4 Kejanggalan Tewasnya Brigpol Josua di Rumah Irjen Ferdy Sambo Versi Keluarga, Tak Ada Izin Autopsi

Tewasnya Brigpol Nopryansah Josua Hutabarat alias Brigpol Josua di rumah dinas Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo meninggalkan kejanggalan.

Editor: Musahadah
istimewa/tribun jambi
Brigpol Josua tewas ditembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Keluarga ungkap kejanggalan tewasnya Brigpol Josua. 

SURYA.CO.ID, SURYA.CO.ID - Tewasnya Brigpol Nopryansah Josua Hutabarat alias Brigpol Josua di rumah dinas Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo meninggalkan sejumlah kejanggalan bagi keluarganya. 

Brigpol Josua tewas setelah ditembak Brigpol E, ajudan Irjen Ferdy Sambo lainnya. 

Versi polisi, Brigpol Josua tewas ditembak  karena diduga akan melakukan pelecehan seksual dan menodongkan pistol kepada istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

"Yang jelas begini ya, itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).

Di sisi lain, keluarga Brigpol Josua justru mengungkap sejumlah kejanggalan di balik kematian sang anak. 

Baca juga: Benarkah Brigpol Josua  Berani Lecehkan Istri Jenderal Polisi? IPW Minta Irjen Ferdy Sambo Nonaktif

Berikut kejanggalan-kejanggalannya:  

1. Kondisi penembak dipertanyakan 

Menurut Samuel Hutabarat, ayah dari Brigadir Yosua, tim dari Mabes Polri menyampaikan, dalam insiden tersebut Brigadir Yosua terlebih dahulu mengeluarkan senjata tajam, dan menembak secara membabi buta ke arah ajudan Irjen Ferdy Sambo yang berada di rumah tersebut.

Ia merasa janggal dan bertanya terkait kondisi orang yang terlibat baku tembak dengan Brigadir Yosua tersebut.

"Kalau anak saya yang menembak secara membabi buta, terus kondisi yang ditembak gimana, katanya lagi diperiksa di sana. Nah, logikanya kalau jarak 3 meter tidak mungkin tidak kena kalau terjadi baku tembak," kata Samuel, saat diwawancarai tribun di kediamannya di Sungai Bahar, Senin (11/7/2022).

Tidak hanya itu, Samuel juga meminta pihak kepolisian untuk lebih terbuka, dan memperlihatkan CCTV di lokasi kejadian, jika memang Brigadir Yosua terlebih dahulu melakukan penembakan.

Menurutnya, rumah perwira tinggi seharusnya memiliki CCTV dan pengawasan ketat.

"Itu kan rumah perwira tinggi, ya tolong diperlihatkan CCTVnya," ujarnya.

2. Kontak diblokir  

Menurutnya, kejanggalan lainnya, di mana, beberapa jam sebelum kejadian Brigadir Yosua dan keluarganya masih intens berkomunikasi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved