BAHAYA Pecatan TNI Yotam Bugiangge Membelot ke KKB Papua, Pengamat Intelijen Singgung Tactical Gap

Membelotnya pecatan TNI Yotam Bugiangge ke KKB Papua akan menimbulkan potensi bahaya. Penyebab membelotnya diungkap pengamat.

Editor: Musahadah
tribun papua/istimewa
Pecatan TNI Yotam Bugiangge terduga otak pembantaian 11 orang di Nduga, Papua. Begini nasibnya setelah membelot ke KKB Papua. 

Stanislaus menilai, bergabungnya Yotam ke KKB tak hanya disebabkan faktor tunggal.

Stanislaus mengatakan, faktor-faktor itu di antaranya adanya doktrinasi dari KKB, persamaan satu identitas, hingga mungkin pernah mendapat kekecewaan selama bertugas menjadi prajurit TNI.

Di samping itu, Stanislaus juga menyoroti soal kemungkinan adanya motif ekonomi, ideologi, hingga ancaman terhadap diri maupun keluarga Yotam dari KKB.

"Faktor-faktor itu berakumulasi. Ketika faktor-faktor itu berkelindan jadi satu, ini yang membuatnya seperti sekarang, berbalik arah," ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/7/2022).

Menurut Stanislaus, pasukan teritorial yang bertugas mendampingi masyarakat serta intelijen yang intens bertemu dengan masyarakat, bila tidak dibentengi dengan jiwa nasionalisme yang kuat, bisa saja terbawa oleh ideologi KKB.

"Mereka punya strategi intelijen, siapa yang bisa digalang, lawan mana yang bisa ditarik," ungkapnya.

Agar kejadian serupa tak terulang, Stanislaus berpandangan agar aparat keamanan harus sangat selektif ketika melakukan rekruitmen maupun penempatan anggotanya, terutama di daerah-daerah yang rawan.

Nasib Yotam Bugiangge Kini

Yotam Bugiangge dan Egianus Kogoya, otak pembantaian 11 orang di Nduga. Berikut ini sosoknya!
Yotam Bugiangge dan Egianus Kogoya, otak pembantaian 11 orang di Nduga. Berikut ini sosoknya! (istimewa)

Begini lah nasib pecatan TNI yang membelot ke KKP Papua, Yotam Bugiangge, otak pembantaian 11 orang di Kabupaten Nduga, Papua pada Sabtu (16/7/2022). 

Keterlibatan pecatan TNI ini diketahui setelah Satgas Damai Cartenz dan TNI berhasil melakukan olah tempat kejadian perkara dan menanyai beberapa saksi yang sempat melihat tragedi berdarah itu. 

Korban yang selamat pun sudah bisa memberi keterangan kepada polisi untuk mengungkap pelaku pembantaian.

"Jumlah mereka sudah kita kantongi, mereka sudah bergabung, Egianus (Kogoya) dan Yotam (Bugiangge)," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani, Rabu (19/7/2022).

Yotam bersama Egianus Kogoya juga merancang gangguan ke aparat yang akan mengevakuasi korban. 

Mereka melancarkan gangguan dengan metode membagi pasukannya dalam tiga kelompok.

Dengan cara itu, KKB leluasa melancarkan tembakan dari tiga arah terhadap aparat gabungan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved