Berita Kediri
Guru SD di Kediri Cabuli 7 Murid di Dalam Kelas Kini Ditahan, Wali Kota Abdullah Abu Bakar: Pecat
Seorang guru di Kota Kediri inisial IM (57) menjadi tersangka dugaan pencabulan oleh Polres Kediri Kota, korban pencabulan ada 7 murid.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Iksan Fauzi
Unggahan itu sontak membuat kehebohan di kalangan guru.
Unggahan itu, kemudian dilaporkan Kepala SDN 3 Desa Bunter, Kecamatan Sukadana, ke Disdik Ciamis, dua hari kemudian.
Mendapat laporan itu, Disdik pun segera menindaklanjutinya dengan memanggil KA dan LI.
“Hari Senin, 18 Juli kami melayangkan surat panggilan kepada KA.
Tapi, guru yang mengajar di kelas VI tersebut tidak memenuhi panggilan," ujarnya.
Berbeda dengan KA yang tak memenuhi panggilan, kata Endang, LI datang memenuhi panggilan Disdik didampingi suami dan kepala sekolah tempatnya mengajar.
Endang mengatakan, dari informasi yang dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP), Li mengakui adanya kejadian tersebut.
“Tapi mengakunya, itu kejadian lima tahun lalu.
Ia juga mengaku tidak memiliki foto atau video tersebut,” ujar Endang, yang juga PLH Kadisdik Ciamis tersebut.
LI, menurut Endang, mengaku tidak mengetahui apa maksud dan tujuan KA mengunggah video yang menghebohkan tersebut.
Apalagi itu diunggahnya di grup WA para guru.
Endang mengatakan, akibat peristiwa itersebut, LI merasa berat datang ke sekolah.
“Kami tidak menyarankan dia cuti karena tidak ada dasarnya.
Kalau dia sakit, saya perintahkan dia diperiksa ke dokter,” ungkapnya.
Untuk mendapatkan klarifikasi yang lengkap, kata Endang, ia telah menugaskan Kasubag Kepegawaian Disdik Ciamis berangkat ke rumah KA untuk menyerahkan surat panggilan ketiga.
Namun, menyusul tersiarnya kasus ini, keberadaan KA tidak diketahui.
Dengan pihak keluarga juga sudah hilang kontak sejak Senin (11/7/2022).
“Menurut keterangan istrinya, KA pergi meninggalkan rumah tanpa pamit, tidak membawa apa-apa sejak Senin Juli lalu.
Pihak keluarga juga kehilangan kontak dengannya,” kata Endang.
“Besok, 28 Juli, jika ia tidak hadir mengajar ke sekolah, artinya KA sudah 10 hari tidak hadir ke sekolah untuk mengajar tanpa alasan."
"Itu merupakan perbuatan indisiplin dengan sanksi teguran berat.
Kami menangani masalah pelanggaran disiplinnya,” ujar Endang.
Terkait masalah asusila dan dugaan pelanggaran UU ITE, menurut Endang, bukan kewenangannya.
"Itu kewewangan aparat penegak hukum ," ujarnya.
Kasi Humas Polres Ciamis, Iptu Magdalena NEB, mengatakan kasus ini sudah ditangani Unit II (Tipiter).
Namun, ia belum bersedia mengungkap sejauh mana penanganan itu telah dilakukan.
"Masih tahapan penyelidikan,” ujarnya, Rabu (27/7).
“Unit II segera melakukan pemanggilan,” lanjut Magdalena.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Heboh Video Syur Guru Ciamis Beredar di Medsos, Diunggah Pelaku di Grup Whatsapp PGRI