Geliat UMKM di Bekas Dolly Surabaya

Bangun Fasilitas Umum untuk Hapus Stigma Negatif, Warga Minta Pemkot Fungsikan Bekas Wisma

Memanfaatkan bangunan bekas wisma yang telah dibeli Pemkot Surabaya, satu persatu sejumlah fashum mulai dibangun.

surya.co.id/habibur rohman
Fasilitas umum (Fasum) yang dibangun Pemkot Surabaya untuk mengubah perwajahan bekas lokalisasi agar lebih ramah anak. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Semenjak ditutupnya Gang Dolly dan Jarak delapan tahun lalu silam, banyak fasilitas umum (Fasum) yang dibangun Pemkot Surabaya untuk mengubah perwajahan bekas lokalisasi agar lebih ramah anak.

Memanfaatkan bangunan bekas wisma esek-esek yang telah dibeli oleh Pemkot Surabaya, satu persatu sejumlah fashum mulai dibangun.

Di gang bernama Jalan Kupang Gunung Timur I, Kelurahan Putat Jaya, Sawahan, Surabaya, yang dulunya menjadi episentrum utama atau Ring 1, bisnis prostitusi terbesar Seasia Tenggara, sedikitnya terdapat tiga fasum di gang sepanjang sekitar 200 meter tersebut.

Tiga fasum itu di antaranya lapangan futsal berlapis serat sintetis pada permukaan lapangan berukuran 10 x 4 meter. Lokasinya berjarak sekitar empat bangunan dari gapura utama gang tersebut.

Baca juga: Nama-nama Calon Dewan Pengawas dan Direksi Perumda Giri Tirta Gresik Diumumkan

Pada kedua ujung lapangan dilapisi pagar berkawat sebagai penyekatnya. Hanya saja kondisi dinding penyekat kawatnya, tampak berlubang pada beberapa bagian.

Kedua, pasar burung dan batu akik, yang berjarak sekitar 50 meter dari gapura utama gang, yang berdiri di atas bekas bangunan Wisma Barbara.

Desain bangunannya berbentuk segitiga dengan atap berbahan kaca tembus pandang.

Di area bagian dalam, banyak terdapat kios-kios dengan pintu rolling door, dalam keadaan tertutup.

Kemudian, jika berjalan menyusuri gang hingga ke bagian ujung, terdapat fasum ketiga, yakni taman bermain anak-anak, berada di atas tanah seluas 10 m x 6 m, dan dikelilingi tanaman sebagai pembatasnya.

Di dalam taman bermain tersebut, terdapat lima wahana bermain berukuran kecil, dan dua wahana olahraga yang bisa juga dipakai untuk orang dewasa.

Baca juga: Juara Grup, Tim Kota Blitar Lolos ke Babak 16 Besar Piala Soeratin Jawa Timur U-15

Tak hanya warga RT 6 RW 12 saja yang dapat memanfaatkannya, fasum taman tersebut juga dapat dipakai oleh warga di luar Kelurahan Putat Jaya, asalkan tetap ikut menjaga keawetan wahana bermain dan kebersihan taman dengan tidak membuang sampah sembarangan.

“Saya bukan warga sini, cuma sering ngajak anak main. Itu saya biarkan aja, cuma diawasi aja,” ujar Tikno, warga Sawahan, saat mengawasi anaknya bermain di taman tersebut.

Selain fasum, ada beberapa bekas bangunan wisma lainnya, telah diubah oleh warga untuk menjadi warung makan yang menyediakan berbagai olahan makanan lengkap dengan lauk pauk dan minumannya.

Selain fasum di sepanjang gang tersebut, juga terdapat fasilitas penunjang layanan pendidikan. Seperti, tempat pendidikan sekolah PAUD, tempat pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK).

Halaman
12
Sumber: Surya Cetak
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved