Berita Surabaya
PT PJB Manfaatkan Sisa Pembakaran Batu Bara (FABA) untuk Dukung Perkembangan Infrastruktur Indonesia
PT PJB memanfaatkan sisa hasil proses pembakaran batu bara menjadi barang yang bernilai ekonomis dan bermanfaat untuk masyarakat.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
Berita Surabaya
SURYA.co.id | SURABAYA - PT Pembangkitan jawa-Bali atau PT PJB, anak perusahaan PT PLN (Persero) memanfaatkan sisa hasil proses pembakaran batu bara atau yang dikenal dengan Fly Ash Bottom Ash (FABA) menjadi barang yang bernilai ekonomis dan bermanfaat untuk masyarakat.
Pemanfaatan FABA ini adalah bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) PT PJB dan bentuk nyata perusahaan dalam mendukung pemerintah.
Fly Ash (Abu Terbang) dan Bottom Ash (Abu Jatuh) adalah sisa hasil proses pembakaran batu bara di ruang bakar (boiler).
Fly Ash dikumpulkan dari fasilitas penangkap partikulat, seperti Electrostatic Precipitator (EP), sedangkan Bottom Ash dari bagian bawah boiler yang jatuh.
Direktur Operasi 1, Yossy Noval menyampaikan bahwa CSR PJB dalam pemanfaatan FABA ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals /SDG) 12, yakni Responsible Consumption and Production (Pola Konsumsi dan Produksi yang Berkelanjutan).
"Di tahun 2021, PT PJB telah berhasil memanfaatkan FABA sebesar 443.959,88 Ton atau sebesar 59,42 % dari total produksi FABA yang mencapai 747.182,9 Ton. PJB telah mendukung perkembangan infrastruktur pemerintah melalui pemanfaatan FABA menjadi bahan baku pembuatan paving blok, batako, pemecah ombak, hingga menjadi bahan dalam stabilisasi dan timbunan tanah", kata Yossy Noval, Kamis (7/4/2022).
PT PJB telah berhasil memanfaatkan FABA yang diproduksi unit pembangkit yang tersebar di Indonesia.
Di Pulau Sumatera, sebanyak 32.267,38 ton FABA telah dimanfaatkan.
Kalimantan menyumbangkan 46.986,98 ton dari pemanfaatan FABA unit pembangkit PT PJB.
Di Pulau Jawa sendiri PJB telah memanfaatkan 347.565,64 ton FABA.
Di Indonesia bagian timur PT PJB memanfaatkan 1.772,33 ton di Pulau Sulawesi; 10.351,5 ton di Pulau Nusa Tenggara; dan 5.016,05 ton di Pulau Maluku.
“Selain berkomitmen untuk mengedepankan lingkungan dalam proses bisnisnya, kami juga berkomitmen untuk mensejahterakan masyarakat dan UMKM di sekitar unit pembangkit. Melalui FABA yang kami berikan, mereka akan dapat memproses dan mengubah FABA menjadi barang bernilai ekonomis di masyarakat”, beber Yossy.
CSR PJB dalam pemanfaatan FABA juga dapat dilihat melalui pengolahan FABA menjadi rumah layak huni yang berada di Pacitan.
Melalui PLTU Pacitan, PT PJB membangun rumah layak huni menggunakan material batako yang bahan dasarnya terbuat dari bahan baku Flying Ash Bottom Ash (FABA) yang berasal dari PLTU Pacitan.