Arisan bodong di Surabaya
13 Orang Kehilangan Rp 1,1 Miliar Kena Tipu Arisan Bodong, Ini Sosok Pelaku Anggrita Putri Khaleda
Seorang korban arisan bodong membongkar modus Anggrita Putri Khaleda menarik nasabah agar tergiur dengan sistem investasi yang ditawarkan.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id | SURABAYA - Seorang korban arisan bodong membongkar modus Anggrita Putri Khaleda (22) menarik nasabah agar tergiur dengan sistem investasi yang ditawarkan.
Dari 13 korban, Anggrita Putri Khaleda berhasil meraup untuk sebesar Rp 1,1 miliar.
Uang sebanyak itu rupanya digunakan untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari dan membayar utang.
Seorang korban arisan bodong, Sinta mengenal bisnis tersebut langsung dari Anggrita melalui Instagram (IG).
Sinta merupakan satu di antara 13 korban yang melaporkan Anggrita kepada Polda Jatim.
Ia mengaku mengalami kerugian mencapai Rp 200 juta.
Sinta mengaku mengikuti arisan tersebut sejak Juni 2021, dengan pembayaran nilai arisan secara bertahap mulai dari Rp 10 juta - Rp 20 juta.
Perempuan berambut panjang sebahu itu, tak menampik dirinya kepincut arisan itu karena menjanjikan sebuah bunga keuntungan yang begitu tinggi dalam kurun waktu singkat.
Bahkan, bukan dalam hitungan pekan, melainkan hitungan kurang dari sepekan tepatnya empat hari, dirinya bisa memperoleh keuntungan.
"Karena diiming-imingi bunga yang banyak. Tanam uang. Dia ngomongnya ada jaminannya. Berupa BPKP motor mobil perhiasan. Dan ternyata itu tidak ada. Enggak sampai berbulan bulan, hanya hitungan hari, hanya 4 hari, tapi ternyata gak ada," ungkap Sinta, di depan Gedung Humas Mapolda Jatim.
Sinta baru menyadari bisnis arisan yang diikutinya mulai bermasalah, setelah dirinya kesulitan memperoleh keuntungan seusai dengan tenggat waktu yang dijanjikan.
Sistem arisan yang dikelola tersangka mulai menunjukan gelagat mencurigakan atau 'macet' untuk memberikan keuntungan baginya, pada bulan Maret 2022.
Diawali dengan perubahan nama title utama bisnis arisan tersebut. Semula bernama ARISAN LOVE, yang berakhir pada akhir tahun 2021 kemarin.
Kemudian, bisnis tersebut berganti nama menjadi VVIP, bahkan terakhir kali, Sinta mendapati kalau bisnis arisan tersebut, kembali berganti nama menjadi DAYLOAN.
"Pertama kalau tahun 2021 bulan Juni, awal naruh Rp10 juta mulai naik jadi Rp20 juta. Awalnya, Rp11,5 juta, kemudian lama kelamaan Rp10 juta back Rp15 juta, baliknya jadi 50 persen, itu kayak gak masuk akal. Ternyata lama kelamaan bodong. Indikasi macet dari Maret 2022," pungkasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/sebanyak-13-orang-yang-menjadi-korban-ngaplo-ditipu-anggrita-putri-khaleda.jpg)