Polisi Terjerat Kasus Narkoba
4 FAKTA Kapolsek Sukodono Ditangkap Salahgunakan Narkoba, Pernah Jabat Kasi Propam Polresta Sidoarjo
Berikut ini empat fakta tentang penangkapan Kapolsek Sukodono, AKP KTW terkait dugaan penyalahgunaan narkoba oleh Polda Jatim.
Penulis: M Taufik | Editor: Iksan Fauzi
Penangkapan dan penyitaan barang bukti dilakukan di mapolsek.
Petugas Prompam Polda Jatim mengamankan alat isap, korek api gas, sedotan, plastik wadah sabu, dan botol kemasan plastik di salah satu ruangan Polsek Sukodono.
Namun kapolres menyebut bahwa tidak ada pesta narkoba di sana.
“Tidak ada pesta narkoba di sana (Polsek Sukodono). Namun memang para anggota itu diamankan saat berada di polsek,” lanjutnya.
Sesuai arahan dari Kapolda Jatim dan Kapolri, tidak ada toleransi untuk anggota yang melakukan pelanggaran.
Apalagi terkait kasus narkoba.
Semua anggota polisi, dari tingkat paling bawah sampai atas, ketika melanggar harus dikenai sanksi.
“Tidak pandang bulu. Dan terkait perkara ini, sanksinya paling berat bisa sampai PTDH (pemberhentian tidak dengan hormat) jika terbukti bersalah,” ujar kapolres.
4. Pernah jabat Kasi Propam Polresta Sidoarjo
AKP I Ketut Agus Wardana, Kapolsek Sukodono masih menjalani pemeriksaan setelah diamankan petugas Propam Polda Jatim dalam perkara narkoba.
Dia ditangkap bersama empat orang anggotanya, semua berdinas di Polsek Sukodono. Selain lima orang polisi, Propam Polda Jatim juga mengamankan beberapa barang bukti terkait narkoba dari ruangan di Polsek Sukodono.
Menurut Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kususmo Wahyu Bintoro, selama ini track record I Ketut Agus Wardana baik-baik saja. Sebelum jadi kapolsek, dia menjabat sebagai kanit di Satreskoba Polresta Sidoarjo.
Sebelumnya, Ketut menjabat sebagai Kasi Propam Polresta Sidoarjo. “Selama ini treck recordnya baik. Tidak pernah ada masalah. Termasuk masalah narkoba juga tidak pernah,” jawab Kusumo saat ditanya wartawan, Selasa (23/8/2022).
Dan mengetahui ada perkara ini, Polresta Sidoarjo mengaku menyerahkan sepenuhnya proses hukum ke Propam Polda Jatim. Jika terbukti bersalah, hukuman kapolsek dan empat anak buahnya itu bisa sampai PTDH (pemberhentian tidak dengan hormat).
“Kami langsung bersama-sama langsung melakukan intropeksi internal. Termasuk saya dan semua pejabat langsung tes urine setelah tadi rapat bersama. Tidak ada toleransi untuk petugas yang melanggar, apalagi perkara narkoba,” kata Kapolres Kusumo.