sukodono akan ditunjuk PLH (pelaksana harian), sambil menunggu prosesnya di Polda Jatim.
“Secepatnya, saya akan menunjuk pelaksana harian agar jabatan Kapolsek Sukodono terisi. Karena pelayanan di sana juga tetap harus berjalan,” lanjut kapolres.
Kasat Narkoba Polres Karawang diduga edarkan ekstasi
Sebelum Kapolsek Sukodono dan empat anak buahnya ditangkap dugaan penyalahgunaan narkoba, Kasat Narkoba Polres Karawang, Jawa Barat, AKP Edi Nurdin Massa lebih dahulu ditangkap.
AKP Edi Nurdin merupakan polisi yang pernah berhasil mengungkap penyelundupan 1 ton sabu-sabu di Pangandaran, jawa Barat.
Pengalaman AKP Edi Nurdin Massa mengungkap bandar narkoba tak diragukan lagi.
Dari berbagai pengungkapan tersebut, karier Edi dari bintara pun melejit.
Semasa muda, dia pernah seorang diri bertarung melawan 3 pengawal bandar narkoba yang dikuntitnya.
Edi berhasil mengalahkan mereka dan teman-temannya yang sudah siaga pun menangkap gembong bandar tersebut.
Kini, cerita Edi semasa muda seperti terbalik di masanya menjabat Kasat Narkoba Polres Karawang.
Edi ditangkap oleh personel Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
Dia diduga mengedarkan ribuan pil ekstasi di klub-klub malam.
Adapun Edi ditangkap saat berada di basement Taman Sari Apartemen Mahogani Karawang, Jawa Barat, Kamis (11/8/2022) pukul 07.00 WIB.
Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Krisno Halomoan Siregar kepada Kompas.com (grup SURYA.co.id) membenarkan, Selasa (16/8/2022).
"Tersangka JS dan RH pernah mengantar 2.000 butir pil ekstasi ke tersangka Juki pemilik THM FOX Club dan F3X KTV Bandung bersama dengan saudara ENM (Edi Nurdin Massa)," katanya.
Pengalaman Edi melawan bandar narkoba
Sebelum ditangkap, Edi pernah menceritakan pengalamanya mengintai bandar narkoba kepada TibunJabar, Senin (30/5/2022).
Saat masih bintara, Edi berdinas di Direktorat Narkoba Polda Jawa Barat.
Dia mendapat tugas untuk menangkap seorang bandar narkoba dan jaringannya di sebuah tempat hiburan malam.
Dia menyamar dan masuk ke tempat hiburan malam seorang diri tanpa membawa senjata api.
Edi hanya bermodalkan nomor telepon bandar narkoba dan menyembunyikan dirinya.
Dia datang menemui orang kepercayaan bandar tersebut.
Mereka mulai masuk ke dalam lorong tempat hiburan malam.
Sementara tim kepolisian yang bersama Edi bertugas akan berada di sekitar tempat hiburan malam dan menunggu aba-aba dari teriakan Edi.
Di dalam gedung, ingar bingar musik terus menderu. Edi mulai memikirkan bagaimana caranya memberi kode kepada tim. Sementara dentuman musik begitu keras.
Singkat cerita, Edi mulai bertemu dengan target operasi. Mereka pun mulai mengobrol. Dalam pikiran Edi, ia tak mungkin memberikan kode untuk berteriak. Ia pun beralasan untuk ke mobil, untuk mengambil uang.
Tetapi alasan itu membuat mereka curiga. Tiga orang perawakan berbadan besar mengepungnya. Edi pun harus bertarung melawan mereka sekaligus, sambil mencari celah untuk mundur dan memberikan kode kepada timnya.
Pertarungan begitu sengit, Edi mulai terpojok. Namun ia berhasil menangkis dan sesekali menghantam wajah para pelaku. Hingga akhirnya ia berhasil memberikan kode kepada tim dan akhirnya seluruh jaringan bandar narkoba dan target operasi di dalam tempat hiburan malam itu pun berhasil ditangkap petugas.
Itu adalah sepenggal pengalaman yang paling mengesankan diceritakan Kasat Narkoba Polres Karawang AKP Edi Nurdin Massa, selama ia menjadi petugas kepolisian dalam mengungkap kasus narkoba.
Sebelum menjabat menjadi Kasat Narkoba Polres Karawang, beberapa waktu sebelumnya Edi menjadi bagian tim dari Polda Jabar yang mengungkap penyelundupan narkoba jenis sabu di Pantai Pangandaran sebanyak 1 ton.
Ia bahkan harus menyamar selama berbulan-bulan.
Kariernya menanjak dan ia pun dipercaya menjadi Kasat Narkoba Polres Karawang.
"Kerja sama tim menjadi kuncinya. Satu untuk semua, semua untuk satu, " kata Edi kepada Tribun Jabar.
Sejak kecil Edi memang bercerita menjadi seorang polisi. Saat sekolah dasar ia bergabung dalam patroli keamanan sekolah (PKS).
Kota Palopo, Sulawesi Selatan merupakan kota kelahirannya. Anak keenam dari tujuh saudara ini bukan terlahir dari keluarga yang ada.
Almarhum ayahnya adalah seorang sipir dan almarhumah ibunya hanya seorang ibu rumah tangga. Kedua orang tuanya selalu mengingatkan untuk tidak menyerah kepada keadaan.
"Orang tua selalu mengajarkan agar kita anak-anaknya untuk terus berjuang. Karena kita bukan orang yang mampu, " katanya.
Sejak kecil, Edi mengaku, sudah terbiasa dengan beladiri karate dan puisi.
"Sejak kecil hidup saya sudah diwarnai olahraga dan seni. Terutama karate dan puisi, " kata pria kelahiran 1976 ini.
Update berita lainnya di Google News SURYA.co.id
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ini AKP Edi Nurdin, Kasat Narkoba Karawang yang Malah Tersandung Narkoba, Kariernya Baru Menanjak